Kami pun sampai di tempat tujuan dan terkejut bukan main. Bagaimana tidak rumah ini termasuk luas, walau arsitekturnya seperti jaman belanda. Seluruh bangunan tidak terurus dengan baik, banyak pohon ilalang. Pintu dan jendela terbuka. Rumah berlantai 2 ini tampak menyeramkan walau dipinggir jalan yang ramai.
"Bagaimana Ga ?" tanya Kevin, terlihat semyumnya karena berhasil bertemu dengan rumah yang cocok untuk kontennya.
"Lumayan Vin !" jawab gue tersenyum.
"Oke guys kita siap-siap! persiapkan semua peralatan !" teriak Kevin kepada teman-temannya.
"Oke bro !" jawab teman-temannnya.
Setelah semua selesai, kita berkumpul untuk berdoa sebelum melakukan kegiatan.
"Kevin, lo sudah minta ijin sama yang penjaga rumah ini ?" tanya gue. Kevin mengangguk.
"Sudah dong, tunggu sebentar dia akan datang! nah itu dia ?" tunjuk Kevin terlihat seorang laki-laki datang berumur 40 tahun.
"Namanya mang Rojak !" Kevin memperkenalkan diri si mamang yang menjaga rumah ini.
"Bolehkan mang, saya melihat rumah ini sebentar ?" tanya Kevin. Si mamang agak terkejut karena ada kamera seperti syuting sebuah tv.
"Ini kok bawa kamera ?" tanyanya.
"Iya, kan didalam gelap mang, sekalian ingin tahu ada apa disana ?" ujar Kevin.
"Ya udah, tapi jangan lama-lama ya !" katanya.
"Kenapa emangnya ?" tanya Kevin.
"Takut terjadi apa-apa! sudah ada beberapa orang yang kesini, eh pada ketakutan dan ada yang pingsan !" jawabnya, semua terdiam.
"Terima kasih mang, atas peringatannya! kami tak akan mengganggu kok !" ujar gue, si mang Rojak menatap gue, akhirnya mengangguk. Kevin terlihat senang.
"Kita pake dua kamera ya! satu sorot kita satu untuk melihat sekitar! pertama Gus sorot tampak depan rumahnya dulu !" perintah Kevin seperti seorang sutradara saja. Dia mulai memberikan arahan kepada tiga temannya yang membawa 3 kamera sebenarnya, satu dibawa oleh Kevin sendiri.
------------------
"Selamat malam, guys! kembali lagi bersama gue Kevin Aprilio! sudah cukup lama gue engga bikin konten, karena ada sesuatu lain hal! tetapi sekarang gue kembali dengan suasana baru, maksudnya gue tetap menampilkan jejak misteri, tetapi ada seeorang yang sekarang bersama gue yang ternyata dia dapat melihat dunia lain atau astral secara nyata, bukan kaleng-kaleng dan juga settingan! dia temen gue, namanya Rangga menurut orang dapat di percaya! dia mempunyai mata ketiga, apa itu? nanti kita tanyakan semuanya kepada dia! nah sekarang gue sudah ada di bangunan yang terbengkalai lagi, tepat di depan gue, ada jalan yang ramai! tapi lihat guys dibelakang gue rumahnya serem banget konon sudah 30 tahun dia dibiarkan kosong !" Kevin mulai acaranya.
"Oke, guys ini teman gue, yang sudah gue sebutkan tadi! dia teman sekolah gue namanya Rangga! apa kabar bro !" ujar Kevin sambil tos.
"Baik !" jawab gue singkat.
"Terima kasih mau datang ke petualangan gue malam ini! oke, lo kan punya mata ketiga apa itu sebenarnya? gue lihat lo hanya punya dua mata dan satu lagi engga terlihat di kening lo? he ... he ...! bercanda bro !" Kevin sedikit bercanda.
"Maksud mata ketiga itu bukan mata sebenarnya tapi mata batin gue !" jelas gue.
"Oh, bukan indigo ya ?" tanyanya lagi.
"Mungkin saja cuman gue, tak mau menyebut gue seperti itu! gue hanya bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain !" jawab gue.
"Oh, maksudnya lo bisa melihat mahluk astral gitu ya ?" tanyanya.
"Betul, seperti gue melihat lo serta yang lainnya alias manusia tapi di tambah dengan dimensi lain tepat di depan gue !" jawab gue.
