"Apa begini cara kamu memperlakukan seorang wanita? Bagaimana bisa kamu begitu hina menyiksa..."
"DIAM!!!"
"Jika kamu tidak tahu masalahnya jangan ikut campur. Acara sudah selesai mengapa kamu masih di sini? Apa kamu tidak punya rumah?"
"Pengawal!" panggil Taehyung dengan keras dan tatapan sorot matanya masih tajam pada Martin.
Para bodyguard Taehyung segera datang saat mendengar panggilan keras Taehyung, setelah tiba mereka berbaris dengan sangat rapi nan siaga mengelilingi Taehyung dan Martin.
"BAWA DIA PERGI DARI HADAPANKU!" perintah Taehyung dengan wajah memerah semua akibat emosi yang meluap dan amarah yang sangat dalam dari sana.
"Baik tuan muda," jawab serentak semua bodyguard Taehyung dengan membungkukan tubuh mereka sedikit ke bawah sebagai tanda hormat pada Taehyung lalu mereka segera menyampari Martin.
"Mari tuan muda ikut dengan kami!" seru seorang bodyguard pada Martin sepupu Kim Taehyung.
"Lepaskan! Aku bilang lepaskan tanganku! Apa kamu tuli!!!" jerita Martin keras menolak para bodyguard itu.
"Aku tidak menyangka caramu memperlakukan wanita seperti ini! Apa lagi Dia seorang pelayan dengan sekasar ini, kamu begitu kejam pada Ello!" kata Martin menatap tajam Taehyung sambil melepaskan tanganya dari gengaman para bodyguard itu.
"Aku tidak melukai Dia jika Dia berbuat kasar pada aku." Menatap Marti tak kalah tajam.
Mereka terus beradu mulut dengan emosi yang meluap dan menyala-nyala. Keduanya sama-sama tidak mau mengalah satu sama lain hingga akhirnya Jenny yang dari tadi hanya diam dan masih syok akan sikap Taehyung begitu kasar pada Ello dan untuk pertama kali dalam hidup Jenny dia melihat seorang Kim Taehyung yang memperlakukan kasar perempuan sampai menampar wajah Ello seperti itu.
"Tae. Aku tahu kamu sangat marah tapi ini sudah malam tidak baik jika kalian berdua terus menerus beradu mulut itu, tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan kelar jika terus begini," kata Jenny mencoba mengalirkan suasana yang menenangkan itu agar bisa menghindari perkelahian antara Taehyung dan Martin malam itu yang mungkin sebentar lagi akan terjadi.
"Lagian semua tamu baik dari teman kamu atau aku mereka sudah tidak keberatan akan anggur itu, mereka semua sudah pergi kita bisa memesan anggur itu lagi, tapi berhentilah memarahi Ello apalagi memperlakukan dia sekasar itu."
"Kali ini berikan Ello kesempatan untuk memperbaiki kesalahanya, Dia juga tidak sengaja memberikan anggur itu pada para tamu. Namun, lihatlah sisi positifnya semua orang memujimu dan sangat menghargaimu," tutur Jenny terus menerus menasehati Taehyung untuk berhenti memperpanjang masalah anggur ini yang menurut Jenny itu hal sepeleh saja.
Taehyung yang mendengar ucapan Jenny mulai mereda amarahnya. Wajahnya yang tadi merah merona seperti tomat akhirnya kembali normal, tatapanya yang menakutkan mulai berubah seperti biasa, memang hanya Jenny yang bisa menenangkan emosi Taehyung jika yang lain tidak akan di dengar sama sekali oleh Taehyung.
"Baiklah aku tidak akan mengkasari wanita ini namun, hukuman untuk dia akan kelaiannya dalam kerjaan masih tetap aku berikan," seru Taehyung kejam menatap membunuh pada Ello.
Ello yang masih memegang wajahnya karena tamparan dari Taehyung mengukir senyuman manis di bibirnya sambil menatap dingin Taehyung dengan sorot mata yang sama sekali tidak ada ketakutan di sana ketika matanya bertatapan dengan Taehyung.
"Aku sudah terbisa dengan perlakuan kasarmu., aku sudah biasa dengan..."
"Ello. Apa maksdudmu? ayolah jangan memperkeruh suasana lagi," seru Jenny mencela ucapan Ello.
"Memperkeruh? aku berterimakasih pada nona karena sudah membela aku dan bisa mengontrol emosi tuan muda yang sangat manis ini. Tapi aku tidak butuh belas kasihan baik dari nona atau pun tuan muda ini," jawab Ello menundukan kepala pada Jenny dan Martin.
"Apa mau kamu? Mengapa kamu bersikap seakan dirimu sama sekali tidak bersalah? Apa kamu tahu anggur...." ucapan Taehyung kembali di potong oleh Ello.
"Aku tahu anggur itu adalah anggur termahal dunia dan anggur yang tuan muda siapkan untuk tamu istimewa anda." Tersenyum lagi dengan tipis menatap Taehyung.
"Oh... jadi kamu melakukan semua ini karena sengaja? Lihat dia sendiri yang mengangkuinya bukan? Dia sengaja melakuanya hanya untuk menjatuhkan harga diri aku orang seperti ini tidak akan aku maafkan," lirih Taehyung dengan emosi dan langsung menjambak kasar rambut Ello dan menyeretnya menuju ke gudang belakang rumah.
"Tae. Dengarkan aku kita bisa bicarakan ini baik-baik..."
