"Nona tuan muda meminta anda membantu para pelayan layani antar makanan dan minuman ke para tamu," ucap salah seorang pelayan pada Ello saat menghampiri Ello.
"Apa? Me. Melayani? Bagaiman bisa?" tanya Ello kaget dan ragu.
"Saya tidak tahu nona tapi tuan muda hanya memerintahkan aku menyampaikan hal ini padamu," jawab pelayan itu dan berlalu pergi.
Ello yang masih bingung akan ucapan pelayan itu melanngkah pergi menyusul pelayan tersebut. Setelah Ello sampai di dapur ia melihat begitu banyak pelayan yang sibuk sekali hingga akhirnya Ello hanya memasang senyum tipis dan diam tak berucap sepatah kata lagi, lalu mengambil nakas yang sudah berisi minuman anggur di gelas tinggi dan pergi tanpa bertanya ke pada siapa minuman itu di siapkan.
Ello yang sudah di keramaian para tamu menyimpan nakas yang di bawanya di meja bundar lalu Ello berdiri dengan memasang senyuman manis dan tidak lama ia pun memberi setiap gelas berisi anggur itu pada tamu yang melewatinya.
"Selamat menikmati..." ucap Ello ketika memberikan minuman itu pada para tamu.
"Terimakasih," ucap salah satu tamu pada Ello.
Begitulah interkasi Ello dengan semua tamu undangan yang setiap kali lewat dan ia berikan dengan penuh keramahan dan senyuman manisnya. Namun, jauh dari pikiran Ello saat itu ada seorang pria yang sedang menatapnya dengan sangat dalam. Pria itu tersenyum dengan manis dari atas lantai dua di mana itu ia berada di kamar tamu dekat dengan tempat teras taman rumah yaitu tempat Ello berada.
Siapa pelayan cantik itu? Untuk pertama kali setelah sekian lama aku tidak berdebar saat melihat wanita lain lalu mengapa jantungku berdegup kencang ketika melihat gadis itu, bungkam pria nan tampan dengan tatapan dalamnya pada Ello.
****
"Jenn... sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu padamu tapi..." Suara Taehyung terhenti sedikit merasa gugup.
Jenny yang mendengar ucapan Taehyung menatapnya dengan kebingungan sedikit mengangkat alisnya saat melihat Taehyung.
"Apa...?" Suara Jenny tersenyum manis.
"Nanti saja. Jika aku sudah yakin maka akan aku beritahu kamu," jawab Taehyung membatalkan niatnya yang ingin menyanyakan apakah Jenny sudah memiliki kekasih atau tidak karena Taehyung menyukai Jenny.
"Hem." Jenny berdehem melotot matanya pada Taehyung.
"Ya sudah. Oh ya anggur yang aku pesan untuk teman-teman aku apa sudah siap?"
"Sepertinya sudah sih. Tunggu sebentar aku tanya ke kepala pelayan dulu," seru Taehyung sambil meraih ponselnya di atas meja menghubungi ibu Tina.
"Hallo..." suara wanita paruh baya itu yang terdengar dari ponsel Taehyung.
"Apa anggur yang aku perintahkan sudah siap? Jika sudah siap dalam 5 menit bawa ke ruang prevate room di lantai dua!"
"Sudah tuan. Baik tuan muda..."
Tut... tut...
Pangilan di matikan Taehyung.
"Jangan kasar dengan pelayan, mereka juga manusia Tae..." lirih Jenny menasehati Taehyung.
"Baik ibu..." seru Taehyung kesal menatap langit di taman dengan Jenny hanya tersenyum melihat wajah Taehyung yang benar-benar kesal.
Emang Taehyung hanya mendengar Jenny entah siapa pun yang menasehati Taehyung dari mereka satu pun tidak akan didengar oleh Taehyung.
