Deny benar-benar kaget dan tidak menyangka bahwa nyonya Andine akan mengatakan hal itu padanya di meja makan siang ini.
Jika boleh jujur Deny tidak tertarik dengan pernikahan, tentu saja mendengar rencana nyonya Andine itu membuat Deny begitu shock.
Nyonya Andine dengan setia mendengarkan apa yang hendak Deny katakan.
"Soal itu ... Deny ...."
Tiba-tiba terdengar suara dering panggilan telepon dari ponsel nyonya Andine. Deny maupun nyonya Andine melirik ke arah ponsel tersebut.
Dengan kikuk nyonya Andine menolak panggilan tersebut, dengan maksud agar ada waktu untuk berbicara di momen yang penting ini.
"Iya gimana, Den?" tanya nyonya Andine dengan serius.
Deny masih belum memiliki jawaban yang pasti untuk diutarakan. Tapi yang jelas dia sangat menolak rencana perjodohan itu namun Deny takut membuat nyonya Andine bersedih lagi dan kecewa.
"Ma, sebelumnya Deny minta maaf karena ...."