Chapter 7 - TAMAN MO

Bandara kota Yun.

Penggemar yang tidak terhitung jumlahnya sedang menunggu dalam barisan yang rapi dan berurutan. Mereka membawa lentera, spanduk, bunga, serta hadiah.

Dua orang penjaga keamanan bandara yang melihat situasi luar biasa ini berkata, "Penggemar idola berkualitas dari mana ini? Seperti pernah ikut pelatihan saja!"

Salah satunya menolehkan kepalanya ke samping, memberikan isyarat pada temannya untuk melihat ke papan nama, "Penggemar Mo Heng."

"Oh, aku kenal Mo Heng! Aku sangat menyukainya, kemampuan aktingnya sangat bagus, matanya penuh dengan perasaan bagaikan bisa berbicara."

"Halah, seorang idola punya kemampuan akting apa?! Apalagi, aku dengar gosip kalau Mo Heng itu sebenarnya sangat pemarah, sering memukul dan memarahi asistennya. Katanya dia juga besar kepala, sangat berbeda dengan dengan imej di TV, ck ck ck..."

"Apa iya? Memang memasuki dunia hiburan pada usia muda bukanlah hal yang baik ya…"

Ketika kedua penjaga keamanan masih bergosip, tiba-tiba kerumunan penggemar mulai heboh dan bergegas menuju pintu keluar. Ternyata Mo Heng sudah keluar.

Memiliki tinggi badan 190 cm, Mo Heng muncul di bandara mengenakan kemeja biru muda dengan kancing terbuka dan kaos putih polos di dalamnya. Ia juga memakai kacamata hitam.

Mo Heng memiliki aura yang kuat di antara pemuda dan laki-laki dewasa. Segala tindakannya terlihat begitu memesona. 

Diluar dugaan para penggemar, Mo Heng muncul sambil memeluk seorang gadis kecil.

Bisa dilihat gadis kecil itu menempel di dada Mo Heng, kedua tangannya memegang erat baju sang idola. Tindakan itu tentu saja membuat para penggemarnya iri berat. Gadis kecil itu mengenakan gaun putri yang cantik dan memakai kacamata yang sama dengan Mo Heng.

Penggemar Mo Heng pun heboh!

Foto Mo Heng memeluk seorang gadis kecil segera menjadi top news, bahkan menyebabkan website Weibo lumpuh untuk sementara waktu.

Meskipun kelompok penggemar Mo Heng berusaha untuk mengontrol komentar buruk secepatnya, tetapi tetap saja kritikan dari lawan perusahaan tidak terhindarkan.

'Imej idola hancur, Mo Heng muncul dengan anak haramnya.'

'Informasi orang dalam, Mo Heng diduga telah menikah secara diam-diam beberapa tahun yang lalu dan memiliki anak.'

'Selebriti wanita yang pernah bekerja sama dengan Mo Heng, siapa ibu dari anak itu?'

Dalam waktu singkat, terjadi badai dahsyat di internet. Tangan para haters maupun lawan sesama pelaku dunia hiburan yang tidak terhitung jumlahnya terentang, mereka mencoba untuk menurunkan imej Mo Heng dan menginjaknya ke neraka tanpa ampun.

Sedangkan di luar badai itu, Mo Heng muncul bersama Tangtang di Seventh Avenue, distrik kaya kota Yun.

Tempat ini disebut-sebut sebagai lokasi untuk melihat matahari terbenam paling indah di kota Yun. Mereka yang bisa membeli rumah di daerah itu pasti adalah orang kaya ataupun bangsawan.

Rumah manor di hadapan Mo Heng adalah rumah paling besar dan paling strategis di daerah itu. Terdapat tulisan latin 'Mo' yang mencolok di depan pintu depannya.

Orang-orang kota Yun sepakat menyebutnya 'Taman Mo'.

Mo Heng sudah sepuluh tahun tidak pernah pulang ke rumah itu. Ia menelan air ludahnya sebelum menekan bel pintu.

Malam ini, Fang Lanxin akan menghadiri acara fashion show. Setelah mengenakan gaun ia turun dari tangga spiral. Saat itu, tiba-tiba ia mendengar bibi Zhang memanggilnya dengan panik dan senang, "Tuan, Nyonya…Tuan muda pulang!"

Fang Lanxin mengira ia telah salah dengar, Ia segera turun dari tangga secepat mungkin, mengabaikan citra anggun yang biasa ia tunjukkan.

Benar saja, Mo Heng muncul di hadapannya!

Mo Heng sedang memeluk seorang gadis kecil. Pemuda itu berdiri tegap di tengah aula. Melihat ibunya muncul, dengan suara pelan Mo Heng memanggilnya, "Ma."

Sepuluh tahun! Akhirnya anaknya pulang ke rumah setelah sekian lama.

Fang Lanxin tidak dapat menahan perasaannya, matanya mulai memerah karena air mata. Namun setelah mendekati Mo Heng, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Anak dari mana ini?"

'Cantik sekali anak ini!' batin Fang Lanxin.

Fang Lanxin melihat rambut keriting berwarna coklat tua Tangtang yang dikuncir dua. Hal itu membuat wajah bulat gadis kecil itu terlihat jelas, sungguh imut.

Mata besar Tangtang dengan penasaran melirik kesana kemari. Tanpa malu-malu, ia memancarkan rasa ingin tahu dan kepintarannya. Kelakuan gadis kecil itu membuat Fang Lanxin semakin menyukainya.