Di sisi lain semua tamu mulai membahas betapa enaknya anggur yang di berikan oleh Ello pada mereka. Bahkan seribu mulut mulai memuji betapa mahalnya angur itu di dunia bahkan hanya tersedia terbatas di empat negara saja mereka semua tidak menyangka bahwa Taehyung bisa-bisanya menyajikan minuman anggur termahal dunia itu pada semua tamu.
"Sunguh ini sangat enak dan benar-benar nikmat aku sangat bersyukur bisa hadir di acara ini dan menyicipi anggur terkenal itu," ungkap tamu yang satu pada yang lain.
"Ahhh.. aku ingin mencobanya lagi tapi sayang stoknya terbatas hanya ada angur biasa saja," seru yang lainya.
Ello mengukir senyuman sambil mengeleng-gelengkan kepalanya mendengar pujian semua orang pada Taehyung, di saat Ello yang berdiri dengan senyuman tiba-tiba datanglah kepala pelayan menyampari Ello.
"Nona muda ikut aku sekarang juga!" ucap kepala pelayan mulai menarik tangan Ello untuk pergi ke dapur pesta.
Seribu mata yang tadi sedang berbincang mereka terdiam saat melihat Ello yang diperlakukan kasar oleh pelayan lain.
"Mengapa anda tidak bertanya soal anggur mana yang di berikan ke tamu mana yang khusus;" lirih kepala pelayan emosi.
"Maksud nyonya apa? Aku sama sekali tidak mengerti?"
"Maksud aku anggur yang sudah nona muda habiskan untuk semua tamu."
"Nona tahu itu adalah angur khusus tamu istimewa tuan muda dan angur itu bukan sembarang di beli tapi, itu pesan khusus dari negara lain anggur itu stoknya terbatas."
"Apa...?"
"Sekarang tuan muda sedang memintanya bagaimana bisa aku jelaskan padanya akan kejadian anggur ini?" seru kepala pelayan mulai panik karena tidak ada stok anggur itu lagi di gudang anggur.
Di tengah-tengah percakapan kepala pelayan dengan Ello semua tamu mulai mengucapkan terimakasih pada Taehyung namun, Pria itu tidak tahu mengapa semua tamu berterimakasih padanya.
"Tuan muda anda sangat baik hati bisa memberikan angur termahal untuk kami semua," ucap salah satu bos dari perusahaan Taehyung.
"Apa maksudmu? Aku kurang paham," tanya balik Taehyung.
"Masa anda tidak paham? Bukankah anda sendiri meminta pelayan anda membagikan salah satu anggur termahal di dunian untuk kami."
"Apa?"
"Maksudmu aku meminta pelayan aku berikan angur merek dunia pada semua tamu? Apa kamu sudah tidak waras? Siapa pelayan yang memberikanya?"
"Kalo bukan kamu yang meminta lalu siapa lagi tuan muda yang berani berikan anggur dunia itu pada tamu? tanya pria kebaya itu tersenyum lucu pada Taehyung yang sama sekali tidak tersenyum.
"Jenny coba kamu telpon dan tanya anak-anak di atas apa anggur yang mereka minta sudah sampai?" ucap Taehyung menatap Jenny.
"Baiklah. Tunggu sebentar," saat Jenny ingin menelpon sahabatnya di lantai dua tiba-tiba telpon masuk dari sahabat Jenny dan bersamaan dengan itu kepala pelayan datang menyampari Taehyung yang juga diikuti Ello dari belakang.
"Jen. Mana anggurnya? Apa tidak ada?" suara dari ponsel Jenny yang dispeaker langsung oleh Jenny dan didengar oleh Taehyung.
Taehyung meremas jari-jemarinya dengan sangat kuat sambil menatap membunuh dari sorot matanya pada kepala pelayan apalagi Ello.
"Nah ini pelayan yang membagikan anggur itu tuan muda."
"Ello! Beraninya kamu!!!" lirih Taehyung emosi dengan wajah yang sangat merah dan urat-urat di lehernya muncul ke permukaan.
"Tuan aku.."
"DIAM!!!" jerit Taehyung dengan keras pada kepala pelayan yang mencoba membela Ello.
