Gue membuka mata dan terkejut karena berada di sebuah kamar, ketika berpaling gue lebih terkejut lagi karena Bayu sedang memeluk gue. Gue menarik tangannya dari pinggang gue, tapi ternyata itu membangunkannya.
"Lo udah sadar Ga ?" tanyanya dengan khawatir, gue mengangguk dan ingat apa yang terjadi.
"Ini dimana ?" tanya gue.
"Dirumah Kevin! lo kan pingsan tak sadarkan diri, lalu kita bawa ke rumah Kevin kan dekat, akhirnya dipanggil ustazd yang tinggal di sekitaran sini! lo di doain, sempet sadar sih dan tidur lagi deh sampai sekarang! jam berapa ya sekarang ?" Bayu malah celingak celinguk mencari jam.
"Pukul tujuh pagi Bay! eh udah pagi kan ?" gue malah nanya karena bingung. Bayu menatap pergelangan tangan gue dan mengangguk.
"Iya, kan kejadian sore kemarin !" ujarnya sambil menggeliatkan tubunnya.
"Tunggu, lo yang nemenin gue disini ?" tanya gue.
"Iyalah masa Dita sama Dina! kalau Hasan sama Sandi mah penakut !" jawabnya.
"Emangnya lo engga takut ?" sindir gue.
"Takut sih! tapi kata ustazd, engga apa-apa! lo cuma kehabisan energi! karena pertarungan itu sangat berat !" jelas Bayu.
"Mereka kemana sekarang ?" tanya gue dan bangun kemudian turun dari tempat tidur.
"Pulang lah, Kevin ada di kamarnya, dia sudah baikan berkat lo! loh ... lo mau kemana ?" tanya Bayu ikutan turun.
"Udah lo tingga disini, gue hanya pengen kencing doang! awas, kalau ikut gue ke kamar mandi !" ancam gue.
"Iya !" dia malah tertawa cengengesan.
Gue pun masuk ke kamar mandi dan menguncinya dari dalam takut Bayu masuk. Setelah kencing gue cuci tangan dan muka, lalu berkumur.
"Woi Ga, jangan lama-lama di kamar mandi !" terdengar Bayu mengetuk pintu kamar mandi.
"Iya !" teriak gue, dan kembali membasuh muka. Gue menatap cermin dan menyentuh 3 guratan kecil di dada ketika menarik kaos gue ke atas, seperti di cakar binatang. Itu kenang-kenangan waktu kelas 2 SMP, untuk pertama kalinya gue bertarung dengan mahluk astral yang termasuk kuat. Dan ini peninggalan mahluk itu. Gue pun menurunkan kaos gue kembali dan membuka pintu kamar mandi terlihat Bayu sedang manyun.
"Lo kenapa ?" tanya gue.
"Gue pengen pipis !" jawabnya seperti anak kecil, gue hanya tersenyum.
"Udah sana nanti lo ngompol !" gue mendorong tubuhnya masuk ke kamar mandi.
"Temenin ..." dia menatap gue seperti ...
"Anjir lo Bay, jijik gue ... !" gue membalik tubuh gue, Bayu hanya tertawa. Sialan.
----------------------
"Pagi, om ... tante ... !" sapa Bayu, ketika kami turun kebawah, gue melirik ke arahnya. Sepertinya ia kenal baik dengan keluarga Kevin.
"Pagi, Bayu! Rangga! ayo duduk kita sarapan !" ucap mama Kevin yang terlihat cantik, papanya yang terlihat gagah, adik perempuan ? dan Kevin sendiri.
"Ayo sini !" panggil Kevin dan kami pun duduk.
"Bagaimana keadaanmu nak Rangga ?" tanya papa Kevin.
"Baik om !" jawab gue.
"Syukurlah! oh iya pak Ustazd akan datang kembali hari ini !" ujarnya.
"Terima kasih om, maaf merepotkan !" kataku.
"Engga apa-apa justru pak Subroto berterima kasih kepadamu dan kami juga! Karena Kevin sudah sembuh !" ujar papanya Kevin.
"Pak Subroto, itu siapa om ?" tanya Bayu.
"Oh dia pemilik rumah itu !" kami mengangguk. kami pun sarapan. Akhirnya gue tahu cerita semuanya dari Kevin.
Setelah sarapan kami pun duduk di ruang tengah, adik perempuan Kevin namanya Anggi dia baru duduk di kelas 2 SMP.
"Assalam mualaikum !" terdengar ucapan salam dari luar.
"Wa Allaikumm sallam !" papanya Kevin menyahut salam, ternyata ustadz Zaenal namanya sudah datang, usianya masih muda sekitar 30 tahunan, berkumis dan gagah.
"Oh ustadz, silahkan masuk !" ajak papanya Kevin, dia menatap gue.
"Bagaimana keadaanmu ?" tanyanya.
"Baik pak !" jawab gue.
"Syukurlah alhamdulliah !" ucapnya.
"Begini, nak Rangga ini mempunyai mata ketiga !" ujarnya. Semua tertegun tak percaya kecuali Bayu.
