Hendra menyipitkan matanya. Tampak sekali Deny terlihat menyesali apa yang sudah terjadi.
"Apa barusan aku tidak salah dengar? Deny meminta maaf pada Dini? Berarti benar, posisi ini adalah Deny yang bersalah. Bukan aku. Apa kayaknya aku masuk sekarang?" pikir Hendra.
Ehem-ehem ...
Hendra berdehem ketika dirinya hendak masuk. Spontan Deny menengok ke arah pintu dan setelah melihat Hendra yang datang, Deny pun buru-buru melepaskan genggaman tangannya.
"Hendra!" ucap Deny sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Iya, kenapa? Kamu pasti kaget kenapa aku bisa sampai di sini kan? Hal segede ini sampai kamu tidak mengabarkan padaku, aku ini suami Dini. Suami sahnya tapi kenapa kamu sampai menyembunyikan hal ini dariku. Ohh, aku tau. Kamu pasti ya sudah menyebabkan istriku masuk rumah sakit ini dan harus mengalami sakit yang dirasakan, kamu merasa bersalah lalu kamu menyembunyikan semua ini dari aku. Iya?" tanya Hendra.