Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

You're My Destiny

Makino_Tsukushi
--
chs / week
--
NOT RATINGS
13.1k
Views
Synopsis
Sebagian orang tidak akan percaya dengan yang namanya takdir, mungkin semua itu hanyalah kebetulan bertemu ataupun pernah bertemu. Namun apakah kalian percaya dengan hal tersebut. Hal ini yang dirasakan oleh Elina... "Jika kamu melihat cinta hanya dari fisik" "Jangan harap kau tahu arti tentang bahagia" "Namun jika kamu melihat cinta dari hati" "Maka, kebahagiaan akan datang padamu" "Jujurlah pada hatimu sendiri" "Jika cinta itu datang, jangan pernah kau menghindarinya"
VIEW MORE

Chapter 1 - First Time Meet You

Jika kamu melihat cinta hanya dari fisik

Jangan harap kau tahu arti tentang bahagia

Namun jika kamu melihat cinta dari hati

Maka, kebahagiaan akan datang padamu

Jujurlah pada hatimu sendiri

Jika cinta itu datang, jangan pernah kau menghindarinya

***

Hirup pikuk di kota Cambridge - New york City sungguh terasa, suasana bising kendaraan dan ramainya suasana pusat perbelanjaaan, menjadi makanan sehari-hari warga kota. Namun, sebagian orang berfikir hidup dikota sangatlah menyenangkan, karena dikota seluruh kebutuhan masyarakat sangat terpenuhi. Ada sebagian orang juga bilang jika hidup dikota sangatlah sulit untuk mencari pekerjaan. Jika nilai mereka dibawah standar, kemungkinan mendapatkan pekerjaan sangatlah sulit.

Tapi tidak dengan gadis cantik, tinggi semampai dan pintar ini, bagi dia hidup merupakan sebuah tantangan yang harus lalui dengan penuh semangat dan tujuan, bagi dia tempat keramaian hanya bisa membuat dia sakit kepala.

Gadis ini bernama Elina Luxiana, Elina merupakan mahasiswi yang berkuliah di Harvard University, prestasi Elina tidak perlu diragukan lagi. Dia juga merupakan mahasiswi terbaik di universitas tersebut.

Elina bukan berasal dari keluarga yang berada, ayahnya hanyalah supir dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa. Masuk menjadi mahasiswi Harvard merupakan suatu anugerah yang sangat luar biasa, apalagi bisa mendapatkan beasiswa penuh dari kampus juga merupakan sebuah keuntungan yang mungkin belum pernah didapat oleh mahasiswa sebelumnya.

Masih sangat jelas dalam ingatan Elina, bagaimana ia harus berjuang mati-matian demi mengejar beasiswa penuh yang ditawarkan oleh kampus. Tapi sekarang Elina bisa menikmati hasil yang dilakukan sewaktu masih berjuang keras. Dia menjadi kuat dan juga tidak menyerah dalam keadaan apapun.

Namun perjuangannya yang dulu, akan dijadikan kenangan juga motivasi saat dirinya untuk melangkah maju demi masa depan juga cita-citanya yang diinginkannya. Walaupun saat ini dia sendiri masih berjuang agar itu semua terwujud.

****

Dengan langkah yang sangat cepat Elina menyusuri jalanan kota Cambridge untuk menuju kampusnya. Di Harvard university memang terdapat asrama yang dipakai untuk mahasiswa berprestasi. Bukan itu saja, ada banyak sekali fasilitas yang ditawarkan oleh pihak kampus. Tapi tidak untuk Elina, ia enggan menempati asrama tersebut karena alasan biaya yang terlampau mahal disana. Bagi dia uang itu merupakan barang yang sangat berharga untuk hidupnya.

Sesampainya di kampus Elina selalu memasang wajah bahagia, yang menandakan dia siap menjalani hari ini. Hingga tiba-tiba riuh suara para mahasiswi pun membahana "KYAAAAAAAAAAA, ALEXIOUSSSSSSS", saat mobil seorang konglomerat keturunan bangsawan sekaligus artis itu berhenti di halaman lobby utama kampus.

