Mesjid Al-Khair. Jakarta Utara, pukul 20.00 Malam.
Seperti jadwal yang sudah di setujui oleh Franklin. Saat ini ia dan Haidar tengah duduk saling bersebelahan didalam mesjid Al-Khair kota Jakarta. Saat ini sudah ada puluhan pria yang tengah menyaksikan seorang Ustadz didepan.
Ustadz tersebut bernama Ustadz Muhammad Arif, MA yang pernah hadir mengisi acara syukuran launcing perusahaan PT FR Food Jaya di Surakarta seminggu yang lalu.
Dunia memang sempit. Franklin juga tidak menyangka kalau Ustadz Muhammad Arif itu sepertinya terlihat sibuk menghadiri ke beberapa acara keagamaan. Ketika mengingat masalalu, Arif memang sosok kawan yang jarang berbaur dan suka membaca buku di perpustakaan.
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat."
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya."
"Qur'an Surah, an-nur ayat 24, 30-31."
Franklin menatap Ustadz Muhammad Arif itu dengan seksama. Aura wajah Muhammad Arif yang berkharisma terpancar. Tak hanya itu, usia Muhammad Arif juga seumuran dengannya, 30 tahun.
"Para ulama tafsir menyebutkan bahwa kata 'min' dalam 'min absharihim' maknanya adalah sebagian, untuk menegaskan bahwa yang diharamkan oleh Allah Subhaanahu Wata'ala hanyalah pandangan yang dapat dikontrol atau disengaja, sedangkan pandangan tiba-tiba tanpa sengaja dimaafkan. Atau untuk menegaskan bahwa kebanyakan pandangan itu halal, yang diharamkan hanya sedikit saja."
"Berbeda dengan perintah memelihara kemaluan yang tidak menggunakan kata min karena semua pintu pemuasan seksual dengan kemaluan adalah haram kecuali yang diizinkan oleh syariat saja atau yang sudah menikah."
"Larangan menahan pandangan didahulukan dari menjaga kemaluan karena pandangan yang haram adalah awal dari terjadinya perbuatan zina."
"Bagi yang ingin bertanya, boleh. Saya akan menjawabnya." ucap Ustadz Muhammad Arif yang kini mempersilahkan kepada para jemaah pria dan wanita.
Tanpa diduga, Haidar yang sejak tadi berada disamping Franklin, tiba-tiba mengacungkan tangannya kearah Ustadz Muhammad Arif. Muhammad Arif menyadari itu, tatapannya terarah ke Haidar. Tentu saja ia mengenali Haidar. Tak hanya itu, ia juga tidak menyangka ada Franklin berada di sampingnya.
Salah satu panitia mesjid menyerahkan sebuah mike pengeras suara kearah Haidar. Haidar pun siap melontarkan ucapan pada Ustadz Muhammad Arif.
"Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan, saya Muhammad Haidar. Ustadz kenal saya kan? Saya temen Ustadz waktu jaman sekolah."
Seketika para jemaah pun tertawa. Begitupun dengan Ustadz Muhammad Arif. Franklin sampai menggelengkan kepalanya. Temannya itu terlalu percaya diri tingkat tinggi dan itu tidak berubah sejak dulu.
"Begini Ustadz, saya single. Belum menikah, saya ingin bertanya. Bagaimana cara kita sebagai para pria agar terhindar dari kemaksiatan dan mendapatkan calon jodoh yang baik? Itu saja Ustadz yang ingin saya tanyakan, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih."
Haidar pun menurunkan mike yang ia pegang kemudian menyerahkan pada panitia mesjid secara estafet kepada jemaah yang ada disampingnya.
"Wa'alaikumussalam Warohmatulahi Wabarakatuh. Menurut Islam, cara memperoleh jodoh yang baik itu pertama, sebagai seorang muslim yang beriman adalah berdoa kepada Allah dengan bersungguh-sungguh. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman.."
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Surah Al- Baqarah, ayat 186."
"Sebagaimana keinginan kita yang lainnya, maka bawalah persoalan jodoh kepada Allah. Satu-satunya Yang Maha Pemberi. Berdoalah dengan sungguh-sungguh, sebutkan setiap kriteria yang kita inginkan secara spesifik dan jangan meminta secara tergesa-gesa. Niscaya Allah akan membukakan jalan untuk menemukan jodoh terbaik kita."
