Dava selalu memperhitungkan segala ucapannya seperti waktu di rumah Adel dan sekarang mereka bertiga telah sampai di tempat tujuan.
Dava sebenarnya sudah mempersiapkannya dari kemarin. Hanya tempat itu saja yang terpikir olehnya. Mau mengajak wanita tersebut ke restoran, sudah baisa.
Ia ingin terkesan natural bukan pendekatan yang begitu terbuka atau pun gampang ditebak. Maklum lah, Dava takut ditolak Adel.
Sementara Theo masih mengingat-ngingat kapan dirinya ingin pergi ke kebun binatang, tapi ia tak dapat mengingatnya. "Theo kok tidak ingat, ya?" batin Theo.
Anak itu kemudian mngedikkan bahunya. Mau ia mengatakannya atau pun tidak, Theo tetap senang diajak ke kebun binatang bersama Dava dan Adel.
Theo berjalan di samping Dava. Sebelah tangannya digandeng oleh Dava. Netra anak tersebut melihat ke arah depan sana, ia melihat seorang bocah laki-laki yang kira-kira berumuran sama dengannya senang berjalan-jalan dengan orang tuanya---asumsi Theo.