Chereads / MY ANNOYING BOY FRIEND / Chapter 25 - MENGUNGKAP SISI GELAP SI ANAK BERPRESTASI.

Chapter 25 - MENGUNGKAP SISI GELAP SI ANAK BERPRESTASI.

Pukul sepuluh lewat lima belas menit. Daffa dan ketiga teman nya sampai di suatu tempat yang belum pernah di datangi oleh Aldo, Ridho dan Betrand.

Ya! Sebuah tempat hiburan malam bekas tempat kerja Daffa.

Keempat nya turun dari dalam mobil.

"Wah, Asli.. dugem kita malam ini !" Aldo melihat-lihat setiap sudut tempat itu dengan teliti.

"Bro! Waduh apa kabar nih?" sapa seorang lelaki yang berumur sedikit lebih tua dari mereka.

"Bro David! Kabar baik nih ! Gimana kerjaan? Lancar?." Daffa menjabat tangan David dengan akrab.

"Kayak nya Daffa sering main kesini deh! liat ! doi akrab banget sama mas-mas disini." Bisik Betrand pada Aldo dan Ridho.

Ketiga nya menunggu Daffa yang masih asyik mengobrol di depan pintu masuk Diskotik.

Kemudian seorang lelaki bernama David itu menghampiri mobil Daffa yang masih terparkir di halaman depan.

"Permisi mas!." David masuk kedalam mobil milik Daffa dan kemudian memarkir kan mobil tersebut ditempat yang benar.

"Daffa, kata nya Lo mau cerita sesuatu, kenapa malah ke tempat bising begini sih!." Nampak nya Ridho sudah tidak nyaman berada di tempat gemerlap seperti itu.

"Gak apa-apa Dho! Sekali-kali kita Clubbing! Jep.. Ajep.. Ajep..!!" Betrand memutar badan nya sambil berjingkrak-jingkrak konyol.

Membuat Aldo kesal dan menjewer telinga nya.

"Aduh! Sakit Al!" Betrand kemudian menghentikan tarian konyol nya.

"Iya Daffa! Emang nya gak ada tempat lain apa! yang lebih tenang dari ini, di Coffe shop kek! Gue gak biasa masuk ke tempat begini." Curhat Aldo.

"Hmm, udah! masuk aja dulu, gue udah pesen table buat kita, tenang! Gue bukan pemabuk! Masih banyak minuman dan makanan halal disini." Daffa menggiring ketiga teman nya masuk ke dalam ruangan yang masih sedikit renggang dengan kondisi lampu yang remang dan tidak begitu stabil.

"Sebentar lagi, ini tempat bakal sesek banget! makan nya kita harus buruan masuk."

"Wah! Daffa, Cewek disini cantik-cantik ya! seksi banget lagi, kayak nya gue bisa sekalian nyari pacar nih." Mata jalang Betrand mulai berkeliaran.

"Ye! Gak usah cari masalah deh Lo! cewek-cewek disini lagi pada nyari duit! emang Lo punya duit?

***

"Lo udah sering kesini ya Daff?." tanya Aldo.

Daffa mengangguk sambil tersenyum.

Sebenarnya tujuan ia mengajak teman-teman nya kesana adalah untuk menunjukan kebohongan Kevin.

"Daffa, kok kita duduk nya disini sih! gak bisa liat cewek dong Gue!." Keluh Betrand saat Daffa membawa mereka kesebuah tempat paling pojok yang lumayan tertutup, tidak terlalu bising dan lampu ruangan nya lebih stabil. Ruangan tersebut hanya dibatasi kaca transparan sehingga beberapa orang yang lalu lalang masih bisa mereka lihat di dalam ruangan.

"Jadi ini alasan kenapa Lo telat masuk sekolah terus Daff?."

"He! semenjak tinggal sama Bi Marni, Gue kerja jadi Valet disini."

"Kerja apa tuh?." Tanya Betrand lagi.

"Ya kerjaan Gue persis kaya yang David lakuin tadi, di depan!" Jelas Daffa.

Ketiga teman nya mengangguk.

Tiba-tiba, seorang perempuan baru saja datang dari arah pintu masuk.

"Mbak Kikan!."

"Eh! Daffa?, kamu kok ada disini?" Kikan menghampiri Daffa Dan ketiga teman nya yang tengah meneguk segelas es teh manis.

"Iya Mbak! Biasa ini temen-temen lagi butuh hiburan aja Hehe..! Oh iya Kevin mana?." Tanya Daffa.

"Kevin ada Kok! sebentar lagi juga masuk! tadi lagi ngobrol sama temen nya, jadi Mbak masuk duluan aja, takut gak kebagian tempat." Jawab Kikan ramah.

