"Hei, Yu hebat juga permainan lo !" puji Irsan.
"Terima kasih kak !" jawab Bayu.
"Gue lihat, lo akrab dengan Rangga ?" tanya Robi.
"Emang kenapa, dia temen sekelas gue !" jawabnya dengan cuek.
"Lo engga takut, lo tahu kan dia ..." temannya tak melanjutkan obrolan.
"Maksud lo dia bisa melihat hantu ?" jawab Bayu. Mereka mengangguk.
"Awalnya takut, lama-lama biasa saja tuh !" lanjutnya.
Hari ini Bayu latihan basket sampai sore, ia pun berganti baju. Satu persatu temannya mulai beres. Tinggal beberapa orang saja.
"Hi ...hi ... !"
Terdengar suara pelan sebuah tawa, Bayu terdiam dan melirik temannya yang masih pada bercanda, ia pun cepat berganti baju.
"Hi ... hi ... Bayu ... !"
Bayu tertegun karena namanya kini di panggil, dia pun pergi keluar. Ini semua bukan pertama tapi sudah ketiga kalinya. Ia kepingin mengobrol dengan Rangga tentang hal ini.
---------------------
Gue melihat Bayu selalu murung, gue tahu apa yang terjadi. Gue melihat aura nya berbeda dia sedang di ganggu mahluk halus.
"Lo engga apa-apa ?" tanya gue. Ketika ia engga nafsu makan bakso yang paling enak di sekolah ini, waktu di kantin.
"Engga !" jawabnya, sambil memainkan bakso di mangkuknya.
"Ternyata lo banyak yang suka ya Yu !" ujar gue.
"Maksud lo ?" tanya Bayu.
"Gue lihat banyak cewek yang memperhatikan lo! termasuk dari dunia lain ..." kata gue dan ia menatap gue tajam.
"Lo tahu tentang gue ?" tanyanya.
"Ya iyalah, aura loh mengatakan itu! lo baru saja di ganggu mahluk halus !" jawab gue menghabiskan bakso.
"Lo tahu siapa dia ?" tanyanya, gue mengangguk.
"Ada sebabnya mahluk astral suka sama kita! pertama melihat aura kita dan ada sesuatu dari masa lalunya yang meingatkan pada seseorang !" jawab gue.
"Siapa dia ?" tanya dia penasaran.
"Ikut gue !" ajak gue dan kami pun pergi dari kantin dan menuju kembali ke kelas, gue memegang tangannya agar dia bisa melihat.
"Bayu kenalin ini Suci !" gue menunjuk seorang cewek duduk di pojokan dengan wajah pucat dan rambut tergerai panjang, dia memakai seragam sekolah seperti kita.
"Dia meninggal disini karena sakit !" bisik gue.
"Jadi dia yang suka sama gue ?" tanya Bayu.
"Bayu ..." ucapnya datar dan pelan,
"Namanya Bayu juga, dia satu-satu yang dekat dengannya di sekolah ini !" bisik gue.
"Maaf gue bukan Bayu yang kamu maksud !" jawab Bayu.
"Iya, maaf ... tapi semua sikapmu sama seperti dia ... aku tahu kamu suka Rangga kan ?" gue terkejut, sementara Bayu mukanya merah.
"Kita ... hanya sahabatan kok! kamu tahu yang begituan ?" tanya Bayu. Dia mengangguk gue hanya tertegun.
"Tuh muka mu merah ... hi ... hi ...! ya tahu lah setiap saat selalu ada yang baru disini !" jawabnya.
"Ya sudah, aku tak akan mengganggumu lagi !" ujarnya dan menghilang.
"Woi kalian sedang ngapain ngomong sendiri !" kita terkejut semua menatap kami dengan takut.
"Apaan sih, biasa gue lagi ngomong sama Suci !" jawab Bayu. Semua terdiam dan sudah terbiasa dengan hal seperti itu sejak kejadian tempo hari, bahkan Sinta pun awalnya bingung ketika sadar kini tahu kalau ada sesuatu di kelas dan juga sekolahnya. Apa lagi perbincangan tentang gue mulai menghangat kembali sejak Kevin mengunggah video youtubenya bersama gue.
