Ara pun hanya bisa menunggu dan berharap Deny serta nyonya Andine segera kembali.
Ara meneliti setiap sovenir yang berada di ruangan Ny Andine, sesekali bibirnya tersenyum tipis saat kedua bola matanya melihat frame yang terpajang di dinding dan meja serta rak.
Foto itu meski berjarak beberapa meter dari tempat duduknya Ara namun masih sangat terlihat dengan jelas karena ukurannya lumayan besar.
Foto itu menampakkan kekompakan Ny Andine dan Deny saat masih balita dan ada juga yang sudah dewasa. Begitu akrab dan enak di pandang mata.
Ara memang sudah pernah di ajak ke kantor Ny Andine dulu, pun hanya sekali. Ara tidak tau jika dulu Ny Andine adalah mama Deny, yang Ara tau adalah Ny Andine adalah teman mama Ara.
Ara juga tidak terlalu ingat ruangan yang di masukinya saat ini, sudah lumayan lama sebelum Ara mengetahui dan menerima perjodohan tersebut.