Perhatian!
Cerita hanya untuk orang yang sudah menikah. Rate 18+.
Terdapat adegan buruk dan bad word. Tidak untuk ditiru. Mohon bijaklah dalam memilih bacaan.
Terima kasih.
***
Gerand menatap seseorang yang sudah terbaring di tempat yang telah dia persiapkan. Tempat tidur yang biasa dia gunakan untuk bersenang-senang dengan para wanita jalang.
Ah Tidak, maksudnya adalah para korbannya.
Saat ingin bermain dengan wanita jalang, Gerand biasa pergi ke klub malam.
Kamar kantor khusus hanya untuk karyawan atau model papan atas yang ingin bermain dengan seorang Gerand Yosefa.
Meski Gerand suka bermain perempuan, orang itu bersih dari segala macam penyakit. Gerand memiliki dokter pribadi untuk memeriksakan dirinya sendiri. Gerand juga bukan orang bodoh untuk menabur benih kepada sembarang orang.
Untuk itu dia selalu menggunakan alat kontrasepsi saat bersenang-senang.
Sekarang dia menatap ke orang yang tampak tak berdaya. Lupakan obat perangsang, untuk seorang sekretaris baru Gerand hanya menggunakan obat tidur.
Regi salah mengira kalau yang ia minum tersebut adalah obat perangsang. Oke, efeknya begitu berat hingga saat pertama minum mirip obat perangsang.
Melakukan hal yang ia maj tidak akan semudah itu. Orang tersebut senjaga mengambil jalan sulit. Gerand ingin bermain-main lebih lama dengan mangsa barunya ini.
Bermain secara perlahan-lahan namun pasti.
Pasti akan lebih seru. Hitung-hitung untuk hiatus dari kegiatan panasnya.
"Wajah polos dan menakutkan ini, ku pastikan menekuk lututmu sampai mencium kakiku," kata Gerand dengan lembut membelai wajah Regi.
Pasti sangat menyenangkan membuatnya terperangkap dan mengemis.
Sebuah permohonan yang sangat tinggi melebihi apapun. Rasa senang Gerand lebih terasa.
Sambil tersenyum Gerand perlahan mendekat ke bibir perempuan tersebut setelahnya mencium. Selama ciuman tersebut Gerand menyeringai. Dia tidak pernah mengira bahwa rasa bibir sekretarisnya akan manis dan lembut bagai kapas.
Dari segi penampilan, Regi sangat jauh dari standar korban atau wanita 'penjaja' yang pernah Gerand sentuh. Akan tetapi nyatanya, rasa bibir Regianis lebih menggairahkan dari semua bibir yang pernah Gerand cium.
Gerand sudah tidak sabar untuk berbuat lebih banyak. Hanya saja dia harus menahan diri. Tidak akan mungkin jika dia mulai menyerang, harus secara perlahan.
Game yang menurutnya akan lebih seru.
Gerand punya perlakuan khusus untuk Regi.
"Hahaha, ku pikir aku harus menjadikanmu milikku. Sayang."
Smirik muncul pada sudut wajah Gerand.
Kemudian tanpa ragu-ragu ia melepas pakaian yang dikenakan Regi. Tidak semuanya, masih meninggalkan pakaian dalam. Lagi-lagi Gerand harus menahan diri untuk tidak langsung menyerang sekretarisnya dengan penampilan hampir naked.
Suara rintihan Regi membuat Gerand sepertinya tidak bisa menahan diri. Hanya saja walau bagaimanapun dia harus bisa menahan.
Setelah ini Regi tidak akan bisa pergi kemanapun. Ia sepenuhnya terikat. Gerand bisa memastikan hal tersebut.
Seorang Regianis akan berada di bawah kendali Gerand Yosefa.
Tidak bisa tidak!
***
"Hah..."
Regi langsung terbangun saat merasakan seseorang memeluknya erat dari belakang.
WHO?
Tangannya segera mengepal kuat untuk melayangkan pukulan ke siapapun yang berada di belakangnya.
Regi tahu ini adalah jebakan dan dia telah jatuh. Menjijikkan. Nasib buruk menimpa pada hidup Regi, menambah deretan yang lain.
Suara pukulan terdengar saat tinjuan Regi mengenai sasaran. Tidak dapat dipungkiri seseorang yang sedang tidur nyenyak tersebut pun terbangun.
"Akh..."
Orang tersebut pun meringis.
"Kau gila! Psikopat. Kau menjebakku, akan ku bunuh orang gila sepertimu," kata Regi yang siap melayangkan satu pukulan tambahan.
Jangan pernah meremehkan kemampuan karate Regi. Bahkan, ia juga pernah membuat orang terkuat di kampusnya kalah sampai tergeletak tak berdaya.
Namun yang terjadi sekarang Regi justru menatap dengan tidak percaya. Sedetik kemudian berubah menjadi tatapan tajam.
Serangan keduanya tidak mengenai sasaran oleh seben ditahan oleh orang yang tengah memandangnya remeh.
"Lihatlah kondisi Anda Nona, apakah Anda tidak malu?"
Ucapan sarkas Gerand membuat Regi melihat tubuhnya yang ternyata hanya memakai pakaian dalam. Seketika itu juga Regi pun langsung menutupi dirinya dengan selimut.
