Chapter 5 - Surat Nikah

Gu Xiang mengerutkan keningnya dan tidak langsung menolak seperti sebelumnya.

Dengan batas waktu tiga tahun, hal itu sudah membuatnya tergoda untuk mengambil keputusan.

Selain itu, setelah memikirkan perlakukan paman Meng yang sangat baik kepadanya, Gu Xiang setidaknya dapat menolongnya. Ia sudah berada di keluarga Meng selama 10 tahun. Hanya dengan bertahan selama 3 tahun, hal itu seharusnya sudah cukup untuk membalas seluruh hutang budi kepadanya, kan?

Di sisi lain, Tuan Du melihat Gu Xiang tidak berbicara lagi. Dari sini ia mengetahui bahwa Gu Xiang sudah tertarik dengan kesepakatan ini.

Tuan Du menghela napas lega dan berkata, "Kalau kamu tidak keberatan, besok siang aku akan pergi menjemput Anda dari kediaman Keluarga Meng? Hanya membuat surat nikah, seharusnya tidak akan menyita banyak waktu Anda."

Gu Xiang memandang Tuan Du yang sangat tergesa-gesa, akhirnya menganggukkan kepalanya.

*****

Hari kedua, ketika membuat surat nikah. Nyatanya, orang yang mengurusi perihal administrasi tersebut adalah Tuan Du lagi.

Sejak awal sampai sekarang, calon suaminya itu belum kelihatan batang hidungnya sedikitpun.

Setelah pengalaman ini, Gu Xiang akhirnya merasa sedikit lebih tahu tentang lingkungan di keluarga suaminya itu. Dari sini Ia bisa tahu bahwa seorang pengurus rumah orang kaya tidak hanya bisa membantu tuan mudanya untuk mencari jodohnya.

Bahkan lebih dari itu, seorang pengurus rumah ini juga bisa membantu mengurus surat nikah untuk tuan mudanya tersebut. Hanya saja, foto pria yang menjadi suaminya itu tidak dibawanya dan mengatakan bahwa lain kali akan menambahkannya di sana.

Setelah keluar dari kantor sipil, Tuan Du melihat Gu Xiang sambil berkata, "Saat ini, Tuan Jiang sedang berada di rumah sakit. Ia sedang memiliki urusan di sana dan tidak bisa datang. Saya harap Nyonya tidak keberatan akan hal itu."

Mendengar ucapan Tuan Du ini, Gu Xiang baru menduga bahwa caranya memanggilnya itu dengan sangat cepat sudah berubah.

Apalagi karena Tuan Jiang tidak datang. Tuan Du pun jadi merasa agak bersalah kepada Gu Xiang.

Gu Xiang pun menjawab, "Tidak apa-apa."

Walaupun pria itu tidak pernah muncul selama ini, tetapi Gu Xiang juga tidak terlalu mempermasalahkan hal itu sama sekali.

Sambil tersenyum, Tuan Du berkata, "Untuk perusahaan Meng, kami sudah menyuruh orang untuk menyelesaikannya. Anda jangan khawatir. Tidak lama lagi Keluarga Meng akan segera mendapatkan kabar baik."

Sore ini, Gu Xiang memiliki urusan yang harus diurus. Ia pun pamit kepada Tuan Du, "Baiklah, apa masih ada masalah lain? Kalau tidak ada, aku ingin pulang."

Tuan Du tersenyum, "Tidak ada, Nyonya silahkan menyelesaikan keperluannya. Selain itu, silakan menunggu Tuan Jiang sampai memiliki waktu luang. Kami juga akan menghubungi Anda bila mendapat kabar mengenai Tuan Muda. Setelah itu, Nyonya akan diperkenalkan kepada Keluarga Besar Jiang."

Gu Xiang berkata, "Tidak perlu terburu-buru."

Gu Xiang sebenarnya tidak terlalu berharap dapat bertemu dengan cepat dengan suaminya itu. Ia merasa bahwa semakin lama suaminya itu muncul, hal itu akan semakin bagus untuknya.

Malah akan paling bagus bila selama tiga tahun suaminya itu tidak pernah muncul di hadapannya.

*****

Setelah meninggalkan kantor sipil, ada panggilan masuk dari Bai Wei dan langsung dijawab olehnya, "Gu Xiang, kamu sudah datang?"

"Segera, aku barusan selesai." Gu Xiang bertanya, "Apa yang terjadi?"

Sebelum Bai Wei meneleponnya, Gu Xiang sedang sibuk mengurus pembuatan surat nikahnya.

Bai Wei mengatakan, "Perempuan itu sudah hamil, sekarang sedang di rumah sakit…. Keluarga mereka juga sudah datang!"

Mendengar kabar tersebut Gu Xiang merasa tidak bisa berkata apapun.

Sebutan 'wanita itu' tentu ditujukan kepada pacar selingkuhan terbaru Xia Wenxuan yang ada di luar sana.

Sejujurnya, Xia Wenxuan dan Bai Wei adalah teman sejak kecil. Mereka berdua sudah mempersiapkan diri untuk menikah, bahkan rumah baru juga sudah dipersiapkannya. Sayangnya, Xia Wenxuan malah mencari selingkuhan di luar sana. 

Parahnya lagi, selingkuhan Xia Wenxuan itu bukanlah perempuan yang penurut dan pendiam. Beberapa kali perempuan itu mengirimkan sensasinya kepada Bai Wei untuk merebut posisinya di hati Xia Wenxuan.

Bai Wei sudah sangat marah untuk masalah ini dan ingin segera memutuskan hubungannya dengan Xia Wenxuan. Walau demikian, ia tidak ingin begitu mudah membiarkan tingkah perempuan siluman itu begitu saja. Jadi, sampai sekarang pun ia masih tetap membiarkannya.

Sampai mendengar kabar tentang keadaan selingkuhannya itu, akhirnya mereka ribut di rumah sakit. Hal ini membuat emosi Gu Xiang ikut-ikutan naik, "Apa maksudmu sebenarnya? Apakah takut semua orang tidak tahu dia sudah menjadi selingkuhan dan ingin mencari keributan di rumah sakit?"

"Iya!" Bai Wei dengan sangat marah melanjutkan, "Teman kerja Xia Wenxuan yang barusan mengirimkan pesan kepadaku. Katanya, dia sudah hamil dan keluarganya juga telah meninggalkannya. Membahas apakah aku mengetahui masalah ini? Aku benar-benar salut dengan mereka yang sangat tidak tahu malu ini!"

Xia Wenxuan kebetulan bekerja di rumah sakit. Dengan selingkuhannya yang mencari keributan di rumah sakit, tentu saja semua rekan kerjanya mengetahui masalah tersebut.

Menjadi selingkuhan orang lain, biasanya seseorang akan memilih diam dan takut orang lain akan mengetahuinya! Namun hal yang dilakukan perempuan kurang ajar itu malah lebih parah dari itu. Perempuan itu malah terlihat sangat takut bila semua orang tidak mengetahui perihal ini.

Gu Xiang berkata, "Kamu jangan panik, aku segera ke sana!"