Happy reading!
"Alfian kenapa Key?" tanya Luna bingung kenapa tiba-tiba Keyna meneriakkan nama Alfian.
"Lo punya kontaknya Alfian gak?" tanya Keyna mengabaikan pertanyaan Luna.
"Hah? Gue enggak ada, soalnya nih ya yang punya kontaknya Alfian cuma beberapa orang doang," jawab Luna.
"Aduh terus gue minta sama siapa dong," ucap Keyna.
"Ah gue tau!" ucap Luna tiba-tiba.
"Minta sama Joshua aja," lanjut Luna.
"Oh iya ya, coba gue minta sama Joshua."
Keyna pun mengambil handphonenya dan mencari nomor Joshua. Ia menelpon Joshua, tak perlu menunggu lama Joshua langsung mengangkat panggilan dari Keyna.
"Halo Josh?"
"Halo Key kenapa?"
"Lo punya kontaknya Alfian gak?"
"Alfian? Alfian Nugraha?"
"Iya! Temen sekelas lo Josh."
"Tapi gue gak dibolehin bagi-bagiin kontaknya Alfian Key."
"Pleasee ini penting banget Josh."
"Ya udah tapi jangan kasih tau siapa-siapa, ntar gue kirim lewat chat."
"Siap Josh! Makasih."
Tut tut tut
Keyna memutuskan panggilannya dan tak lama kemudian masuk pesan dari Joshua yang berisikan kontak Alfian.
"Gue kok takut ya Lun mau nelpon Alfian," ucap Keyna ragu.
"Takut kenapa? Eh iya lo kenapa tiba-tiba neriakin nama Alfian?" tanya Luna yang dari tadi sudah penasaran.
"Jadi semalem tuh gue keluar kan naik mobil, terus bannya kempes. Untungnya ada Alfian bantuin gantiin ban mobil gue. Nah gue yakin pasti anting-anting gue lepas semalem," ucap Keyna menjelaskan membuat Luna mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Lo masih pake anting-anting itu?" tanya Luna hati-hati.
"Iya Lun sampai kapan pun juga bakalan gue pake terus," jawab Keyna menghela napas berat.
Keyna pun mengumpulkan keberaniannya dan menelpon Alfian. Keyna gelisah menggigiti kukunya sendiri. Cukup lama Alfian tidak mengangkat panggilannya. Saat nada dering hampir selesai, tiba-tiba Alfian mengangkat panggilan dari Keyna.
"Halo Al?"
"Siapa?"
"Eh ini gue Keyna, inget gak?"
"Oh Keyna ada apa?"
"Semalem lo liat anting-anting gue gak? Kayaknya jatoh deh."
"Anting-antingnya ada di gue."
"SERIUS?!"
Saking senangnya Keyna langsung berteriak membuat Luna terkejut.
"Iya, lo sekarang dimana? Biar gue samperin."
"Tapi gue lagi di rumah Luna kalo gak ntar gue aj-"
"Sharelock rumah Luna."
"Hah?"
"Masih kurang jelas Keyna?"
"Eh iya jelas kok, oke gue sharelock. Ya udah gue tutup dulu Al."
Tut tut tut
Keyna memutuskan panggilan dengan Alfian dengan napas lega. Sebelum mendapat pertanyaan beruntun dari Luna, ia sudah memberitahukan alamat Luna kepada Alfian.
"Gimana Key? Ada di Alfian?" tanya Luna.
"Iya ada di Alfian ternyata Lun," jawab Keyna dan tersenyum kecil.
"Tapi tumben banget loh Key," ucap Luna membuat Keyna mengalihkan pandangannya.
"Tumben kenapa Lun?" tanya Keyna mengernyit bingung.
"Biasanya Alfian tuh tipe orang yang bodoamat, cuek, sama dingin. Kok beda banget ya sama lo," jawab Luna membuat Keyna tambah bingung.
"Masa sih? Enggak tuh, Alfian baik, perhatian, dia jug-"
"Wah berarti lo udah sering jalan sama Alfian ya?!" tuduh Luna membuat Keyna membulatkan matanya.
"Apaan sih, siapa juga yang jalan sama Alfian."
"Kalo lari pernah," lanjut Keyna lirih.
"Hah apaan Key?" tanya Luna yang tak mendengar ucapan Keyna.
"Gapapa kok Lun hehe, eh kayaknya Alfian hampir nyampe."
Selang beberapa menit, Alfian sampai di rumah Luna.
"Sorry ya Al gue jadi ngerepotin lo," ucap Keyna tidak enak hati.
"Gapapa, nih anting-anting lo." Alfian memberikan anting-anting berbentuk kupu-kupu kepada Keyna.
"Makasih Alfian," ucap Keyna tersenyum senang.
"Lo mau pulang?" tanya Alfian.
"Iya ntar gue minta jemput sam-"
"Sama gue aja sekalian," ucap Alfian memotong perkataan Keyna.
"Hah?" ucap Keyna tak percaya.
"Pulang sama gue aja Keyna," ucap Alfian lagi.
"Oh oke, siapa juga yang mau nolak dianter pulang sama si ganteng," ucap Keyna membuat Alfian tersenyum kecil.
"Ya udah gue ambil tas dulu," ucap Keyna dan dibalas anggukan kepala oleh Alfian.
Keyna kembali ke kamar Luna untuk mengambil tasnya sekaligus berpamitan.
"Cie mau pulang dianter sama Alfian nih," ucap Luna yang tadi menguping percakapan Keyna dan Alfian.
"Nguping ya lo. Tante Arla mana gue mau pamit," ucap Keyna.
"Mama gue lagi keluar."
"Ya udah titip salam ya," ucap Keyna.
Luna pun mengantar Keyna ke depan.
"Gue pulang dulu ya Lun," ucap Keyna saat di depan rumah Luna.
"Hati-hati ya," ucap Luna dan dibalas anggukan kepala oleh Keyna.
Alfian membukakan pintu mobil untuk Keyna. Hal itu berhasil membuat dada Keyna berdebar. Rasanya Keyna sedang terbang ke langit ketujuh.
Alfian pun masuk ke dalam mobil dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.
"Lo dapet nomer gue dari mana?" tanya Alfian memecah keheningan.
"Dari Joshua, itu pun gue harus mohon-mohon dulu biar dikasih," ucap Keyna.
"Katanya yang punya kontak lo cuma beberapa orang doang, berarti gue termasuk orang spesial dong?" tanya Keyna disertai kekehan kecil.
"Banget," ucap Alfian membuat Keyna bingung.
"Banget? Apanya?"
"Lo, spesial banget."
to be continued...