"Maksud pak Ustadz indigo ya ?" tanya Kevin.
"Mungkin, saya tidak tahu tentang hal yang seperti itu, yang jelas dia mempunyai mata ketiga! artinya selain mata biasa, nak Rangga ini bisa melihat hal yang tak biasa! kadang kita tidak menyadari ada dimensi atau dunia lain yang tak kasat mata di sekitar kita! Allah pun mengatakan hal ghoib itu ada seperti malaikat, jin dan iblis! mereka tak terlihat karena memang di sengaja agar manusia beriman kepada yang di atas dan mereka semua ciptaan Allah SWT termasuk manusia! Rangga adalah salah satu dari sedikit orang di karuniai bisa melihat dimensi astral !" jelas Ustadz Zainal.
"Memang mahluk astral ada yang baik tapi tidak sedikit juga banyak dari mereka yang membuat kesesatan terhadap manusia! mata ketiga itu bisa jadi anugerah yang diberikan yang di atas, beruntung bahwa nak Rangga mempergunakannya di jalan yang baik dan benar! dia hanya perlu hati-hati dan waspada atas bujuk rayunya agar tidak tergoda menjadi pengikutnya !" lanjutnya.
"Tapi saya bersyukur, dia ternyata di didik dengan baik, saya kenal dengan kakeknya seorang ulama yang terkenal namanya Kiyai Yusuf Sholehudin! bukan begitu nak Rangga ?" tanyanya.
"Iya betul pak Ustadz! terima kasih atas bantuannya !" ucapku.
"Sama-sama nak Rangga! beliau adalah guru saya juga karena pernah belajar di pasatren pak Kiyai Yusuf !" jawabnya.
Pak Ustadz banyak memberi ilmu dan nasehat bagi gue dan keluarga Kevin. Siangnya pak Ustadz pamit, begitu pun gue dan Bayu takut orang tua khawatir.
------------------
Dua minggu setelah itu Kevin datang, dia meminta gue kembali ikut menyelusuri sebuah rumah yang katanya berhantu, tentu saja untuk konten youtubenya. Dia membujuk gue hanya satu kali itu saja, setelah itu sudah. Gue meminta waktu untuk berpikir karena bulan ini musim ulangan dan mungkin nanti bila liburan atau waktu yang bebas. Kevin sangat senang dan dia tidak keberatan menunggu.
"Lo mau di ajak colab sama Kevin ?" tanya Dita, gue mengangguk.
"Tuh anak, tidak ada kapok-kapoknya setelah kejadian tempo hari! dan lo kok mau sih ?" ujar Dita.
"Cuman sekali setelah itu sudah !" jawab gue.
"Betul juga sih, Kevin pasti penasaran banget sama lo Ga! kalau belum colab sama lo pasti terus saja datang !" ujar Dina, semua terdiam seakan benar juga alasan Dina.
"Jangan khawatir, gue akan ngomong sama tuh anak !" ucap Dita agak sebal dengan tingkah saudara sepupunya.
Akhirnya semua ulangan telah selesai, gue memenuhi janji untuk colab di channel youtubenya Kevin. Kita ketemuan di rumah Dita, karena Kevin takut mamanya tahu dan khawatir dengan aktifitasnya sebagai youtuber konten misteri akibat kejadian yang lalu. Gue datang bersama Bayu yang lain tidak ikut, Kevin pun datang bersama teman-temannya yang gue tahu masih satu sekolahan, hanya mereka beda kelas dan tingkatan.
Kevin memperkenalkan anggotanya berjumlah 4 orang termasuk ada dua orang dewasa. Temannya Kevin 3 cowok satu cewek yaitu Arif, Rio, Agus dan Dinda, sementara yang dewasa bang Aji dan mas Darman seorang sopir.
"Oke, kita sudah kumpul! hari ini kita akan melakukan menyelusuran di sebuah rumah tua! letaknya di jalan A, cukup ramai memang, rumahnya sendiri berada di pinggir jalan! rumahnya tidak terlalu tua banget, hanya memang sudah kosong sejak tahun 70 an! sampai sekarang tuh rumah tak terawat dan tak pernah ada yang tinggal disitu! pemiliknya sekarang anaknya berada di luar kota dan tak pernah sekalipun melihat kondisi rumah! menurut orang-orang sekitar banyak aktifitas supranatural di sana! dan itu cocok dengan konten kita !" jelas Kevin sambil menatap kami semua.
"Apa akan ada kejadian seperti tempo hari ?" tanya Arif.
"Makanya gue mengajak Rangga colab di sini, kita hanya pengen tahu kenapa bangunan itu dibiarkan seperti itu! dan lo semua tahu dong siapa Rangga ?" Jawab Kevin tersenyum sambil melirik ke gue.
"Oke, gue setuju !" ujar semua teman-temannya.
"Sip, nanti malam, kita berangkat kesana !" jawab Kevin senang, gue hanya terdiam, ya sudahlah ...
Bersambung .....