"Sebagai hamba Allah, Mungkin saja salah satu alasan mengapa Allah belum mempertemukan kita dengan jodoh adalah karena kita belum sepenuhnya pantas untuk membangun sebuah kehidupan bersama orang lain dengan kondisi pribadi dan ruhiyah yang masih "begini-begini" saja. Allah menginginkan kita membangun sebuah rumah tangga dalam keadaan diri yang lebih baik secara fisik maupun ruhiyah."
"Jika kita sedang dirundung kecemasan karena jodoh yang tidak kunjung datang, bertakwa kepada-Nya adalah salah satu cara terbaik."
"Selain itu, Seseorang pernah berkata bahwa mungkin saja dosa-dosa kita lah yang menjadi penghalang turunnya rezeki, rahmat, dan kemudahan dari Allah untuk setiap urusan kita. Sehingga dengan istigfar, kita bisa sedikit demi sedikit menghapus penghalang-penghalang turunnya kemudahan dari Allah untuk segala keresahan dan kesulitan kita, termasuk dalam mencari pasangan hidup."
"Lalu bagaimana cara kita sebagai para pria terhindar dari kemaksiatan? Caranya, Pertama, yaitu dengan menjaga pandangan. Pandangan merupakan panah setan yang paling utama untuk menjerumuskan manusia ke dalam kemaksiatan. Sehingga menjaga pandangan sangat penting untuk menghindari perbuatan maksiat. Misalnya saja saat mata melihat pemandangan yang menarik dan memicu syahwat, maka otomatis mata akan mengajak tubuh untuk berencana melakukan perbuatan maksiat. Dengan demikian, hal pertama yang harus dijaga untuk menghindari maksiat adalah mata."
"Yang kedua, Ternyata lidah juga sangat berpotensi menjerumuskan seseorang ke dalam lembah maksiat. Maksiat yang ditimbulkan oleh lidah biasanya bermula dari perkataan-perkataan yang manis nan indah. Setelah itu, seorang manusia pun dapat terpancing untuk berbuat maksiat. Oleh karena itulah Rasulullah SAW bersabda, "Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. Hadist riwayat At-Thabrani dan Al Baihaqi."
"Dan yang terpenting, adalah dengan menjaga kemaluan. Pasalnya, kemaluan akan menjadi bukti apakah seseorang akhirnya benar-benar berzina atau tidak berzina. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa zina pertama kali akan diawali dengan zina mata yang merupakan dasar dari zina tangan, kaki, hati, dan kemaluan. Lalu kemaluanlah yang akan menjadi pembukti apakah seseorang akhirnya benar-benar berzina atau tidak."
"Rasulullah SAW menjelaskan hal tersebut dalam sebuah hadis berikut ini, "Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu. Hadist riwayat Ahmad."
Seketika Franklin terdiam. Ceramah dari Ustadz Muhammad Arif benar-benar menyentil hatinya. Meskipun kajian dakwah Ustadz Muhammad Arif masih berjalan, ntah kenapa tiba-tiba Franklin sadar dalam diamnya.
Franklin sadar kenapa ia bisa gagal mendapatkan Ava di masalalu. Mungkin tanpa ia sadari, ada dosa yang ada pada dirinya. Franklin menundukkan wajahnya, merasa malu dan sadar pada dirinya sendiri.
"Astaghfirullah Al Adzim." ucap Franklin dalam hati.
💘💘💘💘
Keesokan harinya, Kediaman Hamilton. Pukul 07.00 pagi.
Setelah kegiatan semalam di mesjid Al-Khair, Franklin mulai mencoba untuk merutinkan sholat Sunnah Dhuha sebanyak 4 rakaat di kamarnya.
Franklin sadar, sudah waktunya ia belajar merubah dirinya agar menjadi lebih baik. Sepertinya terlalu santai dan menyepelekan calon jodoh bukanlah hal yang baik, ia butuh usaha. Dengan cara berdoa dan melakukan amal baik agar dosa-dosanya terhapuskan, seperti yang di katakan Ustadz Muhammad Arif tadi malam.
