Dava langsung teringat oleh mobil yang dipakai oleh Chiko. Dari warna, mode pun sama. Dava mencoba menggingat ngingat plat nomor Chiko, tapi ia tak kunjung ingat.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Dava pada dirinya sendiri.
Beberapa detik pria ini berpikir. Pada akhirnya ia turun dari mobil dan segera ke rumah Adel. Di dalam otaknya sedang berpikir kerasa bagaimana cara untuk membuat Adel pergi dari sana. Ia tak ingin wanita itu dekat dekat dengan Chiko. Bisa gawat.
Tok tok tok tok tok tok.
Dava mengetuk berulang kali. Ia tak sabar ingin mengajal Adel pergi. "Kok tidak dibuka? Ke mana sih? Jangan jangan mereka pergi naik kendaraan umum?"
Tok tok tok tok tok.
Ceklek.
Pintu terbuka. Yang mmebukanya bukan lah Adel, melainkan Chiko. Dava bertambah kesal, tapi ia tetap harus menahan kekesalannya. Menjaga image sangat perlu untuk dilakukan.