Chereads / MY ANNOYING BOY FRIEND / Chapter 23 - BERKUNJUNG KE KERUMAH DAFFA

Chapter 23 - BERKUNJUNG KE KERUMAH DAFFA

"Lo curiga gak sih Al, Beth sama gelagat Kevin yang aneh gitu?" Ridho memulai obrolan kepada kedua teman nya.

"Ya Gue juga mikir gitu sih Dho! soal nya aneh banget, ada murid baru yang masuk di kelas XII, dan Pak Rudy bilang nya dia murid berprestasi, emang prestasi nya apaan Dho? Gue liat dia biasa aja dikelas, kalau ada tugas apapun selesai karena dibantu sama Jelita aja." Cetus Aldo.

"Hmm iya juga sih Al.. sepengetahuan gue sih kalau ada murid baru yang masuk di kelas XII, itu kalau gak urgent banget pasti ada apa-apa di sekolah dulu nya." Timpa Betrand.

Mereka bertiga berniat menanyakan langsung pada Daffa, namun mereka terkendala sesuatu, selama menjadi sahabat Daffa, belum pernah sekalipun mereka datang kerumah Daffa. kalau mereka sedang membicarakan masalah keluarga nya, Daffa seperti tidak tertarik membicarakan itu dan terkesan mengalihkan pembicaraan. yang hanya mereka tahu, Daffa memiliki seorang kakak perempuan yang cantik seperti bidadari saat melihat wallpaper handphone Daffa ketika foto berdua dengan Nadya.

"Kita kerumah Daffa aja yuk! sekalian kenalan sama kakak nya." usul Betrand.

"Yee.. Kebiasaan banget Lo! cuma semangat kalo ada yang di incer aja!." Aldo mengacak rambut ikal Betrand.

"Al, coba Lo telpon Daffa deh! minta alamat rumah nya."

Aldo mengeluarkan HP dari saku celana nya dan langsung menelpon Daffa.

*Suara telpon berbunyi*

"Bi? tolong dong angkat telpon di HP Daffa."

Daffa berteriak dari dalam kamar mandi saat mendengar HP nya berbunyi.

Bi Marni yang sedang menunggu nasi matang itu langsung mengangkat telpon nya.

"Hallo?.."

"Hallo?.. Maaf ini siapa ya?."

"Saya bibi nya Daffa, ini Aldo teman Daffa ya?." Bi Marni tahu hampir semua nama sahabat-sahabat Daffa namun tak pernah sekalipun bertemu langsung dengan mereka.

"Oh bibi nya Daffa! , iya bi ini Aldo, Daffa nya lagi kemana ya Bi? soal nya kita ada rencana mau main kerumah Daffa sekarang, tapi kita gak tau alamat rumah Daffa hehe ." jelas Aldo tanpa basa-basi.

Mendengar Aldo dan teman-teman nya mau ke rumah, Bi Marni memberitahu Daffa yang masih berada di dalam kamar mandi.

"Tok, Tok, Tok!!"

Bi Marni mengetuk pintu kamar mandi.

"Ada apa Bi?" tanya Daffa.

"Aldo sama temen-temen Nak Daffa yang lain, nanya alamat rumah kita, bibi boleh kasih tau gak Nak?!"

"Sssrrrrrrrrrrrrrrrrr..." suara air keluar deras sekali dari dalam kran kamar mandi.

"Nghh... Iya Bi." Jawab Daffa sembarang.

***

"Bibi nya Daffa udah kasih tau nih alamat nya, kita langsung kesana aja ya sekarang." Aldo memasang helm nya.

Betrand dan Ridho hanya mengikuti instruksi Aldo.

"Kebetulan nih, perut gue udah keroncongan." Betrand memegang perut kurus nya sambil tertawa.

"Jangan bilang Lo mau minta makan di rumah Daffa?" Ridho melirik sinis ke arah Betrand.

"Ngerti lah bos! bukan Betrand kalo gak ngerepotin orang" Aldo mulai menyalakan motor nya, Betrand langsung duduk di jok belakang motor matic Aldo.

Ridho membawa motor sendiri, kemudian mereka segera beranjak pergi dari sekolah untuk menuju ke rumah Daffa.

***

"Tadi siapa yang telpon Bi?!" Daffa keluar dari dalam kamar mandi sambil mengusap-usap rambut basah nya menggunakan handuk.

"Aldo, kan tadi bibi tanya sama Nak Daffa, boleh enggak bibi kasih tau alamat rumah ini ke Aldo, Nak Daffa bilang Boleh!."

