Chereads / You're My Destiny / Chapter 8 - Prepare To be A Royal Crown Princess – Part 2

Chapter 8 - Prepare To be A Royal Crown Princess – Part 2

Sudah sebulan berlalu, semenjak pembekalan untuk menjadi putri mahkota, Elina merasa dirinya sudah tidak sanggup lagi. Terkadang dirinya merasa jenuh dengan semua pembekalan ini, ingin rasanya dia melarikan sejauh yang dia bisa dari semua kejadian yang menimpanya. Namun saat pikiran menyerah itu datang, saat itu pula, kenangan tentang Alexious kembali muncul didalam pikirannya. Entah mengapa, jika dirinya menyerah untuk saat ini, berarti dirinya telah gagal menyelesaikan tantangan dari Alexious.

Disisi lain, saat sedang menyusuri lorong rumah, Cathlyne melihat Elina yang sedang kelelahan dengan semua materi yang diberikan. Cathlyne tahu betapa berat dan besar beban yang sekarang Elina tanggung. Tapi mau bagaimana lagi ini resiko yang harus diambil dalam kehidupannya Elina, sebuah beban besar yang akan dipertanggung jawabkan seumur hidupnya.

Tanpa banyak ngomong, Cathlyne mempercepat langkahnya menuju Elina. Dirinya tahu apa yang sekarang Elina butuhkan.

****

Dalam rasa letih yang menghadang, Elina tersadar akan sebuah tepukan yang mengenai pundaknya. Tidak lama dirinya pun segera menengok kearah sumber tepukan itu.

"Hay El, How do you feel ?" Tanya Cathlyne sembari dia memposisikan tubuhnya hingga sejajar dengan Elina.

"Bad .. You know Cath, i think .. i can't for this position". Sahut Elina

Tanpa sadar Cathlyne memincingkan matanya, ia heran mengapa Elina menjadi orang pesimis seperti ini.

"Kenapa .. jujur ya, ini bukan dirimu El. Kamu tahu .. Elina yang aku kenal dia adalah orang yang sangat kuat.". Sahut Cathlyne kembali.

Air mata Elina tumpah saat Cathlyne menyampai hal itu kepada dirinya. Semua perasaan yang selama ini dipendam oleh Elina seakan terbawa bersama Air mata itu. Elina sadar bahwa ini bukan seperti dirinya yang terdahulu, dimana dia bisa memberikan semangat kepada orang terdekatnya. Tapi semenjak kejadian dirinya dengan Alex, Elina merasa seakan dunianya mulai runtuh tak tersisa. Cathlyne terkejut saat melihat mata Elina, mata yang selama ini pembawa bahagia itu, kini harus menumpahkan Airnya. Dirinya tahu betapa sangat berat beban yang dirasa oleh Elina.

"El .. you can do it. Aku percaya kamu adalah seseorang yang sangat istimewa. Jangan pernah kamu pikirkan apa perkataan orang-orang. Tapi yang kamu pikirkan adalah Jadilah dirimu sendiri. Hanya itu kuncinya." Jelas Cathlyne kepada Elina.

Dengan cepat Elina pun memeluk sahabat terbaiknya itu. Cathlyne bisa memahami, mungkin Elina tidak pandai untuk mengungkap kan sebuah perasaan. Namun Cathlyne tahu sebuah pelukan yang Elina berikan kepadanya adalah jawaban mengenai semua beban yang dirinya tanggu saat ini.

****

Tidak terasa waktu pun berjalan dengan cepatnya, Hampir Satu tahun Elina sudah mempelajari semua pembekalannya untuk menjadi seorang putri dari sebuah kerajaan. Semua yang dia pelajari selama ini membuat kepalanya semakin sakit, dan parahnya dirinya hanya bisa mengingat beberapa hal saja yang di pelajari selama ini.

Disaat yang sama dirinya sedang asyik memperhatikan kearah jendela, pemandangan yang ada didepannya bisa meredakan suasana hatinya yang sedang kacau. Kicauan suara burung dapat memberi dia ketenangan yang selama ini mungkin belum pernah dirasakannya. Tidak disangka sebuah ketukan suara pintu membuyarkan lamunannya. Dengan cepat Elina langsung berjalan menuju pintu. Yang ternyata seorang maid.

"Excuse me miss Elina. Anda di panggil oleh your Highness untuk dinner bersama." Jelas maid itu kepada Elina.

