Deny yang sejak tadi tidak merespon apapun yang ada di sekelilingnya, begitu mendengar suara yang tidak asing baginya akhirnya Deny menengok ke arah suara tersebut.
Boy!
Boy adalah salah satu teman main Deny termasuk Hendra.
"Apa yang kau lakukan di tempat ini?" tegurnya lagi.
Deny berdiri dari tempat duduknya, wajahnya yang lusuh menampakkan sebuah kesedihan. Bagaikan orang yang sedang menangis Boy menilai Deny.
Namun sekuat tenaga Boy menyangkal perkiraan itu, mana mungkin seorang Deny menangis, begitu pikir Boy.
"Kau sendiri kenapa bisa berada di sini?" tanya Deny balik dengan tanpa gairah.
"Aku memang sudah beberapa hari ini keluar masuk rumah sakit, bapakku mengalami serangan jantung pas tau aku menggadiakan rumah untuk modal main. Sekarang bapakku di rawat di rumah sakit," terang Boy.