Setelah menyelesaikan sholat Sunnah Dhuha sebanyak 4 rakaat, Franklin pun bersiap menjalankan aktivitasnya. Jadwalnya hari ini adalah pergi ke perusahaan PT RY Femina milik Rayna untuk melakukan sesi pemotretan brand ambassador parfum halal.
Franklin pun segera keluar kamar dan menuruni anak tangga menuju parkiran mobil. Sesampainya disana, Franklin segera mengemudikan mobilnya.
"Awali dengan Bismillah, agar semua kegiatan hari ini lancar."
💘💘💘💘
60 menit kemudian..
Misha menatap dirinya didepan cermin. Seorang wanita berprofesi make up artist profesional kini sedang memoles wajahnya menjadi cantik, fresh, dan natural.
Tak hanya itu, Misha juga menatap set gamis syar'i berbahan wolpeach yang nyaman dipakai dan kini terpasang di tubuhnya. Misha yakin, gamis syar'i berwarna Mocca dengan Khimar sepanjang 140cm ini pasti sangatlah mahal hanya untuk sesi pemotretan brand ambassador saja.
"Sudah selesai, Masya Allah, cantik." puji seorang wanita bernama Lara yang baru saja memoles wajahnya
Misha tersenyum tipis. Dalam hati sebenarnya ia malu. Pintu ruangan terbuka pelan, seorang wanita cantik pemilik perusahaan pun datang menghampiri Misha. Dia adalah Rayna.
"Bagaimana? Apakah semuanya sudah beres?"
"Sudah Bu," jawab Lara "Ini model Ibu cantik banget. Nggak salah deh Ibu milih dia."
Rayna tertawa kecil. "Ya Alhamdulillah deh, kebetulan saya ketemu sama dia waktu di Surakarta."
"Oh yang waktu acara launching perusahaan teman Ibu itu ya?"
"Iya, betul. Karena saat kegiatan itu ada mengundang 100 anak yatim, beliau menyuruh saya mendatangi panti asuhan. Sesampainya disana, akhirnya saya ketemu Misha deh. Kalau nggak salah waktu itu Misha baru pulang dari jalan-jalan sama anak panti, em siapa ya namanya? Aduh saya lupa. Ah, saya ingat. Namanya Fiya, iya kan Misha?"
Rayna menatap Misha. Tapi sayangnya tatapan Misha saat ini terlihat sedang terkejut. Rayna mencari tahu dengan menatap Misha melalui pantulan cermin didepannya.
Rayna juga tidak menyangka di ambang pintu ada Franklin sudah berdiri disana, ntah sejak kapan. Misha dan Franklin, saling menatap satu sama lain melalui pantulan cermin.
Dan Franklin tidak menyangka, kalau Rayna akan memakai jasa Misha untuk melakukan sesi pemotretan brand ambassador parfum halal bersama dirinya.
Franklin memutuskan pandangannya dari Misha lalu menatap Rayna. "Saya tunggu diluar saja."
Rayna mengangguk. Setelah Franklin menutup pintunya, ntah kenapa ia ingin cepat-cepat pergi menuju toilet. Ia butuh air melalui keran wastafel untuk membasuh wajahnya.
"Ya Allah, kenapa hari ini Misha cantik sekali."
"Tundukkan pandangan mu, tundukan pandanganmu. Aku yakin kamu bisa."
Franklin sudah tiba di toilet, ia menghampir wastafel dan membasuh wajahnya dengan air. Franklin menatap cermin didepannya. Ia terdiam sejenak. Wajahnya dipenuhi buliran air. Franklin menarik sudut bibirnya dan berdecak.
"Positif thinking saja, mungkin karena make up makanya dia cantik. Itu saja. Semua wanita akan cantik bila memakai make up, kan?
"Ya aku yakin itu."
"Setelah itu, dia akan menjadi wanita yang biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa,"
💘💘💘💘
Giliran hijrah, godaan mata pun mulai datang..
Kuatkan dirimu, Tuan santuy 😂
Jazzakallah Khairan sudah baca. Sehat selalu buat kalian.
With Love 💋 LiaRezaVahlefi
Instagram lia_rezaa_vahlefii
Akun Wattpad khusus fiksi remaja Lia_Reza_Vahlefi