"Iya, nanti aku kesana."

Jawaban cukup membuat para maid itu pergi, dengan segera Elina berjalan menuju ruang makan.

Tak beberapa lama Elina sudah menempati kursi yang biasa dirinya duduki. Elina melihat betapa beruntungnya Cathlyne, keakraban sahabatnya dengan orang tuuanya, mempunyai darah bangsawan dan juga orang tua yang sangat mapan.

Sesaat kemudian Cathlyne melirik kearah Elina, dirinya yakin bahwa Elina saat ini sedang memikirkan sesuatu.

"El .. hey, El" Panggil Cathlyne.

"Iya ada apa Cath." Balas dia dengan raut muka yang terkejut.

"Kamu kenapa, muka sampe gak enak banget dilihat. Apa sih yang difikirkan ?" balas Cathlyne sambil menyatakan Ekspresi Elina.

"Gak ada aku Fikirkan kok. Aku cuman .... Apa aku pantas menjadi putri mahkota, juga seorang ratu ? Karena aku masih belum yakin dengan semua ini."

Semua orang terdiam, pernyataan Elina seakan mengingatkan kedua orang tua Cathlyne terhadap ibunya Alex. Mereka juga sadar bahwa ibunya alex bukan seorang bangsawan hanya berasal dari keluarga pebisnis yang dinikahi oleh pangeran. Saat ini sungguh berbeda, saat ini yang dinikahi oleh alex adalah hanya gadis sederhana yang tidak ada darah bangsawan atau dari kalang pebisnis. Hanya gadis lugu yang terjebak kedalam permainan sang cucu kesayangan ratu belanda.

"Jangan pernah kamu merasa seperti itu Elina." Sahut Ayahnya Cathlyne

"Your Highness..., tapi .." balas Elina

"Jangan pernah Elina, yang perlu kamu lakukan hanya berusaha dan juga jadilah dirimu sendiri. Lakukan ini semua sesuai dengan kemampuan kamu." Jawab ayahnya Cathlyne. Mungkin ini merupakan penjelasan yang baru pertama kali yang diutarakan ayah Cathlyne. Penjelasan yang mampu membuat Elina sejenak berfikir. Bahwa dia tidak perlu takut dengan semua yang dihadapi.

Senyum Elina langsung merekah saat mendengar sebuah motivasi yang tidak terduga dari Ayahnya Cathlyne. Motivasi yang mungkin bisa memberikan kekuatkan di kemudian hari.

Desas-desus pernikahan Alex sudah mulai tersebar, publik semakin penasaran dengan siapakah yang wanita beruntung itu. Sebagian orang berpendapat bahwa wanita yang paling berutntung itu adalah Nicole Mountanna Hermis seorang model juga bintang film america, Namun sebagian juga bilang bahwa wanita paling beruntung adalah Lady Terressa Elizabeth of Manchesster, merupakan Aristocrat yang masih mempunyai hubungan dengan keluarga kerajaan Inggris. Disisi lain berita ini membuat orang yang dibicara menjadi jengah.

Bagi Alex pemberitaan ini semakin menyudutkan dirinya harus segara mengumumkan siapakah yang pantas menjadi pendamping dirinya, dan juga membuat statment yang jelas agar Kerajaan tidak semakin disudut kan.

Walaupun begitu, mungkin ini adalah jalan terbaik dari semua pemberitaan mengenai dirinya. Sehingga harus ada yang dikorbakan dalam hal ini, entah Elina ataupun dirinya, ata bisa juga Cinta sejatinya Alex yang sampai saat ini belum bisa dilupakan oleh dirinya. Dia harus mengubur semua impiannya untuk menikahi perempuan impiannya. Tidak akan mungkin cintanya menerima dirinya yang penuh dengan kemunafikan scandal yang berada di dirinya.

Pengorbanan ini mungkin akan menjadi sesuatu berharga untuk Alex di kemudian hari. Walaupun tidak begitu mencintai perempuan yang saat ini sedang dia persiapkan, namun hati harus siap dan teguh untuk hal yang satu ini. Dan kenyataan ini harus Alex terima dan tidak bisa dia lari dari ini semuanya.

Apa hatinya akan berpaling atau bertahan dengan cinta yang masih di pendam, Namun disisi lain dia juga merasa kasihan dengan Elina yang menjadi korban dirinya. Entahlah saat Alex lah yang mungkin mengetahui jawaban itu.

*****