"Oh gitu, lalu lo melhat apa disini ?" tanya Kevin sambil menunjuk ke rumah di depan gue.
"Melihat yang sebenarnya atau yang lain dulu nih ?" tanya gue.
"Yang sebenarnya dulu deh !" jawab Kevin. "Ngobrolnya sembari jalan saja ya! sekalian lo jelasin deh semuanya, biar temen-temen kita di rumah tahu yang sebenarnya !" ujarnya, gue hanya mengangguk dan kami berjalan menuju rumah tua ini bersama yang lain.
"Menurut gue, biasa saja sih sebenarnya! rumah yang sudah tidak ditinggali lama! walau gue harus akui rumah ini menarik arsitekturnya jaman belanda dan sebagian memang sudah pernah direnovasi menjadi lebih moderen !" kata gue menjelaskan apa yang gue lihat.
"Oh, gitu! iya sih disana sini sudah ada yang rusak! halaman yang cukup luas ini banyak ilalang yang tinggi! coba lihat guys! serem banget kan kalo malam !" ujar Kevin menunjuk rumah sambil di sorot kamera.
"Lalu menurut mata ketiga lo, apa yang lo lihat ?" tanya Kevin, gue terdiam.
"Sebelumnya sejak awal kita sudah di sambut oleh mahluk astral !" jawab gue.
"Serus Ga? dimana? kapan ?" tanya Kevin dan lainnya terkejut.
"Si mamang Rojak tadi !" jawab gue.
"Wah, lo jangan main-main Ga! masa senyata itu, kalau memang benar dia si mamang Rojak !" ujar Kevin.
"Lo lihat tadi datang si mamang dari mana dari kiri atau kanan ?" tanya gua, semua menujuk kiri.
"Dan lo lihat di kiri kita hanya tembok! sedang kanan kita rumah !" ujar gue.
"Tapi mungkin dia dari belakang rumah ?" Kevin menunjuk samping rumah.
"Bisa kita ke sana !" gue ajak ke samping rumah.
Dan ternyata disamping rumah di pagar dan itu di gembok dan sudah berkarat artinya jarang di buka. Semua tertegun.
"Jadi si mamang Rojak tadi mahluk astral ? wow, guys itu beneran engga bohong! gue percaya sepenuhnya sama dia, dan itu tidak bohong dan bukan rekayasa !" Kevin dan semuanya takjub.
"Kok bisa sih ?" tanya dia.
"Begini, ada beberapa mahluk astral yang memang sengaja menampakan dirinya kepada manusia dengan berbagai wujud termasuk menutupinya menjadi sosok manusia juga !" jelas gue.
"Lalu untuk mengetahui yang asli dan yang tidak gimana tuh !" tanya Kevin.
"Bagi gue itu sudah biasa, sebenarnya ! karena gue sejak kecil sudah melihat seperti itu, kan sudah gue bilang dimata gue, manusia dan mahluk astral itu sama wujudnya tak jauh berbeda! hanya sekarang gue bisa membedakan mana yang asli mana tidak! pertama, orang lain mungkin tidak bisa melihat perbedaannya tapi dari nada bicaranya biasanya bisa, mahluk astral cenderung datar! yang kedua dengan mata ketiga gue, bila lebih dekat bisa melihat wujud aslinya, karena gue bisa melihat kilasan mahluk apa dia !" jelas gue.
"Gila guys, baru pertama aja sudah begini! ini belum masuk loh, masih diluar!" ujar Kevin menggeleng kepalanya.
"Dan gue sengaja tadi transfer energi ke kalian biar tahu apa yang gue lihat! jadi siap-siap saja ya, oh iya termasuk kamera juga !" kata gue tersenyum. Kevin dan semua terkejut.
"Jadi ... ?" tanya Kevin.
"Lo dan lainnya penasarankan, apakah dimensi lain itu ? kadang-kadang yang kita omongin tentang a, b, c pasti dianggap tidak percaya karena tidak terlihat wujudnya ya kan? paling eksitensi dari mahluk itu, seperti benda bergerak, suara lirih dan lain-lain dan sekarang gue tunjukin mereka seperti apa rupa dan wujud asli mereka !" jawab gue dengan senyum misterius. Dan malam itu angin berhembus kencang ... sangat berbeda, gue sudah membawa mereka memasuki gerbang dimensi dunia astral yang selama ini kasat mata dan tertutup ...
Bersambung ....