Hal tersebut semakin membuat wajah Elina yang tadinya ceria menjadi kesal saat melihat aksi para mahasiswi kampusnya, dirinya hanya bisa menggelengkan kepala saja saat melihat tingkah para wanita-wanita di kampusnya. Tanpa memerdulikan hal tersebut Elina pun melenggang pergi dari tempat itu menuju ruang kelasnya.

Sesampainya diruang kelas, Elina hanya bisa menghela nafasnya saja. Dibayang dia jam segini biasanya kelas sudah dimulai, namun saat dia melihat kembali jamnya ternyata kecepetan 10 menit. Elina hanya bisa pasrah dan menempati tempat duduk yang tersedia. Tanpa menunggu Elina pun menempati tempat duduk yang paling depan. Karena posisi paling depan Elina dapat konsentrasi dalam mendapatkan ilmu.

***

Sambil menunggu kelasnya mulai, Elina pun mengeluarkan Handphonenya. Sesekali dia membuka email dan juga Notification dari sosial media lainnya. Tanpa sengaja Elina membuka salah satu situs web gosip, yang menayangkan berita tentang Alexious. Dalam berita itu dikatakan 'Artis, penyanyi berbakat Alexious Van Deugh yang akan segera menikah'. Melihat berita itu Elina hanya bisa menarik nafasnya saja.

Tak berapa lama berselang seseorang pun datang dengan memanggil namanya Elina dengan suara yang cukup bisa merusak gendang telinga.

"ELINAAAAAAAAAA" teriak orang itu kepada elina yang sedang duduk dikelas.

"Apa, pagi-pagi heboh banget, ada apa ?" Sahut Elina.

"Baby, you know a big news about Alexious ?" Tanya dia kepada Elina dengan muka yang teramat kaget dengan berita itu.

"I know .. his getting married, right ?"

"Kok kamu tahu sih, baby .. Ah gak seru nih."

"Iyalah, sebelum kamu teriak, aku udah tahu duluan tentang berita itu."

Elina hanya bisa tersenyum saat melihat ekspresi temannya itu, saat tahu idolanya sebentar lagi akan menikah. Karena selama ini Elina tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjadi fans untuk suatu idola. Tingkahnya saat tahu berita itu menjadikan dia seperti anak yang kehilangan suatu barang yang dia miliki.

"El, aku heran sama kamu. Kenapa kamu gak seperti cewek kebanyakan sih ?" Tanya dia kepada Elina.

"Maksudnya kamu, Cathlyne ?" tanya Elina kepada orang tersebut yang bernama Cathlyne, yang dari tadi mengobrol dengan dirinya.

"Ya .. cewek kebanyakan, sifat kamu itu beda banget deh." Ucap Cathlyne lagi.

"Iya karena aku bukan anak orang kaya, coba aku orang kaya pasti sifatku juga sama kok dengan yang lain."

"Gak mungkin karena hal tersebut, pasti ada hal lain kan ?" Tanya Cathlyne lagi pada Elina.

"Hal lain apa, gak ada Cathlyne sayang, memang begitu sifatku."

Cathlyne hanya bisa terdiam saat Elina menyampaikan semua pertanyaan darinya. Satu hal dia tahu bahwa Elina merupakan gadis terunik yang pernah dia temui selama ini. Tak berapa lama kemudian satu-persatu mahasiwa juga dosennya memasuki ruang kelasnya, kemudian kelas pun dimulai.

Empat jam kemudian pun berlalu, hari ini Elina mengikuti dua kelas sekaligus yang merupakan mata kuliah wajib. Walaupun begitu Elina sangat menikmati pelajaran tersebut. Tak lama Cathlyne menghampiri dirinya.

"El, sudah selesai beres-beresnya ?" Tanya Cathlyne dengan nada santai.

"Udah, Cath kantin yuk, laper nih." Ajak Elina

"Okay, let's go."

