Chereads / You're My Destiny / Chapter 4 - Still You're My Mine (Alexious Side)

Chapter 4 - Still You're My Mine (Alexious Side)

Alexious POV :

Sesampainya di cafe tempat biasa aku nongkrong dengan sahabat-sahabatku, disana aku melihat dia telah menempati tempat duduk kita bicara. Tak lama berselang, akupun menghampiri dia, dan dia pun berdiri seakan menyambutku.

Tanpa membuang waktu, akupun langsung bertanya kepada dia.

"Okay, baiklah .. ada hal apa sampai kamu ingin berbicara denganku ?" Tanya ku kepada dia.

"Apakah berita soal kamu tentang pernikahan itu benar adanya ?"

Aku hanya bisa membuang nafas saat dia menanyakan tentang hal itu lagi kepadaku. Mengapa hanya pertanyaan itu yang keluar dari dia, aku tahu dia adalah stalker tapi tidak seperti ini juga. Seakan dia ingin mengetahu tentang diriku sepenuhnya.

"Itu benar, tapi aku masih ingin merahasiakannya, karena aku ingin menjaga privasi tunanganku. Aku tidak ingin dia stress dengan semua pemberitaan diriku, maka nya aku merahasiakan identitasnya dari semua orang." Jawabku dengan sangat lugas kepada dirinya.

****

Aku melihat raut wajah kecewa itu, seakan menandakan bahwa dia tidak ingin mempercayai berita yang aku bilang. Tanpa banyak bicara dia pun langsung meninggalkan tempat ini.

Aku sih tidak heran dengan orang seperti dia, bagiku orang seperti dia hanyalah pengganggu untuk hidupku. Tak berapa lama aku pun meninggalkan restoran favoritku, disaat aku berjalan menuju pintuk keluar aku tak sengaja menambrak seseorang. Kemudian orang itu pun berbicara kepadaku

"Woy .. where you're eye's huh ?" teriak dia

"Sorry .. I accidentally you." Jawab diriku kepada dia.

"Makanya kalau punya mata itu dipakai yang benar, biar tahu arah jalan." Sahut dia lagi dengan nada yang cukup tinggi kepadaku.

Pertama kali dalam hidupku, aku dimaki oleh seorang wanita. Aku hanya bisa melirik saat dia melenggang pergi dari hadapanku. Aku jadi kepikiran dengan gosip yang aku buat, kurasa dialah orang yang tepat untuk menjalankan semua permainan yang akan aku buat.

Namun saat aku ingin melangkah lagi, aku melihat selembar kertas yang berada didekat kakiku. Ku lihat sebuah nama dari kertas ini, nama dari wanita yang tadi tak sengaja aku tabrak.

'Elina Luxiana, kurasa dialah orang yang pantas' gumamku saat melihat nama wanita tersebut.

****

Author POV :

Setelah selesai dengan urusannya dicafe itu Alex pun langsung meninggalkan cafe tersebut. Saat didalam mobil Alex hanya terdiam seribu bahasa, dia masih mengingat kejadian dicafe tadi. Pertama kali dalam hidupnya ada seorang cewek yang berani memarahi dirinya karena kesalahan kecil dalam hidupnya. Selama ini cewek yang sengaja menbrakan diri itu hanya untuk berkenalan, namun tidak dengan cewek yang tadi. Bagi Alex dia berbeda dengan cewek kebanyakan, Entah kenapa hal itu malah membuat Alex ingin mengetahui latar belakang cewek itu.

Alex ingat dia memeliki kertas dengan nama cewek tadi, kemudian Alex mencari kertas tersebut di dalam tasnya. Alhasil kertas itu pun ketemu dan Alex sekali lagi melihat nama yang tertera dalam kertas tersebut.

'Elina Luxiana, aku harus cari tahu dia gadis seperti apa.' Gumam Alexious sambil memegang kertas tersebut.

Sesampainya dirumah Alex disambut dengan para pelayan yang siap membawakan barang bawaannya. Kemudian alex pun langsung berjalan menuju kamarnya sambil membawa kertas yang tertulis nama Elina. Setelah Alex membersihkan dirinya, tiba-tiba pun kamar berbunyi ketokan, tanpa membuang waktu Alex langsung membuka pintu kamarnya. Terlihat seorang maid yang sudah berdiri tepat dihadapan Alex.

"Your highnest, makan malamnya sudah siap." Kata maid itu.

