Sepulang dari rumah sakit dua hari lalu, aku masih tidak mengerti perihal dompet Noni yang tidak bersama kami di rumah sakit. Semua barang berharga kuambil dan masukkan ke dalam satu tas. Bagaimana dompet Noni bisa hilang? Oh, Tuhan. Aku jadi tidak enak kalau begini, meskipun Noni berkata tidak apa-apa, tapi namanya surat berharga dan penting, tidak mungkin dia berkata tidak masalah.
Dia sudah mengurusnya ke kantor polisi untuk surat berita kehilangan, dan sekarang sedang proses ulang KTP, SIM, NPWP, STNK, beberapa ATM dan CC, serta surat penting lainnya. Ugh, bisa-bisanya dia menghilang dari penyimpanan yang kusiapkan.
Satu sisi dia mengerti bahwa aku dalam situasi harus berpikir cepat dan praktis untuk mengatasi situasi pada saat itu. Satu sisi lain, dia juga tidak mungkin mengatakan bahwa dia marah karena dompetnya –mungkin –kuhilangkan. Maafkan aku Noni, aku tidak tahu sama sekali.