Tak lama Elina dan Cathlyne pun keluar dari ruang kelas, ditengah jalan tanpa sengaja dia bertemu lagi dengan Alexious 'sang pujangga wanita kampus Harvard, sekaligus artis yang penuh kontroversi'. Pandangan Elina hanya bisa menatap sinis saat Alexious berada disekitarnya, bagi dia kehadiran orang-orang seperti Alexious hanya bisa membawa pengaruh buruk untuk dirinya.

Teriakan demi teriak para wanita menggema sampai seantero kampus. Di sisi lain Elina hanya bisa menggelengkan kepala sambil menyaksikan tingka para wanita tersebut yang ingin sekali berdekatan dengan Alexious.

Tak lama kemudian Elina dan Cathlyne sampai ditujuan mereka, sambil duduk juga memesan makanan yang tersedia di kantin kampus.

"El, kamu pengen apa ?" Tanya Cathlyne sambil memegang buku menu.

"Terserah, aku ngikutin kamu aja."

Tak lama pelayan kantin pun datang. Elina terdiam sesaat, dia masih kefikiran dengan kejadian tadi. "Woi. Bengong .. lagi pikirin apa ?" Sahut Cathlyne dengan nada yang mengagetkan Elina.

"Gak, heran deh dengan sikap anak-anak cewek barusan."

Mendengan ucapan Elina barusan, Cathlyne pun keheranan dengan nada bicara Elina yang seperti itu. "Tumben, biasanya kamu langsung gak peduli gitu sama mereka." Jawab Cathlyne sambil menyeruput minuman yang baru saja tiba.

"Aku sih gak peduli sama cewek-cewek barusan, yang aku tanya apa hebatnya sih si Alexious itu."

"Kemana aja bu selama ini. Sampai gak tahu tentang Alexious 'Pengeran Kampus' ini." Jawab Cathlyne

"Sibuk belajar, sibuk jadi orang sukses. Itulah aku."

"Iyalah, yang otaknya ada isinya. Bukan tong kosong." Jawab Cathlyne lagi pada Elina.

"Iya dong. Lanjut lagi kepertanyaan ku. Siapa sih Alexious itu ?" Sahut Elina sambil kembali menanyakan hal yang sama pada Cathlyne.

"Alexious, dia itu merupakan artis ternama di amerika. Bukan itu saja Alexious merupakan pewaris juga putra mahkota kerajaan Netherlands, selain putra mahkota dia juga merupakan pewaris dari Perusahaan Hiltons Airlans. Tapi untuk kehidupan pribadinya, gak ada yang tahu kayak gimana. Hanya ada satu berita yang diketahui publik." Jelas Cathlyne panjang lebar pada Elina.

"Apa itu ?" Tanya Elina kembali pada Cathlyne.

"Dia seorang player. Sekali kena sama dia, pasti akan kecanduan terus, itu saja sih yang aku tahu tentang Alexious." Jawab Cathlyne

Elina hanya bisa terdiam saat mendengar semua penjelasan dari Cathlyne tentang Alexious. Baginya informasi sekecil apapun akan berguna dimasa yang datang. Untuk saat ini difikiran Elina hanya ada satu yaitu 'Menjauhi Alexious' agar tidak terlibat masalahnya. Tak lama makanan yang dipesan pun datang. Sambil mengobrol ringan, mereka berdua pun menyantap makanannya dan melanjutkan percakapannya dengan santai juga gelak tawa.

Hari pun berlalu begitu cepat, satu hari ini merupakan hari yang menyenangkan bagi Elina, dia mendapatkan pengalaman juga informasi yang mungkin saja berguna untuk dirinya. Sambil berjalan menyusuri jalan kota Cambridge, Elina pun masih memikirkan omongan Cathlyne tentang Alexious. Sekarang yang terpenting adalah dia akan menjauhi semua masalah yang akan terjadi, baginya prestasi dan cita-cita akan menjadi tujuan hidupnya untuk saat ini.

****