"Baiklah, sebentar lagi aku turun." Jawab Alexious

Tak lama kemudian maid itu pergi dari hadapan Alex. Beberapa menit kemudian Alex pun turun dari kamarnya yang berada di lantai dua dan berjalan menuju ruang makan. Sesampainya diruang makan Alex melihat semua makanan kesukaannya sudah tersedia diatas meja makan. Saat sedang asyik menyantap makanannya, Asistennya Alex pun datang dengan membawa sejmlah majalah dan koran dari berbagai brand.

"Excuisme, Ada Alexnya ?" tanya asistennya yang berda diluar rumah Alex.

"Oh, yang mulia ada di ruang makan tuan." Jawab salah satu pekerja yang berada dirumahnya Alex.

Kemudian sang Asisten memasuki mega mansion milik keluarganya Alex. Sesampainya diruang makan dia melihat Alex masih asyik dengan makanannya.

"Alex, i have question, this news is that real ?" Sahut sang asisten sambil menanyakan kabar pernikahannya.

"Yes, dan aku sudah menemukan wanita yang cocok untuk aku jadikan istri." Jawab Alex

"What .. are you crazy Alex, how about your carier Alex ? Reputasimu akan hancur Alex jika kamu menikah."

"Justru ini malah bisa menutup sema gosip diluar sana dan juga bisa membuat seluruh keluargaku diam."

"Okay jika itu memang keputusanmu, tapi gadis mana yang akan kau lamar ?, sulit Alex jika harus mengikuti tipe ideal gadis yang kamu sukai."

"Aku sudah menemukannya, kalau mau tahu orangnya seperti apa, besok kamu ikut aku saja. Namun kamu harus mencari tahu dulu seseorang yang bernama Elina Luxiana."

"Untuk apa kau mencari tahu orang tersebut." Tanya Asistennya.

"Karena orang yang bernama Elina dialah yang akan menjadi calon istriku. Dan juga calon ratuku." Jawab Alexious

"Wha .. Wha .. What the hell, Alex. Bagaimana mencari coba, that crazy man."

"Tenang saja aku tahu cara, yang penting kamu cari tahu tentang wanita bernama Elina Luxiana. Informasi sekecil apapun laporan padaku, Okay." Sang Asisten hanya bisa mengeluh dan menuruti semua keinginan Alexious 'Sang Pujangga Wanita'.

****

Keesokan paginya, Seperti biasa Alex melanjutkan kegiatannya seperti biasa, Layaknya seperti mahasiswa biasa lainnya. Sesampainya dikampus, para wartawan sudah menunggu dirinya untuk memberikan statmentnya yang kemarin. Saat keluar dari mobil Alex hanya diam seribu bahasa dan tidak memberika penjelasan apapun kepada para wartawan itu, dan kembali berjalan menuju ruang kelasnya. Sesampainya dikelas Alex melihat para sahabatnya sedang duduk dan mengobrol, sesegera mungkin alex langsung saja menghamprinya.

"Woy .." Teriak Alex.

"Wey , Brother .. Long time no see. Kemana saja lo." Tanya mereka semua kepada Alex.

"Biasalah ada urusan. Masalah kerajaan." Jawab Alex dengan nada yang cukup santai dan bisa membuat suasana menjadi hangat.

Tak beberapa lama salah satu dari sahabat Alex melayangkan sebuah pertanyaan untuk dirinya.

"Alex .. kabar kamu mau menikah itu beneran ?" Tanya salah satu dari mereka.

"Woy, somplak .. mana mungkinlah seorang Alex akan menikah." Sahut salah satu dari mereka lagi.

Tiba-tiba saat Alex ingin menjawab semua pertanyaan dari para sahabatnya, sang asisten pun sambil membawa beberapa kertas ditangannya. Alex pun melihat dan langsung menyuruh sang asisten memasuki kelasnya.

"Ada apa Theo." Panggil Alex kepada Asistennya yang bernama Theo.

"Ini laporan yang kamu minta, satu hal yang ingin aku sampaikan .. gadis itu ternyata satu kampus denganmu. Dan dia merupakan mahasiswi berprestasi dikampus ini." Lugas Theo.

Tangan Theo pun bergerak kearah Alex dengan menyerahkan beberapa kertas kepada dirinya. Kemudian Alex menggambil kertas itu dan sempat membacanya sebentar.

Lalu Alex pun melihat kerah Theo lagi, kemudian mulutnya Alex pun mengatakan sesuatu kepada Theo.

"Okay, thaks for you're information. Akan aku baca ini, kau boleh kembali kekantor."

