"Daddy, kita mau ke mana?" tanya Theo yang sedang dipakaian baju oleh Dava. Sore ini, Theo tiba-tiba saja disuruh mandi lebih dua jam lebih cepat dari waktu biasa Theo mandi.
"Kita akan pergi mengunjungi Kak Adel." Dava mengancingkan baju Theo. Setelah itu, ia menyisir rambut Theo. "Besok kita potong rambut ya."
"Kenapa? Theo suka rambut Theo jadi panjang Daddy." Anak itu memegang rambutnya.
Seketika ia teringat oleh salah-satu temannya yang mencukur rambutnya jadi botak. Semua orang di kelas menertawakan anak itu.
Entah apa yang mendasari teman Theo itu untuk memangkasnya hingga habis. Theo menggelengkan kepalanya kuat.
"Tidak, tidak! Theo tidak mau di potong. Theo tidak mau menjadi botak Daddy."
"Kok jadi begini sih?" batin Dava.
Ia hanya sekedar memberitahu Theo. Pasalnya, dulu Theo mau dipotong rambutnya tanpa harus ada drama-drams seperti saat anak itu sakit, tapi Theo malah menggeleng dan memasang muka tidak suka.