"Aku tidak meminta pendapatmu! Kamu ikut aku!"
Taehyung menarik kasar lengan Ello dan di seret ke arah kolam renang seribu mata melihat di sana namun, sama sekali tidak dipeduli Taehyung. Walau pun Jenny menahan Taehyung tetap saja ucapan Jenny diabaikan oleh seorang Kim Taehyung.
"Sakit...!" ungkap Ello yang kesakitan di pergelangan tanganya ketika Taehyung menyeretnya dengan kasar melewati stapak jalan halaman rumah menuju kolam.
Sruppp....
Tubuh Ello langsung dicemburi Taehyung ke kolam renang dengan kasar tanpa peduli dengan ocehan Ello akan kesakitan di tanganya. Semua orang menutup mulut mereka sambil melototkan mata mereka akan sikap Taehyung yang kasar pada pelayanya sendiri bahkan Jenny menutup wajahnya akan hal yang dilakukan mantan kekasihya yang menurut Jenny mempermalukan citra dirinya sendiri dimata semua orang.
"Oh may god... apa ini pangeran Taehyung?" ungkap tamu yang lain saking kaget dengan sikap Taehyung.
"Aku melakukan ini ada alasanya. Wanita atau pelayan rendahan ini... adalah wanita ular berbisa yang mematikan, dengan licik dari wajah polos tapi sampah ini, Dia ingin mempermalukan aku akan hal lain."
"Apa maksud Dia...?" bicara tamu yang lain.
"Anggur yang kalian cicipi itu bukan anggur dunia melainkan itu angur dari paris. Bahkan dia ingin mempermalukan derajat aku di hadapan kalian semua karena Dia sangat membenci aku."
"Oh Tuhan... dasar gadis sampah..."
"Dia benar-benar ular."
"Wanita hina..."
"Jadi sebelum kalian sadar akan hal itu aku memberitahu kalian lebih dulu. Dan maaf akan hal ini. Maaf akan kelalaian kariawan saya..."
Ungkap Taehyung dengan senyuman penuh arti menundukan kepala ke bawah sambil meremas jari jemarinya dengan sangat kuat di bawah sana.
Ello yang menahan air mata di sana hanya diam membisu tanpa berucap sepatah kata pun, Ia berdiri dengan tenang di dalam air kolam sana menahan dinginya air malam itu.
"Ini hukuman untukmu. Jangan mencoba atau sedikit saja kamu mengangkat kaki dari sini maka nyawa keluargamu dalam bahaya!" ancam Taehyung dengan sorot mata membunuh pada Ello lalu melangkah pergi meningalkan Ello sendiri di sana.
Bukan Kim Taehyung jika Dia tidak mengetahui siapa keluarga aku... bicara keluarga mengapa aku sangat merindukan Seli dan Ibu? Sudah tiga bulan aku meningalkan mereka... apa kabar dengan mereka? bagaimana keadaan mereka sekarang? bungkam Ello menahan rindu pada keluarganya.
Kembali terasa sangat sesak di dada Ello ketika ia mengangkat wajah menatap seribu mata yang saat itu menatap dengan penuh kata hina pada dirinya.
Gadis itu hanya tersenyum pada hal saat itu ingin sekali Dia menangis meneteskan air mata, Remasan jari jemari di dalam sana menahan bening air yang tergenang akan membanjir di matanya.
Ia hanya diam menatap pungung belakang Taehyung yang sudah pergi dimana tangan Taehyung melangkah sambil mengengam tangan Jenny dengan erat. Taehyung melangkah pergi bersama dengan Jenny melewati semua tamu yang saat itu melihat mereka.
Ello senyumlah... jangan menangis atau marah walau keadaanmu memang sudah di ambang kerapuhan, batin Ello mengangkat wajahnya menatap langit malam agar air matanya tidak menetes walau sudah menetes.
Aku butuh pelukanmu Tuhan... peluklah aku...
Bersambung.