****

Akhirnya Theo pun pergi saat Alex sudah mengijinkannya. Alex, membaca semua laporan informasi yang Theo berikan. Disisi lain para sahabatnya Alex hanya terdiam saat mendengar informasi dari Asistennya Alex barusan. Mereka semua secara bersamaan melihat kertas yang dipegang oleh Alex, satu hal yang ingin mereka tanyakan kepada Alex. Mengapa Theo membicarakan seorang gadis kepada Alex.

"Alex, apa maksud yang dibilang Theo barusan, apa kamu ingin mencari seorang pacar ?" Tanya salah satu dari mereka.

"Bukan cari pacar Dude, tapi dia lagi cari ONS nya kali, Kan lumayan dari pada harus mencari sendiri." Jawab salah satu dari mereka.

Alex hanya terdiam saat teman-temannya membicarakan diri dia. Kini Alex hanya fokus dengan laporan tentang gadis bernama Elina Luxiana. Disaat sedang melihat laporan informasi tersebut, para dosen dan mahasiswa pun sudah mulai berdatangan dan kelas pun akhirnya dimulai.

****

Dua jam berselang, jam mata kuliahnya Alex pun telah selesai. Saat sedang membereskan barang-barangnya, tiba-tiba dari arah belakang sang sahabat langsung menghampiri dirinya.

"Alex, kantin yuk .. lapar nih." Ajak salah satu dari mereka untuk membawa Alex kearah kantin kampus.

"Okay, tapi kamu yang bayar ya." Jawab Alex.

"Yeh, mana ada duit gua buat bayarin kamu." Jawab salah satu dari mereka lagi

"Just kidding, nanti aku yang teraktir kalian semua." Jawab Alex

Mendengar hal tersebut, para sahabatnya pun gembira. Karena selama ini Alex terkenal pelit jika meneraktir para sahabatnya. Namun hari ini berbeda mungkin dipikiran para sahabatnya moodnya Alex sedang bagus.

Tak beberapa kemudian Alex and The gank pun berjalan menuju kantin. Sesampainya dikantin, Alex tak sengaja melihat gadis yang bernama Elina sedang duduk dengan temannya. Dari kejauhan Alex mengawasi setiap gerak-gerik gadis itu. Alex juga memikirkan bagaimana caranya mendekati gadis itu, dikampus ini gadis itu terkenal dengan sikap juteknya kepada cowok yang belaga sok merendahkan kepada mahasiswa lain.

Saat sedang memperhatikan Elina, para sahabatnya mengampiri Alex, seketika Alex terkejut dan melihat kearah mereka.

"Woi, ngapain kamu ? Eh mau pesen apa, lex ?" Tanya salah satu dari mereka.

"Apa saja yang enak, ganggu tahu." Jawab Alex dengan nada yang sinis.

Tak lama salah satu dari mereka pergi untuk memesan makanan. Lalu yang lain menghampiri Alex, mereka heran dengan tingkah laku Alex yang berubah drastis.

"Alex, lihatin apa sih dude ?" Tanya yang lain

Mereka secara bersama melihat kearah Alex lihat, mereka pun terkaget dan heran, mengapa Alex merhatiin Si Jutek Elina. Apa cantiknya si Elina itu begitu mungkin isi pikiran mereka.

"Dude, ngapain kamu merhatiin 'Si Ratu Jutek' itu sih ?" Tanya sadlah satu dari mereka.

"Ratu Jutek, kenapa kalian menamai dia seperti itu ?" Tanya Alex lagi

"Lah memang kenyataannya seperti itu, Alex. Nih dengar ya, banyak sekali cowok yang suka sama 'Ratu Jutek', Namun semuanya dia tolak mentah-mentah gara dia ingin fokus dengan pendidikannya." Jelas mereka pada Alex.

"Alasannya klasik banget dah." Sahut salah satu dari mereka.

"Emang begitu alasannya, dude."

"Anthony jangan-jangan kamu salah satu dari cowok yang di tolak sama 'Ratu Jutek' ya ?" Tanya mereka kepada seseorang yang bernama Anthony.

"Iya gua salah satunya." Jawab Anthony.

Saat mereka semua sedang bercerita, Alex hanya menjadi pendengar yang baik. Informasi yang para sahabatnya berikan, bisa menjadi bahan yang sangat penting untuk dirinya menghadapi Elina nantinya.

"Alex, Woy." Panggil Anthony kepada dirinya

Alex pun menoleh kearah Anthony dengan tampang yang terkejut saat Anthony memanggil dirinya.

"Hhu. Iya kenapa Thon. Kamu manggil saya ?" Tanya Alex balik

"Ngapain bengong, dude ?" Tanya yang lainnya.

