Chereads / ISTRI SEORANG SUPERSTAR / Chapter 20 - MENJADI PERSONAL MANAGERNYA

Chapter 20 - MENJADI PERSONAL MANAGERNYA

Alana seperti mendadak frustasi, tapi apa yang bisa dilakukannya selain menurut dengan perintah Ken? Ia akui Ken memang sudah sangat baik padanya, terutama dalam segi materi. Bahkan baru beberapa hari menjadi istrinya saja, Ken sudah berkali-kali membelanjakan barang-barang branded luar negeri via online.

Maka setelah ia membersihkan diri, Alana mencari tahu di internet apa itu personal manajer dan tugasnya.

Alana kembali mendengus kesal, entah kenapa ia tidak yakin ia bisa melakukannya, Ken yang sedang main game online di samping Alana dan mengetahui kegelisahan istrinya segera menyela, "Dibawa enjoy saja, aku yakin kamu bisa."

"Tapi aku sendiri tidak yakin Ken, bagaimana kalau justru membuat karirmu berantakan?" keluh Alana.

Ken tertawa kecil.

"Kamu tidak perlu khawatir Alana, Kak Nella juga otodidak, dia bekerja atas dasar kepercayaanku padanya karena dia sepupuku. Lagipula aku punya manajemen sendiri dan untuk urusan seperti pemasaran dan lainnya itu sudah ada bagiannya sendiri."

Alana semakin pusing mendengar penjelasan Ken, tapi ia segera ingat bahwa dulu ia juga selalu mendapat pekerjaan yang dengan penuh tantangan mulai dari sales kompor keliling dari pintu ke pintu, hingga pernah dijebak temannya menjadi sales produk dewasa.

"Bukannya kamu sudah ada Amanda dan Jordi?"

"Amanda itu asisten pribadiku, sementara Jordi itu sopir pribadi. Aku memilihmu karena aku kira kita sebagai suami istri sekarang tentu akan lebih mudah untuk urusan komunikasi dan lainnya."

Alana sedikit tersipu namun dengan cepat memulihkan akal sehatnya.

"Baiklah, aku mau jadi personal manajermu."

"Lagipula kalau kamu tidak mau pun, aku akan tetap memaksamu," goda Ken.

Bibir Alana tampak mengejek.

"Harusnya kamu berterimakasih padaku, pekerjaan ini akan membantumu nanti di saat masa pernikahan ini usai, aku rasa kamu tidak akan sudi kembali ke kotamu dan tinggal bersama keluargamu."

"Darimana kamu tahu tentang keluargaku?"

Alana melirik dengan tatapan sedih dan lembut ke arah Ken.

"Aku tahu semuanya tentangmu sebelum kita menikah."

"Kamu diam-diam menyelidikiku?"

"Begitulah, tapi tepatnya bukan aku melainkan para pesuruhku."

"Hmm, terserah kamu."

Setelahnya, Ken melirik jam di ponselnya, sudah jam 6 sore, ia menyuruh Alana untuk ganti baju dan bersiap-siap.

"Memangnya kita mau kemana?"

"Makan malam di luar sekaligus ke kantor manajemenku untuk tanda tangan kontrak."

"Tanda tangan kontrak apa lagi?"

Alana mendengus kesal.

"Tentu sebagai personal manajerku lah, dasar pikun."

Ken melempar bantal ke Alana dan berlalu ke ruangan wardrobe yang ada di kamarnya. Alana melongo tak percaya, bukannya marah Alana justru tersipu dengan kejailan Ken padanya.

***

Meski tanpa Kyle yag mendandaninya, Alana tampak begitu cantik dengan riasan simpel ala dirinya sendiri, juga outfit dari brand ternama luar negeri yang terlihat simpel but elegan untuk acara lain dan makan malam bersama Ken hari ini.

Beberapa hari di rumah Ken, membawa perubahan besar bagi Alana untuk banyak sekali belajar hal-hal baru, apalagi saat ini ia sudah begitu akrab dengan pasangan bersaudara fashion style artist dan MUA nya yang membuat Alana belajar banyak tentang makeup dan fashion sesuai acara.

"Sangat cantik, aku senang kamu sekarang sudah lebih mengerti fashion, pasti Beni dan Kyle sudah bekerja keras untuk itu," celetuk Ken saat sedang perjalanan menuju KA Management.