Seketika Daffa melongo.

"Hah? jadi sekarang Aldo sama yang lain nya mau kesini?" tanya Daffa serius.

Bi Marni mengangguk tanpa rasa bersalah.

"Daffa dengar tadi bibi tanya boleh di angkat enggak! makan nya Daffa jawab Iya." Daffa menepuk jidat nya sendiri.

ia sangat was-was kalau teman-teman nya tahu, dirumah tua itu ada mobil mewah milik Daffa pemberian dari ayah nya.

"Sudah lah Nak Daffa sebaik nya enggak usah menutupi apa-apa lagi dari mereka, sebagai sahabat Nak Daffa, mereka berhak tahu semua nya tentang Nak Daffa." Bi Marni menasehati Daffa yang terlihat begitu panik mendengar Aldo dan yang lain akan datang ke rumah nya.

"Hmm.." Daffa sudah pasrah sekarang, kalau memang teman-teman nya akan menanyakan sesuatu pada nya, ia akan berusaha berterus terang.

***

"Permisi... Daffa..." Ridho mengetuk pintu rumah Bi Marni sambil memanggil nama Daffa.

"Daffa..!" Betrand ikut memanggil.

Daffa membuka kan pintu untuk ketiga teman nya.

"Bro! sehat Lo?" Sapa Aldo sambil menjabat tangan Daffa dengan gaya mereka seperti biasanya.

"Lebay Lo! Gue baru sehari gak masuk sekolah udah disusul ke rumah! kangen kalian sama gue?" Daffa mempersilahkan ketiga teman nya duduk di kursi tamu.

"Hmm.. Wangi apa nih?" Betrand mengendus-endus aroma masakan yang berasal dari dapur Bi Marni.

"Hrrr.. kebiasaan!" Celetuk Aldo.

Bi Marni keluar dari dapur dan menghampiri ruang tamu.

"Eh tamu nya udah datang, kok Nak Daffa gak siapin minum sih!" Bi Marni menyambut baik ketiga teman nya.

"Iya nih bi, masa Daffa gak sediain apa-apa buat kita padahal kan kita habis perjalanan jauh!" Betrand mengadu.

Aldo menginjak kaki Betrand karena malu mendengar ucapan Betrand.

"Argghhtt Sakit Al." Betrand mengerang kesakitan setelah kaki nya diinjak oleh Aldo.

Daffa yang sudah hafal gerak-gerik kedua nya hanya tertawa.

"Sssttt gak usah ribut, bibi udah bikin opor ayam di dapur, Nak Daffa nanti ajak Teman nya makan aja ya.. bibi mau pamit ke warung dulu." Bi Marni keluar meninggalkan Daffa dan teman-teman nya dirumah.

"Daffa, kakak Lo mana? Kenalin dong sama kita!" Betrand celingukan memperhatikan seisi rumah seperti seorang maling yang sedang memastikan keamanan rumah target nya.

"Gak ada, Mbak Nadya lagi di sangapur." jawab Daffa singkat.

"Widih ngapain dia? TKW ya?" Jawab Betrand.

Daffa mengangguk pelan karena ia bingung mau menjelaskan apa lagi.

Daffa mengajak ketiga nya makan opor bersama di dapur rumah Bi Marni.

"Daffa, Lo jual bunga? Kok banyak banget bunga mawar putih disini?" Aldo yang penasaran dengan hampir seisi rumah itu dikelilingi bunga mawar putih yang sudah layu meski ada beberapa yang masih putih segar.

"Oh, itu bunga Mbak Nadya, dia suka banget sama bunga mawar putih!." jawab Daffa.

Betrand yang sedari tadi sudah menunggu moment makan siang itupun tanpa malu langsung melahap opor ayam di depan nya.

"Pelan-pelan kali Beth!" Sahut Ridho saat Betrand tidak sengaja menjatuhkan sendok makan milik nya sendiri.

Daffa tak henti-henti nya terus tertawa melihat kelakuan teman-teman nya.

"Eh Daffa... kita kesini mau tanya sama Lo, Sebenar nya Lo sama Kevin ada Masalah apa sih? soal nya kita perhatiin, kayak nya Kevin punya dendam pribadi deh sama Lo!" Ungkap Ridho yang mulai melahap sedikit opor ayam nya.

"Hmm.. sebenernya gue udah lama mau jujur sama kalian tapi nunggu waktu yang tepat aja."