Ketiga teman nya tidak ada yang berbicara. hanya menyimak obrolan mereka berdua, terlebih, ada nama Kevin disebut disana.

"Sayang?." Kikan melambai ke arah pintu masuk saat melihat Kevin sedang mencari diri nya.

Akhirnya Kevin menghampiri Kikan tanpa tahu sebenarnya dibalik ruangan yang hanya disekat kaca itu ada Daffa dan ketiga teman nya.

Saat melihat Kevin menghampiri wanita itu, Aldo, Ridho dan Betrand keheranan. bahkan Kevin tidak terlihat kenapa-kenapa disana. Terlihat tidak terluka sedikitpun.

"Kevin! Kata nya Lo masuk Rumah Sakit? Kok Lo disini?" Betrand segera bangun dari tempat duduk nya kemudian mendekati Kevin.

Kevin terlihat gugup, namun berusaha menenangkan diri sendiri.

"Kalian ngapain disini?." Tanya Kevin.

Kikan tidak mengerti permasalahan mereka disekolah, ia hanya tahu kalau Kevin adalah orang yang selalu ada untuk nya.

"Hmm, Daffa kita duluan ya." Kikan menarik pakasa lengan Kevin yang sudah mulai menampak kan wajah kekesalan.

"..."

"Kalian liat? Kevin sehat sentosa."

"Sumpah Daff Gue gak percaya Kevin selicik itu." Aldo mengepalkan kedua tangan nya.

Daffa kembali mengajak teman-teman nya duduk santai menikmati hidangan ditempat tersebut, sambil masih terus memperhatikan Kevin dari kejauhan.

"Oh! Sekarang Gue tau prestasi Kevin!" Celetuk Betrand.

"Apaan Beth?."

"Dugem! Jep.. Ajep.. Ajep...!" Betrand kembali bertingkah konyol seperti saat mereka pertama masuk.

Aldo yang sudah bertanya serius pada Betrand itu pun hanya menelan ludah kecewa setelah mendengar jawaban Betrand.

Daffa dan Aldo terkekeh.

"Sebener nya Kevin itu bukan temen SMP Gue! Kita kenal di tempat ini, kebetulan, Gue sama Mbak Kikan kenal. jadi kita juga terpaksa kenal." Daffa memulai obrolan.

"Terus, kenapa Kevin bisa benci banget sama Lo?."

"Begini Al.. cerita nya waktu Gue baru beberapa hari kerja disini, Gue ketemu Mbak Kikan, doi temen Deket nya Mbak Nadya waktu masih kuliah, setahu Gue dia udah punya suami, nama nya mas Edgar, tapi dia pelaut, jarang ada dirumah..."

"Aduh, kepanjangan Daffa! Lo bisa to the point gak? Gue udah mulai pusing nih liat banyak orang!." Betrand menyenderkan tubuh nya ke tembok.

"Kebiasaan Lo! motong orang lagi ngomong!" Bentak Aldo.

"Oke, oke! jadi Awal nya itu, Kevin datang ke tempat ini sendiri, tanpa Mbak Kikan, padahal sebelum nya Gue gak pernah liat dia datang sendiri, ya mungkin Mas Edgar pulang kali ya!, terus, dia deketin Gue, buat nawarin sesuatu, karena emang gue gak pernah pake, Gue tolak. gak lama, ada Petugas dari kepolisian datang ke tempat ini, menggeledah seisi ruangan nya, Kevin ketangkep terus dia ngira Gue mata-mata disana. jadi sampe sekarang dia masih benci sama Gue." Daffa menyeruput Kopi yang mulai menghangat di atas meja nya.

"Jadi Kevin dulu nya seorang BD?" Tanya Ridho.

"Bukan dulu, sekarang juga masih!." Tegas Daffa.

"BD apaan Dho? Bumbu Dapur?."

"Bandar narkoboy Pe'a!" Aldo menampar pipi kanan Betrand sampai berbekas.

"Oh Narkoba!" Suara Betrand membuat beberapa orang yang berlalu lalang di depan meja menatap ke arah mereka sinis.

Daffa membungkam mulut Betrand dengan tangan nya, tersenyum ramah pada beberapa perempuan yang menatap mereka dengan sinis ketika sedang melintas ke depan meja mereka.

"Al, Lo mau kemana?." Tanya Daffa saat melihat Aldo beranjak dari tempat duduk nya.

"Kita pulang aja Daff! temen Lo satu ini kacau!Gue gak mau di kira BD disini." Aldo menunjuk mata Betrand penuh emosi.

Ridho terkekeh-kekeh.

"Persis Tom and Jerry.."