Alana tersipu, seketika wajahnya memerah seperti tomat matang akibat pujian Ken.

"Baguslah, kamu sekarang semakin pantas bersanding denganku," lanjutnya.

Alana menyunggingkan senyum tipisnya yang begitu manis, saat itulah ia mengungkapkan kegembiraannya dalam hati.

Ken juga terlihat sangat bahagia, entah kenapa ia semakin hari semakin nyaman bersama Alana, sampai setiap bersama Alana di kamar selalu membuat Ken menginginkan pelayanannya.

Memikirkan hal itu, hati Ken jadi gusar, ia takut suatu saat nanti ia akan jatuh cinta pada Alana.

"Tidak, aku tidak boleh jatuh cinta pada Alana, pernikahan ini tidak akan selamanya," batin Ken menolak.

Pada saat itu, Porsche hitam tiba di KA Management. Ken segera turun dan membukakan pintu untuk Alana.

Chia yang kebetulan malam itu ada urusan di kantor Ken karena memang dia salah satu artis di bawah naungan KA Management, terlihat begitu iri melihat Ken sedang bersama seorang perempuan yang menurutnya sangat cantik dengan style fashionnya yang tak bisa diremehkan.

Tapi Chia tetap berusaha tenang, ia tahu Ken pasti akan memperkenalkan padanya nanti ketika di dalam.

Alana tidak tahu sama sekali bahwa ia sedang dalam kecemburuan Chia, aktris yang juga selama ini ia idolakan, Alana justru tampak sangat gugup sekarang, ia tidak bisa menahan dirinya untuk terlihat baik-baik saja, ini pertama kalinya Ken mengajaknya ke kantor manajemennya, meski manajemen itu merupakan milik Ken sendiri dan Alana yang saat ini berperan menjadi istrinya, itu sama sekali tidak mengubah rasa gugup Alana.

"Perkenalkan ini Alana, dia yang akan menggantikan posisi Kak Nella," ujar Ken tampak memperkenalkan Alana pada rekan-rekannya saat berada di ruang pertemuan KA Management.

Seluruhnya menyambut Alana dengan sangat baik, namun tidak dengan Chia, entah kenapa ia begitu khawatir dengan posisi Alana saat ini karena Chia sudah begitu lama mengincar Ken. Ya, menjadi pasangan Ken dalam beberapa judul sinetron dan didukung oleh kedua fans fanatik mereka membuat Chia ingin memiliki Ken di dunia nyata, sayangnya Ken justru memilih Viola, meski Ken seringkali bersikap manis pada Chia ketika di luar syuting.

Namun hal itu tak membuat Chia menyerah, ia kerap kali bertingkah bahwa seolah-olah Ken adalah kekasihnya sungguhan, dan malam ini hati perempuan cantik itu begitu hancur, ia tidak pernah sehancur ini sebelumnya karena Ken dan Viola jarang sekali terlihat bersama, sebagai model kelas International, Viola sangat sibuk dan jarang sekali mengekspose kebersamaannya dengan Ken di publik.

"Kamu tidak salah Ken? Dia sangat cantik, menurutku dia lebih pantas menjadi seorang artis," celetuk Chia yang segera disetujui oleh beberapa orang lainnya.

Ken melirik ke arah Alana, entah kenapa dalam hati Ken sekarang sangat tidak rela jika Alana terjun ke dunia artis, Ken tak bisa membayangkan kalau Alana berperan dengan aktor selain dirinya dan dikagumi oleh beberapa lawan jenisnya.

Memikirkan hal itu membuat Ken murung, maka ia dengan cepat menolak pernyataan Chia.

"Tidak, dia tidak tertarik menjadi artis, bukan begitu Alana?" Ken kembali melirik ke arah alana dengan tatapan sedikit mengintimidasi serta memberi isyarat pada Alana melalui matanya.

Alana mendengus lembut dan tersenyum kecut. Bagaimana mungkin ia tidak tertarik menjadi seorang artis? Itu bahkan tujuan awalnya datang ke Jakarta, tapi apa daya dirinya sekarang? Suara Ken adalah otoritas tertinggi baginya, maka Alana begitu kesal.