Chereads / Kawin Kontrak: Dokter Menyebalkan vs Desainer Baperan / Chapter 2 - Ibu Yang Sangat Pilih Kasih

Chapter 2 - Ibu Yang Sangat Pilih Kasih

Ketika mengira keluarga Meng akan mendapatkan sesuatu yang bagus, mereka akan langsung memikirkan Meng Yan terlebih dahulu.

Sekarang mendengar keluarga Meng sedang mengalami masa-masa sulit, mereka langsung menginginkan dirinya untuk menikah dengan keluarga yang bermasalah.

Padahal dirinya sama-sama putri kandungnya, namun ibunya sangat pilih kasih sampai sangat parah seperti ini!

Li Jiayin terus berkata, "Latar belakang keluarga Jiang sangat bagus. Paman Meng juga menyayangimu dan mencarikan pria yang begitu baik untukmu. Aku yakin, kamu juga pasti tidak akan mendapatkan pria sebaik ini di manapun mencarinya!"

"Tidak, pergi!"

Li Jiayin melihat sikap Gu Xiang langsung tidak senang dan berkata, "Gu Xiang, apa maksudmu ini? Siapa yang mengajarimu punya keberanian kurang ajar seperti ini? Aku sudah baik-baik berbicara denganmu, namun lihat sikapmu sekarang ini?" 

"Kamu juga sudah seharian di luar dan tidak memikirkan keadaan rumah. Selain itu, tidak pernah membawa pacar pulang ke rumah. Sekarang, kami sudah mendapatkan pria baik untukmu dan kamu malah bersikap seperti ini? Apa kamu mempelajari sikap ini dari ayah kandungmu? Sungguh sangat kurang ajar!" Tambah Li Jiayin.

Setiap kali Li Jiayin tidak senang, ia pasti akan menghubungkan masalah itu dengan ayah kandung Gu Xiang.

Ayah Gu Xiang memang banyak membuat orang tidak menyukainya. Pria itu sangat suka minum minuman keras dan suka memukul orang.

Li Jiayin juga memilih bercerai dengannya karena hal ini.

Setelah menikah lagi dengan Paman Meng dan lelaki ini juga merupakan orang yang sangat baik, jadi pernikahannya dengan ayah Gu Xiang menjadi pengalaman yang buruk untuknya.

Setiap kali mengingatnya, Li Jiayin selalu merasa tidak senang. Saat melihat Gu Xiang juga suka membantahnya, ia juga seperti melihat virus lama yang telah melukainya.

Sejak datang ke keluarga Meng, pada tahun pertama dan kedua, hati Gu Xiang sebenarnya sangat menantikan saat-saat seperti ini. Ia sangat menantikan kasih sayang ibunya kepadanya yang pernah didapatkannya ketika masih kecil.

Kemudian menyadari kenyataan ini, apapun yang dilakukannya, walaupun sudah sangat penurut, mendengarkan apapun yang dikatakan, bahkan berusaha mendapat nilai sekolah yang bagus. Namun semua itu juga tidak akan menggantikan posisi Meng Yan di dalam hatinya.

Untungnya selama beberapa tahun ini, Gu Xiang sudah terbiasa. Ia sudah tidak terlalu berharap dan menanti lagi. Ia sekarang sudah tidak merasa sedih meski sudah diperlakukan sampai seperti itu.

Jadi semua yang dikatakan oleh Li Jiayin, ia juga tidak terlalu peduli.

Gu Xiang mengatakan kepada Li Jiayin, "Kalau keluarga Jiang begitu bagus, kenapa tidak Meng Yan saja yang menikah? Aku juga bukan putri kandung dari Paman Meng. Kalau menikah pun, harusnya dia juga tidak terlalu memperdulikanku."

"Menyuruhmu menikah itu untuk kebaikanmu, jangan bersikap tidak tahu seperti itu!"

Gu Xiang tertawa, "Iya, aku yang tidak tahu. Kalau begitu juga salah Ibu yang tidak bisa mengajarkanku?"

Gu Xiang juga tidak paham cara Li Jiayin bisa menggunakan alasan 'demi kebaikannya' itu kepada dirinya.

Mendengar perkataan Gu Xiang, Li Jiayin sangat tidak senang dan menegurnya lagi, "Kamu setiap hari membuatku marah, aku merasa bersalah telah membawamu datang ke keluarga Meng dari awal!" 

"Gu Xiang, ketika ayahmu meninggal, apa ada salah satu dari semua paman dan tante dari keluarga Gu mau mengurusmu? Mereka tidak ada yang menginginkanmu. Kalau tidak ada keluarga Meng, siapa yang mengurusmu hari ini? Sekarang keluarga Meng memiliki masalah dan kamu sama sekali tidak bisa membantu. Sungguh sia-sia keberadaanmu di sini!"

"...." Mendengar ibunya mengungkit masa lalu membuat Gu Xiang mengingatnya juga.

Ketika ayahnya barusan meninggal, Gu Xiang sebenarnya diurus oleh keluarga dari Ayahnya. Ayahnya memiliki 4 adik dan 1 kakak. Meski mereka berkata sangat peduli dengannya, tetapi mereka selalu bertengkar di belakangnya untuk memutuskan pihak yang harus mengurusnya. Pertengkarannya pun berlangsung hampir setiap hari.

Bagaimanapun, semua keluarga punya anaknya masing-masing. Tidak ada orang yang bersedia menerimanya dan menambah beban.

Itu membuat Gu Xiang merasa dirinya seperti sampah yang dihina sana dan sini.

Sampai akhirnya, Paman Meng yang menyusul untuk menjemput Gu Xiang ke rumah keluarga Meng.

Setelah Gu Xiang datang, walaupun Paman Meng juga memiliki seorang putri, tetapi tidak pernah merendahkannya. Ketika membelikan barang untuk Meng Yan, ia juga selalu memberikan hadiah kepada Gu Xiang. Ya, Paman Meng memang sangat baik terhadapnya.

Walaupun ibunya sangat pilih kasih, tetapi paman Meng malah sangat baik terhadapnya.

Waktu itu keluarga Meng memiliki bisnis yang bagus dan paman Meng selalu pulang ke rumah bila ada waktu senggang setelah menyelesaikan pekerjaannya. Sayangnya, belakangan ini pulangnya semakin lama semakin malam. Kemarin malam, Gu Xiang menyadari rambut putihnya kelihatan semakin banyak.

Kalau paman Meng menginginkan dirinya menikah dengan keluarga Jiang, seharusnya juga sudah tidak ada cara lain lagi!