Chereads / "When You Love Someone" / Chapter 19 - " The Wind Blows " (4)

Chapter 19 - " The Wind Blows " (4)

***

Dihari minggu Arin masih tetap bekerja dicafe, ia sudah bekerja dari jam 1 siang . Sejak cafe dibuka beberapa pelanggan sudah berdatangan. Kerena sudah bekerja beberapa hari, Arin sudah mulai ditempat untuk menerima pesanan, dan tugasnya bukan hanya mencuci piring lagi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, Arin sedang mengepel lantai agar tetap terjaga kebersihannya. Cafe terlihat sangat ramai, ada beberapa pasangan ataupun hanya perkumpulan anak remaja yang sedang bercakap-cakap mengisi waktu libur mereka.

Saat Arin sedang membersikan meja didekat pintu masuk, tiba-tiba seorang pelanggan datang dan terdengar ricuh, Arin pun membalikkan badannya untuk penyapa pelagangan dengan sopan. Tapi sentak ia terkejut karena pelangan yang datang itu adalah teman-temannya, bahkan disana juga terlihat ada Fathan yang berdiri dibelakang Mina sambil melambaikan tangannya.

" Arin .. kami datang ...!!!" ucap Mina dengan penuh semangat.

" kalian bisa dateng bareng-bareng sih ..?" tanya Arin yang masih terkejut dengan kehadiran keempat temanya.

" abis .. kita penasaran sama tempat kerja lu .. jadi kita dateng deh bareng-bareng .." ucap Yena sambil menepuk pundak Arin. " Tapi rame juga yaahh cafenya .. bagus lagi ..." ungkap Yena sambil melihat setiap sudut dekorasi cafe.

" yaudah .. ayo masuk ..." ajak Arin sambil berjalan didepan untuk menunjukkan bangku yang masih kosong. Arin berjalan menuju sudut ruang dimana ada tempat yang masih kosong. " duduk disini aja ...!!" ucap Arin sambil menunggu teman-temannya duduk dibangku.

" Terus kalo mau pesan langsung kesana ...?" tanya Elvina yang sudah duduk disambil menunjuk kearah kasir.

" iyaa, langsung kesana ..." jawab Arin yang masih berbinar melihat teman-temannya yang terlihat sibuk untuk menentukan pesanan mereka, dengan tatapan hangat Arin begitu terharu dengan sikap teman-temannya yang begitu baik dengannya.

" Cakenya apa aja yaa .. okke .. Ayo Rin .." ajak Mina sambil menggandeng tangannya Arin lalu berjalan menuju meja kasir untuk memesan.

Ketiga temannya terus memadangi wajah Arin yang terlihat kelelahan. Mereka sangat merasa sedih saat tahu bahwa Arin bersekolah sambil bekerja paruh waktu. Ini mungkin untuk pertama kalian mereka melihat ada seorang teman yang begitu bekerja keras unutuk hidupnya sendiri.

" pasti capek banget harus kerja sambil sekolah ... apa lagi sebentar lagi ujian semesteran dimulai .." ucap Yena dengan tatapan sedih melihat Arin yang masih saja tersenyum tak tampak kelihatan sedang kelelahan.

" ohh iyaa ... benar juga yaa, sebetar lagi ujian .. apa sempat dia belajar huff .. kadang dikelas aja dia sampe ketiduran gara-gara kecapean .." ucap Elvina yang juga turut merasa kasihan pada Arin.

Tiba-tiba dari tempat Arin berdiri, ia tersenyum sambil melambaikan tangan seakan tidak menunjukkan wajah lelahnya. Dan membuat ketiga temannya sentak ikut membalas senyuman Arin.

" lihat ... dia masih bisa tersenyum .." ucap Yena sambil melambaikan tangannya, kemudian menurukan tangannya saat Arin tak melihat kearahnya dan terlihat mulai membuatkan pesanan mereka, Mina yang masih menunggu sambil terus melihat Arin.

Saat mendengar ucapan Yena dan Elvina, membuat Fathan merasa sangat khawatir pada Arin yang terus menutup kesulitannya dengan teman-temannya. Sesunguhnya ia tak tega melihat Arin yang terlihat rapuh dimatanya, bekerja begitu keras membuat hatinya sakit. Tapi tak ada hal bisa ia bantu walau dirinya sangat ingin sekali membantu. Karena jika ia ikut campur mungkin Arin akan merasa tidak nyaman dengannya. Hanya bisa diam dan mengawasinya dari jauh agar Arin tidak terluka.

Tak butuh waktu lama, Mina pun berjalan kembali kemeja sambil membawa pesanan teman-temannya. ia terlihat berjalan demgan sangat hat-hati agar tidak ada minuman yang tumpah. Sedangkan Arin kembali sibuk untuk menerima pesanan dari pelanggan lainnya.

Fathan berdiri dan meghampiri Mina untuk membantu membawakannya. Kemudian Mina duduk dibangkunya dan Fathan meletakannya diatas meja lalu kembali duduk.

" ohh yaa .. kata Arin jam kerjanya selesai jam lima .. emm sekarang .." sambil melihat kearah jam tangannya. " sekarang udah jam setengah lima .. jadi setengah jam lagi jam kerja selesai .. gimana kalo kita main abis ini ..?" tanya Mina sambil mengambil minuman yang ia pesan dan mulai meminumnya. " emm .. enak ..".

" ohh yaa ..!! kemana yaa ...?" tanya Mina sambil terdiam memikirkan arah tujuan mereka.

" ohh yaa .. liburan semester 1 kalian pada mau liburan kemana ..?" tanya Elvina yang tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.

Pembicaran panjang pun dimulai untuk membahas tujuan mereka dan juga membahas tentang liburan semester pertama yang bahkan ujiannya pun belum dimulai. Mereka terus berbincang-bincang dengan serius hingga tak sadar jam kerja Arin sudah selesai dan terlihat berjalan mendekati teman-temannya.

" kalian lagi ngomongan apa ..?" tanya Arin yang sentak membuat keempat temanya terkejut dengan kedatangannya.

" OH ..!! Lu dah selesai ..?" tanya Elvina. Arin hanya terdiam sambil memandangi wajah keempat temannya dengan binggung.

" iyaa .. terus jadinya kita mau kemana ..?" tanya Arin.

" nanti juga tau .." ucap Mina sambil melangkul Arin.

" Ayo kita pergi ...!!!".

Dengan wajah binggung Arin pun hanya bisa pasrah meniguti ajakan teman-temannya yang terlihat bersemangat. Walau sesungguh hari ini adalah hari yang sangat melelahkan baginya sekaligus harinya yang spesial baginya karena hari ini adalah hari ulang tahun Arin tepat hari ini tanggal 15 September.

Makanya saat teman-temannya datang ke cafe tadi membuatnya sangat tersentuh, walau mereka sebenarnya tidak tahu jika hari in dirinya ulang tahun. Arin memanh sudah terbiasa tidak terlalu memperdulikan ulang tahunnya karena sudah biasa dihari ulang tahunnya itu tidak ada hal spesial yang terjadi dan sama saja seperti hari-hari biasanya.

Hanya dengan berkumpul seperti ini saja sudah membuat Arin merasa hari ini sangatlah spesial. Wajah tersenyum tak berhenti ia pancarkan, matanya tak berhnti melihat teman-temannya yang juga ikut senang.

***