Chereads / Kakak Cakep Membawaku ke Daratan! / Chapter 5 - PARTISIPASI VARIETY SHOW BERSAMA TANGTANG

Chapter 5 - PARTISIPASI VARIETY SHOW BERSAMA TANGTANG

Chen Qiong yang sudah bekerja selama bertahun-tahun sebagai manajer Mo Heng saja bisa salah paham tentang hubungannya dengan Tangtang, apalagi para haters-nyai.

Maka dari itu, Chen Qiong menyarankan, "Bagaimana kalau Tangtang ikut aku, kamu pulang duluan…?"

Mo Heng melirik Tangtang yang sudah mengantuk hingga tak bisa membuka mata. Gadis kecil itu mulai tertidur di lengan Mo Heng tanpa rasa curiga.

Mo Heng sudah memutuskan untuk memelihara atau mengadopsi putri duyung itu sementara waktu. Maka, ia tidak ingin Tangtang terlibat masalah. Berusaha untuk menyembunyikan gadis kecil itu malah akan membangkitkan keingintahuan publik dan menarik perhatian orang yang berniat jahat. Bagaimanapun juga, saat ini ia harus membawa Tangtang bersamanya, atau… sekalian saja biarkan Tangtang muncul di depan publik!

"Kak Qiong, variety show yang ditawarkan padaku bulan kemarin itu apa anggotanya sudah ditetapkan?"

Chen Qiong tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarkan. "Kamu mau bergabung dalam acara keluarga itu?"

Mo Heng debut sebagai anggota boy group di usia sepuluh tahun. Ia memilih bersolo karir pada usia enam belas tahun dan kemudian berusaha keras untuk diakui di industri perfilman.

Pada suatu kesempatan, kepopuleran Mo Heng pun melonjak tajam, membuat penggemarnya semakin bertambah. Namun, latar belakangnya sebagai mantan anggota boy group membuat kemampuan aktingnya selalu diragukan oleh publik.

Selain itu, kehidupan pribadi Mo Heng dianggap misterius. Ia sangat tertutup dan hampir tidak memiliki interaksi sosial kepada publik. Hal ini membuat lawannya tidak memiliki kesempatan untuk menyerangnya. Mereka hanya bisa mengkritik temperamen Mo Heng yang buruk, sifat arogan, dan EQ-nya yang rendah.

Dua tahun yang lalu, nama Mo Heng memang masih belum ada apa-apanya. Namun sekarang, Mo Heng sudah menduduki posisi teratas dalam dunia perfilman. Posisinya membuat banyak orang iri dan ingin menjatuhkannya.

Sebagai manajer Mo Heng, Chen Qiong mau tidak mau harus mempersiapkan segala hal. Ia ingin Mo Heng terlibat dalam satu atau dua variety show agar sisi baik dan lembutnya diketahui oleh publik sehingga para haters berhenti menyerang.

Kebetulan, ada stasiun TV yang menawarkan variety show bertema keluarga kepada Mo Heng. Acara itu mengharuskan para bintang untuk syuting bersama adik atau anggota keluarga lainnya.

Saat Chen Qiong pertama kali mendiskusikan acara itu dengan Mo Heng, sang artis langsung menolaknya.

Ada dua faktor yang membuat Mo Heng menolak variety show ini. Pertama, Mo Heng ingin menjadi aktor dan tidak mau imej sebagai idola melekat selamanya. Dua, untuk berpartisipasi dalam variety show ini, satu-satunya saudara yang memenuhi syarat adalah keponakannya yang seperti raja iblis itu.

Mo Heng tidak bisa membayangkan dirinya harus tinggal bersama si raja iblis itu selama dua puluh empat jam. Ia lebih memilih untuk syuting di gurun pasir!

Chen Qiong tidak memiliki pilihan lain, ia hanya bisa menolak tawaran itu terlebih dahulu. Namun ia masih mempertahankannya dengan alasan jadwal kerja Mo Heng yang terlalu penuh sehingga sedikit lelah. Siapa tahu, setelah selesai beristirahat, semangat Mo Heng akan kembali dan ia akan berubah pikiran. Tanpa diduga, keinginan Chen Qiong bisa terkabul secepat ini.

Maka dari itu, tidak heran jika Chen Qiong menjadi orang yang paling bahagia saat Mo Heng memutuskan untuk berpartisipasi dalam variety show itu. Ia cepat-cepat mengambil ponselnya, "Aku akan menelepon direkturnya sekarang juga."

Belum sempat menelpon, Chen Qiong sudah mendapat permintaan lain dari Mo Heng, "Tolong minta orang vila untuk membelikan Tangtang beberapa baju dulu. Aku mau yang paling mahal dan lembut!"

***

Berjarak ribuan mil jauhnya di kota Yun, dalam sebuah gedung penelitian teknologi yang menjulang tinggi dari Grup Gu. Terdengar suara langkah kaki cepat di ruang operasi misterius.

Seorang pemuda yang sedang fokus pada eksperimen anatomi menghentikan kegiatannya sejenak saat mendengar suara itu.

Akhirnya datang juga? Ia sudah menunggu lama untuk ini. Khawatir akan harapan kosong, diam-diam pemuda itu mengerucutkan bibirnya dan kembali melakukan eksperimen.

Pisau bedah yang tajam memancarkan cahaya pada pupil mata Gu Tingwei yang gelap, membuat tatapan di bawah kacamata pelindung yang suram dan dalam itu semakin menunjukkan ketenangan dan kedinginan yang tidak sesuai usianya.

Gu Tingwei mengakhiri pembedahannya dan menjahitnya dengan rapi, seolah-olah yang berbaring di meja operasi bukanlah makhluk hidup melainkan hanya sebuah boneka.

Tepat ketika ia mengambil gunting untuk memotong benang, pintu laboratorium tiba-tiba didorong terbuka dari luar.

Seorang pria muda muncul di depan pintu dengan napas terengah-engah, "Tuan muda, saya telah mengumpulkan gelombang suara yang Anda inginkan."