"Enggak kok, Aku cuman mikirin cara untuk mendekati 'Si Ratu Jutek' itu." Jawab Alex

"Wah gila lo, nanti kalau disemprot sama dia, kita semua gak ikutan."

"Emang ngapain kamu mau mendekati dia ?" Tanya yang lain lagi.

"Kalian tahu rumor tentang aku ingin menikah ?"

"Iya." Jawab mereka semua dengan kompak.

"Akan kubuat itu menjadi kenyataan."

"Wha .. What, jadi ma .. maksudmu i ... itu."

"Yeah, Dialah yang akan menjadi tameng rumor itu." Jawab Alex dengan penuh keyakinan.

Para sahabatnya hanya bisa diam, dan tidak menyangka bahwa Alex akan berfikir sejauh itu untuk masalah scandalnya. Yang membuat mereka semua tidak menyangka lagi, Alex ingin menjadikan Elina sebagai tameng dari scandalnya tersebut.

****

Beberapa menit kemudian, Alex pun berdiri dan menghampiri mejanya Elina. Namun hal itu tidak membuat Elina sadar akan kehadirannya dirinya, Elina sangat asyik dengan dunianya sendiri. Tanpa banyak basa-basi Alex pun langsung merebut bukunya Elina, kemudian Elina melihat Alex dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Alex.

Kemudian Elina pun berdiri dari tempat duduknya.

"Kembalikan buku saya." Sahut Elina dengan ketus juga tatapan sinis kepada Alex.

Dari belakang para sahabatnya Alex pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mereka heran dengan tingkah Alex yang terlampau berani dengan orang yang ada dihadapannya.

Kemudian Alex pun melanjutkan percakapanya dengan Elina

"Bolehkah saya kenalan dengan kamu." Jawab Alex dengan lembut kepada Elina

"Buat apa kamu mau kenalan dengan saya, gak ada gunanya juga saya kenalan dengan kamu." sa

"It's Okay, No problem, but i have given something for you, wait."

Kemudian Alex kembali ketempatnya dengan para sahabatnya. Dia pun mencari sesuatu didalam tasnya, tak lama barang yang dia cari akhirnya ketemu. Buru-buru Alex berjalan menuju ketempat Elina dengan membawa kertas yang waktu itu tak sengaja dia temukan saat bertemu Elina.

****

Sesampainya ditempatnya Elina, Alex langsung menyerahkan kertas itu pada Elina agar dia membacanya.

"Inikan kertas quis aku, dapat dari mana kamu ?" Teriak Elina saat melihat kertas itu.

Kemudian dengan sigap Alex kembali merebut kertas itu dari tangannya Elina.

"Hey you, give me back that." Teriak Elina saat Alex merebut kertas tersebut.

"Untuk apa coba kertas ini. Gak ada guna kan untuk kamu, mendingan aku buang aja kertas ini." Tantang Alex

"Hey .. give me back that, bastard." Teriak Elina.

Alexpun tersenyum saat dia menjahili Elina dengan seperti tadi. Dia bisa menilai bahwa Elina buka seperti gadis lain yang kebanyakan dilihatnya. Mungkin kalau gadis lain dia akan meminta nomor handphone Alex, Hal itu lah yang paling Alex benci.

"Alright, akan aku kembalikan kertas gak berguna ini asalkan kamu mau bantu aku." Tawar Alex kepada elina

"What dou you want ?" Tanya Elina

Alex tersenyum saat Elina ingin mengetahui keinginannya.

"Besok temui aku dicafe dekat kampus, ada hal yang aku ingin sampaikan padamu." Jawab Alex dengan lugas

"Untuk apa aku menemuimu. Aku masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan."

"Datang saja, dan jaminan agar kau datang adalah kertas ini, okay."

Tak lama Alexpun melegang pergi dari hadapan Elina. Disaat berjalan Alex tersenyum dengan semua yang dia hadapi sekarang. Ditempat Elina, dia hanya diam dan terpaku dengan semua perkataan Alex. Kemudian Elina dan Alex kembali menempati tempat duduknya masing-masing. Ditempat dudukunya Elina kembali memikirkan semua perkataan Alex, dan jaminannya adalah kertas quisnya yang sangat berharga itu.

Disisi lain Alex yang sudah duduk kembali bersama teman-temannya, kembali tersenyum saat melihat tingkah Elina, yang pusing memikirkan semua perkataannya barusan.

'Selamat Datang di duniaku yang penuh kejutan, Elina.' Gumam Alex dengan mata yang masih mengarah ke Elina

****