"Tidak Jen. Dia sengaja melakukannya untuk mempermalukan aku untuk apa aku harus bersikap baik pada orang seperti ini," tegas Kim Taehyung yang langsung menghempaskan Ello dengan kasar ke dalam gudang yang sangat gelap.
Di dalam gudang itu tidak ada lampu bangunan yang sudah sangat tua dan sedikit menyeramkan. Ello yang ketakutan akan kegelapan ingin berteriak tapi dia tidak bisa karena gadis itu tidak ingin dilihat lemah. Ia hanya diam membisu tanpa berucap sepatah kata pun menunjukan bahwa dirinya sama sekali tidak takut pada hal dalam diri Ello sangat ketakutan.
"Inilah tempatmu mulai malam ini kamu di kurung di tempat ini! Aku ingin melihat seberapa kuat seorang Ello," seru Taehyung ketika ia menghempas kasar tubuh Ello ke dalam gudang hingga kepala Ello terbentur kelantai di bawah sana.
Sedangkan Jenny, Martin dan semua pelayan yang ingin membantu Ello mereka diam seribu kata walau Martin ingin membantu Ello tetap saja keras kepala dan emosi Taehyung memang sangat sulit di kontrol apalagi Taehyung begitu emosi sama saja berurusan di situasi yang panas begini yang ada akan menambah percecokan Taehyung dengan Martin.
"Jika ada yang berani memberi dia makan, minum atau pun mencoba membebaskan dia maka akan berurusan panjang dengan aku termasuk kamu Martin!" ancam Taehyung dengan tegas dan tatapan dingin pada Ello lalu menatap membunuh ke arah Martin.
"Tapi Tae..."
"Jen. Aku lagi capek supir yang akan mengantarmu pulang kita bicara nanti saja," seru Taehyung langsung memotong ucapan Jenny dengan sikap dinginya bagaikan es batu dan melangkah pergi meningalkan Ello, Jenny dan semuanya di gudang.
Jenny melihat ke arah Ello yang masih tersenyum manis pada Jenny. Gadis itu menatap Jenny dengan mata yang sama sekali tidak ada ketakutan atau menyesal akan semua ini, Ingin sekali Jenny mengucapkan kata semua baik-baik saja namun, saat melihat kondisi Ello yang baik-baik saja Jenny kembali memutar diri melangkah pergi meningalkan Ello dan menyusuli Taehyung yang sudah menjauh darinya.
Tatapan Ello seketika berubah sebentar namun, Dia kembali tersenyum.
"Nona maafkan aku.." ucap kepala pelayan yang mulai menarik pintu besi gudang untuk di kunci.
Martin yang melihatnya hanya diam menatap Ello yang masih tersenyum manis padanya. Setelah mengunci pintu kepala pelayan membungkukan tubuhnya pada Martin sebentar dan melangkah pergi. Sedangkan empat pengwal ditugaskan untuk menjaga pintu dan empat pengawal lainya menungu Martin untuk pulang.
"Apa kamu bisa mendengarkan aku nona..." tutur Martin dengan suara yang sedikit keras dari depan pintu yang sudah di kunci pada Ello.
"Hem..." Ello menjawab dengan berdehem.
"Maaf..." lirih Martin menyesal saat Ia yang masih berdiri tegap di depan pintu Gudang yang sudah mengurung Ello di dalam sana.
"Apa...?" jawab Ello dari dalam.
"Aku bilang maaf. Maafkan kan aku karena tidak bisa membantumu atau menolongmu saat ini. Apa di dalam sangat gelap? Kamu takut?" seru Martin dari luar pintu yang sudah menutup di sana.
"Aku baik-baik saja tuan. Terimakasih sudah menghawatirkan aku, hidup di kegelapan sudah biasa bagiku jadi tuan tidak perlu menghwatirkan diriku."
"Jaga dirimu dan tetap kuat aku pasti akan menyelamatkanmu. Semua baik-baik saja aku pamit pergi," seru Martin.
Ello menarik nafas yang tidak bisa bernafas lagi sesak di dadanya hanya menahan niatnya yang ingin berteriak bahwa saat ini dia sangat ketakutan. Ello menahan air mata yang sudah mengalir dan semua begitu menyiksa dirinya.
Kamulah takdirku... mencintaimu bagaikan bintang yang jauh di langit... wanita seperti aku tidak akan mungkin mendapatkan cinta itu, batin Ello.
Hiks.... Ello akhirnya menangis dengan keras di dalam gudang yang gelap akan semua penderitaanya inilah sisi lemah Ello adalah menahan tangis sendiri dan memikul beban sendiri dan itu sangat sulit dilakukanya ketika dirinya tidak baik-baik saja namun situasi dan dunia harus memaksanya tersenyum.
BERSAMBUNG.
Hai semua terimakasih ya sudah setia baca cerita ini... maaf jika ceritanya sangat menyiksa nahh author minta gimana mau lanjutan ceritanya uat Taehyung jatuh cinta atau bikin dia menyesal telat memcintai Ello. Yang sabar ya akan banyak adegan romantis dari kisah cinta bucinya seorang Kim Taehyung pada Ello dan ketika itu hanya penyesalan seumur hidup... wkkk..
jangan lupa like, komen dan share atau suport author selalu ya satu laike saja dari kalian semua itu sangat membantu author apalagi sampai komen terus menerus itu sangat membantu.
Terimakasih....
Jaga kesehatan kalian semua ya dan keluarga covid-19 masih disekitar kita jadi gunakan masker dan patuhi protokol kesehatan.