Bahkan kedekatan gue dan Bayu pun menjadi pembicaraan, apa lagi Bayu masuk tim basket sekolah, dan baru-baru ini mereka menang tanding dengan sekolah lain dan katanya bulan depan akan diadakan pertandingan antar sekolah. Para pemain basket pun menjadi idola para anak cewek, katanya sudah tradisi sekolah kita selalu menang pertandingan dan piala pun sudah berjejer di ruang kepala sekolah.
Bukan hanya tim basket tapi hal di luar ekstra kulikuler pun, seperti cerdas cermat, karya ilmiah dan lain-lain. Gue sendiri diajak pak Ahmad untuk bergabung menjadi anggota OSIS dan semua tahu termasuk gue alasannya. Terus terang semua kegiatan di sekolah ini sejak dahulu kerap di ganggu hal mistis. Padahal pihak sekolah sudah mendatangkan paranormal ataupun ustadz untuk berdoa, tapi tetap saja ada satu atau dua peristiwa kerasukan. Dan biasanya kaum perempuan.
Kepala sekolah pun melakukan langkah dengan mengadakan aktivitas keagamaan, setiap hari untuk meminimalisir kejadian ini dan itu cukup efektif mengurangi dan membuat semua murid menerima serta terbiasa dengan kondisi ini, walaupun ada itu hanya anak baru yang tidak tahu apa-apa.
Seperti gue dan teman-teman kelas satu, mungkin karena ada gue, semua teman-teman ketika masuk sekolah sudah percaya tentang hal itu sejak kejadian waktu MOS. Makanya kegiatan tidak pernah sampai malam, pukul 3 sore sudah selesai semua kegiatan ektra kulikuler.
---------------
Gue di tempatkan di bagian keamanan di struktur organisasi OSIS yang baru bersama dengan 3 anggota lain, dan satu cewek. Mereka cocok karena tubuhnya kekar dan agak tinggi sedang gue agak pendek untuk ukuran laki-laki hanya beberapa senti kurang dari ukuran normal tinggi cowok. Sementara ka Amel cocok karena galak.
Setiap tahun di sekolah kita selalu di adakan Pentas Seni dan pameran sekolah, dengan mengundang sekolah lain baik SMU atau anak SMP nya, serta masyarakat umum dan biasanya di lapangan gedung sebelah tidak di sekolah sendiri karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Sebab pernah kejadian dan untungnya dapat diatasi tidak melebar, kalau tidak akan menjadi berita heboh.
Suatu hari gue dan teman-teman sudah selesai rapat dan jam menunjukan pukul setengah tiga sore, dari lantai dua gue melihat para pemain basket pun sudah selesai latihan, para cewek terlihat bergerombol di sana. Memang ada anggota cherrleader juga yang sama latihan dengan tim basket.
"Ga, lo mau langsung pulang ?" tanya Rega teman gue.
"Engga gue mau kebelakang dulu nih !" jawab gue.
"Ke belakang ngapain ?" tanyanya heran.
"WC !" jawab gue singkat.
"Oh, kirain ..." ujarnya.
"Kirain apa ?" tanya gue.
"Engga, ya udah gue duluan !" Reza menepuk pundak gue dan pergi. Gue hanya mengedikkan bahu dan pergi.
"Eh lo denger gosip kedekatan Bayu sama Rangga ?" tanya seseorang ketika gue melewati WC cewek.
"Itu sih udah basi kali !" jawab seseorang.
"Jadi beneran ya, yah padahal gue suka !" ujar seseorang.
"Suka sama siapa Na ? Rangga ?" tanya yang lain.
"Ih siapa juga suka sama dia yang ada ... ihhh takut ah !" ucapnya. Gue menghela nafas.
"Oh Bayu ...!" semua tertawa. "Cie ...cie ... Na !" ledek mereka.
"Tapi lo harus saingan sama Rangga !" ujar seseorang.
"Emang mereka pacaran ? ih amit-amit deh, ko cowok sama cowok !" ucapnya dengan nada jijik.
"Bromance Na !" jawab yang lain.
"Ya sama aja, kali ih kok ada sih cowok seperti itu ? kayaknya Rangga deh yang seperti itu !" bisik seseorang.
"Huss nanti di dengar orangnya lo! dan lo tahu si Rangga kan dekat dengan hantu nanti di santet !" semua tertawa.
"Ih serem ah! kita balik yuk !" mereka pun pergi. Gue hanya terdiam, tanpa di duga gue merasa ada menyentuh pundak gue ...
Bersambung ...