Ponsel Daniel berbunyi dan ada nama Nancy tertera pada layar gawainya. Daniel masuk ke dalam mobil dan mengangkat panggilan tersebut.
"Halo," ucap Daniel lemas.
"Kenapa suara kamu begitu?" tanya Nancy. Dia tahu jika saat ini Daniel pasti sedang berada di tempat Cahaya.
"Gak apa-apa. Cuma perasaan kamu aja kali."
"Kamu di mana?"
"Aku di tempat Aaron," jawab Daniel berbohong.
"Oh, hari ini aku ada jadwal ke dokter ya. Kamu bisa temani aku kan?"
"Hmm, tentu. Aku mau pulang sekarang."
"Oke. Aku tunggu di rumah."
Setelah itu panggilan terputus. Daniel meninggalkan kos Cahaya saat itu juga dan kembali pulang ke rumah.
Sementara itu tadi Cahaya setelah meninggalkan Daniel. Dia masuk ke dalam kamar kosnya. Namun sayangnya air matanya tak bisa ia bendung meskipun ia sudah sekuat tenaga menahannya.
Cahaya hanya tak ingin ayahnya tahu permasalahannya. Dan ia tak mau ayahnya menjadi cemas dengan apa yang terjadi pada dirinya.