Wajah wanita itu tiba-tiba berubah tegang dan speechless. Terlihat jelas Regi sedang menahan diri untuk tidak mengamuk sekarang.
"Kau gila!"
Prang!
Suara vas bunga pecah langsung menguasai situasi setelah Regi melempar benda tersebut.
Tanpa pikir panjang Regi mengambil benda itu dan melemparkannya ke sudut ruangan hingga pecah berkeping-keping.
"Hei santai sayang."
Tanpa mengatakan apapun Regi langsung bangkit, masih menggunakan selimut.
"Sial, di mana kau meletakkan pakaianku?!"
Saat berbalik yang Regi lihat adalah senyuman yang meremehkan, tanpa berpikir panjang perempuan itu pun segera mendekati orang gila yang sedang tersenyum tersebut. Tangan Regi mengepal kuat. Kali ini dia siap untuk pukulan lain.
"Bisakah kamu tenang dulu?"
Napas Regi memburu, dia merasa tidak bisa menahan diri. Lalu tanpa aba-aba ia pun langsung melayangkan satu pukulan telak mengenai wajah orang yang menatapnya ringan.
Kekuatan Regi bukan bulu ayam yang terbang tertiup angin.
Regi punya taktik khusus. Trik yang mematikan.
Yang tersisa sekarang adalah Gerand memegang wajahnya sendiri. Hanya saja tak lama setelah itu dia tertawa pelan.
"Hahaha, ini pertama kalinya seseorang berhasil memukul wajahku. Oke, aku tidak bisa meremehkanmu kekuatanmu Nona Regianis. Sekarang, lakukan yang ku katakan atau hidupmu akan hancur detik ini juga."
Wajah Regi menegang, napas memburu dan tangan mengepal kuat. Mata orang tersebut seperti akan menerkam presdir gila dihadapannya!
Jangan bermain-main!
Orang itu jelas salah sasaran.
"You crazy, aku tidak akan pernah mengikuti yang kamu katakan. Bahkan dalam mimpi sekalipun," kata Regi dengan tatapan tajam.
Sebenarnya, dia sudah ingin pergi, tanpa pakaian...?
No.
Regi tidak segila itu. Dia tetap menjunjung tinggi harga diri dan nama baik.
Sebuah jebakan, Regi tahu dia tidak bisa menghindarinya. Namun dia tidak akan kalah begitu saja. Tidak akan pernah!
Salah menganggap ia mudah untuk dihancurkan.
"Aku tahu kau sudah paham posisi apa sekarang, Nona. Aku juga bukan orang bodoh begitupun denganmu. Jadi bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"
"Kamu pikir aku bodoh dan akan menurut saja!?" kata Regi dengan tatapan tajam.
Dalam hati dan akal sehat terdalam ia sangat ingin membunuh orang tersebut. Namun, apakah ia bisa?
Boleh?
Kalau membunuh dihalalkan ia dengan senang hati melakukan hal tersebut.
"Tidak. Kamu sangat pintar sayang. Oleh karena itu aku tidak akan memintamu menjadi budak nafsuku. Aku hanya ingin kau terikat dan melakukan apapun yang ku inginkan. Jangan khawatir, ini tidak ada hubungannya dengan seks atau apa pun. Karena ya aku tahu dengan siapa aku berurusan sekarang. Benar, kamu memang berasal dari kelas bawah. Akan tetapi aku harus mempertimbangkan kemauan dan kekuatanmu. Jadi tugasmu hanyalah mematuhi apapun yang ku katakan. Oh ya, only, skinship. Mudah lho."
Saat itu juga, Regi sudah terlihat ingin menghancurkan seluruh ruangan. Dia akan melakukannya sebentar lagi.
Maka benar saja, segala sesuatu yang dekat dengannya melayang seperti bulu yang bergerak tertiup angin. Sedangkan Gerand tersenyum lebar melihat hal tersebut.
Belum satu menit berlalu, Regi pun menatap orang yang mengawasinya dengan santai.
Tak masalah kamarnya berantakan, wajah kesal Regi lebih menarik dari apapun.
Pasti ada sesuatu yang bisa Regianis lakukan untuk membuat orang gila itu kalah dalam permainan yang dia ciptakan sendiri. Regi tidak akan gila sendirian.
Sedetik setelahnya Regianis pun ikut tersenyum miring, perlahan mendekati orang yang sedang menatap lurus ke arahnya.
Coba pikir, mudah mengamuk sambil mempertahankan selimut untuk menutupi tubuh!?
Tidak!
Regianis tegaskan orang gila dihadapannya akan lebih gila dari apapun. Bahkan lebih dari pasien RSJ!
Harga diri Regianis jatuh serendah mungkin di depan orang gila itu, jadi dia akan menciptakan kegilaan lain.
Terobos.
Tak harus repot-repot memutar otak, Regi tau sampai sekarang seorang ia masih perawan. Itu adalah kesalahan besar yang dilakukan oleh Gerand Yosefa.
Lihatlah apa yang akan Regianis lakukan ke seorang Gerand Yosefa yang sok berkuasa.
Tak selamanya orang jahat dan kejam menang.
*****