Michella melenggang keluar dari dalam kamar, ia bergegas menemui Ben di ruang makan. Ben yang sedang menikmati winenya sambil memandang ke arah luar jendela, dapat mengetahui kedatangan Michella. Ben membalikkan tubuhnya dan benar saja, wanitanya sudah terlihat sangat cantik di hadapannya.
"Michella, kau tampak begitu cantik." Gumam Ben sambil berjalan ke arahnya dan memeluk Michella dengan erat.
"Ben, aku terkejut saat keluar dari dalam kamar mandi, semuanya sudah terlihat sangat rapi. Bahkan aku tak menemukan pakaianku, Maria memberikan dress ini padaku. Dia sangat baik, aku menyukainya."
Ben tersenyum. "Syukurlah jika kau menyukai Maria, mulai hari ini Maria akan aku tugaskan sebagai asisten pribadimu. Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa memanggilnya menggunakan alat ini." Seru Ben sambil memberikan alat walkie talkie pada Michella.
Michella meraih alat tersebut, bahkan ia tidak begitu mengerti bagaimana cara menggunakannya. Ben segera mengajari Michella, dan dengan mudah Michella dapat mengerti cara penggunaanya. Tak lama kemudian Maria datang bersama pelayan yang lainnya, mereka langsung menata masakannya di atas meja makan.
Kali ini Ben akan makan siang bersama Michela di balkon, karena cuaca siang ini cukup cerah dan tidak berangin kencang. Michella bergegas mengekori Ben di belakangnya, ia tidak menyangka jika Ben akan melakukan hal ini untuknya.
"Ben, ini sangat berlebihan." Ujar Michella.
"Maksudmu berlebihan bagaimana?"
"Menu yang tersaji kali ini begitu mewah untuk ukuran makan siang." gumam Michella.
"Tentu saja tidak, menurut ku ini ukuran makan siang yang pas untuk kita berdua. Ayo sayang, kita mulai makan siangnya." Ben langsung menarik kursi untuk Michella dan mempersilahkan nya untuk duduk.
Michella masih tidak percaya jika Ben memanggilnya dengan kata sayang, hal itu membuat hatinya bergetar. Karena belum ada seseorang yang selama ini memanggilnya dengan sebutan itu.
Mereka berdua memulai makan siangnya, perasaan Ben sangat senang. Karena Ben benar-benar telah menemukan dambaan hatinya, kali ini Ben tidak akan membiarkan seorangpun mendekati Michella. Jika waktunya telah tepat, Ben akan membawa Michella bertemu dengan sang kakek.
"Bagaimana Mic, apa kau menyukainya?" tanya Ben antusias.
Michella tersenyum dan menelan kunyahannya, baru lah ia menjawab pertanyaan Ben. "Tentu saja aku menyukainya, ini sangat nikmat."
"Aku senang jika kau menyukainya. Michella ada yang ingin aku katakan padamu."
Michella mengerutkan keningnya. "Tentang apa? Kau membuat ku pemasaran Ben." gumam Michella.
Ben tertawa kecil, ia sangat lucu melihat tingkah Michella. Ben mengenggam tangan Michella dengan erat dan mulai mengatakannya. "Michella, apa kau bersedia tinggal di apartement ini bersamaku?" tanya Ben serius dan hal itu membuat Michella tampak shock.
"Apa? Tinggal di apartement ini?"
"Iya, apa kau bersedia? Aku membeli apartemen ini khusus untuk mu Mic."
Michella kembali terbelalak mendengar ucapan Ben, ia tidak menyangka jika Ben akan melakukan hal itu padanya. Padahal dirinya termasuk orang baru yang datang ke kehidupan Ben, namun Ben sudah memperlakukan nya layaknya seorang Ratu.
"Ben, untuk apa kau mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli apartemen ini?" seru Michella.
Ben menghela nafas dan mengenggam tangan Michella dengan erat. "Michella, dengarkan aku. Aku sangat mencintaimu, aku akan melakukan apapun untukmu."
Michella berbinar-binar mendengar ucapan Ben, baru kali ini ada orang memperlakukannya sangat baik seperti yang Ben lakukan.
"Ben, terima kasih. Kau memperlakukanku dengan baik, bahkan aku tidak menyangka jika kau sampai sejauh ini sampai rela membelikan apartemen untuk ku. Semoga Tuhan memberkatimu, Ben. Aku akan pikirkan nanti tentang hal ini."
Ben tersenyum. "Baiklah Michella, aku akan menunggu keputusan mu untuk pindah. Semoga kau bisa melakukannya secepatnya."
Michella tersenyum, mereka berdua kembali menyantap makanannya. Kali ini Michella harus benar-benar memikirkan matang-matang keputusan nya untuk pindah ke apartemen Ben.
Karena selama ini Kate juga sudah sangat baik padanya, Michella tidak ingin mengecewakan Kate. Karena Kate selalu ada untuknya sejak dulu.
Setelah selesai makan siang, Ben mengajak Michella untuk menonton film di ruangan khusus. Lagi-lagi Michella di buat terkejut karena baru kali ini ia melihat ruangan nonton yang super mewah layaknya sebuah bioskop.