Nyonya Andine mengangguk pasti, membuat Deny merasa bingung dan tidak mengerti.
"Maksud Mama apa? Deny sama sekali tidak mengerti," ungkap Deny.
Nyonya Andine tersenyum, Deny sedikit lega dengan senyuman nyonya Andine. Meskipun Deny tidak tau apa arti semua kata-katanya dan juga arti sebuah senyuman itu namun Deny menganggap nyonya Andine tidak akan marah untuk kali ini.
Apalagi jika nyonya Andine sampai mengetahui dari mana Deny keluar rumah, pastilah nyonya Andine akan marah lagi.
"Ayo mama ajak ke sana, kamu ngobrol ya sama dia," kata nyonya Andine sambil meraih tangan Deny, hendak menggandengnya. Yang terjadi justru Deny terlihat seperti sedang meringis kesakitan.
Nyonya Andine langsung melihat ke arah tangan Deny. Nyonya Andine sedikit kaget melihat tangan Deny dalam keadaan terluka.
"In-ini kenapa, Deny? Tangan kamu kenapa? Kamu habis berantem ya? Coba katakan pada mama, ini kenapa?" tanya nyonya Andine dengan panik.