Chereads / ISTRI SEORANG SUPERSTAR / Chapter 26 - DIA LEBIH MENCINTAINYA

Chapter 26 - DIA LEBIH MENCINTAINYA

"Apa yang kamu inginkan lagi Alana? Bukannya kamu kemarin sudah cukup puas untuk membuat kami malu?"

"Jangan sok tidak tahu apa-apa, aku tidak akan pernah main-main dengan ucapanku, kalau kamu kembali melibatkan media manapun untuk menghancurkanku dan Ken, aku tidak segan untuk membuat kalian semua miskin seperti dulu."

Nita menelan ludah, ketakutan sendiri. Detik berikutnya Alana sudah mengakhiri panggilannya, membuat Nita berteriak kalap penuh kebencian.

"Sebenarnya siapa dia sebenarnya sekarang? Aku tidak yakin kalau Alana hanya seorang manajer Ken, dia tidak akan seberani itu menggertakku, aku harus cari tahu."

Nita manggut-manggut membenarkan perkataannya sendiri, meski ia masih sangat bingung harus mencari tahu dimana.

Nita kemudian menjatuhkan dirinya ke tempat tidur dan menatap langit-langit kamar, ia berusaha memutar otak untuk mencari tahu siapa Alana.

Ia tiba-tiba menyeringai saat pikirannya terseret pada nama seseorang, Adrian, teman lama Nita yang sekarang juga menjadi artis meskipun hanya figuran.

Adrian juga saat ini sedang bermain di sebuah judul sinetron yang sama dengan Ken. Nita pun melonjak kegirangan, apalagi Nita masih menyimpan kontaknya berkat acara reunian SMP beberapa bulan lalu.

Nita mengangkat alisnya dengan seringai penuh dendam pada Alana, lalu mencoba menghubungi nomor Adrian yang ternyata masih aktif.

"Halo Adrian, saya Nita. Masih ingat gak?"

"Nita siapa ya? Maaf temanku banyak yang bernama sama."

"Nita teman kamu SMP."

"Oh Nita anak Batu ya?"

"Iya, aku tinggal di Jakarta sekarang, dekat dengan lokasi syutingmu. Bisa ketemu gak kalau kamu lagi senggang?"

"Boleh, besok sore ya di cafe Andreas, nanti aku share lokasinya."

"Oke, thanks ya Adrian."

"Sama-sama."

Panggilan berakhir dan Nita menyeringai puas.

***

Alana baru saja sampai di tempat pemotretan e-commerce yang akan menggunakan jasa Ken sebagai brand ambassador mereka, tak disangka ternyata Ken sudah ada di sana bersama Chia.

Alana menatap mereka tidak senang, dalam hati ia bergumam, "Jadi Ken akan berpasangan dengan Chia? Seperti tidak ada model lain saja."

Mau tidak mau Alana harus menghampiri mereka dan Ken langsung menyapa Alana.

"Bukannya kamu tidak enak badan?"

"Sudah lebih baik," Alana menjawab dengan tanpa ekspresi.

Chia yang melihatnya semakin jengkel, pertama karena Ken begitu perhatian pada Alana dan kedua Alana justru bersikap cuek terhadap Ken.

"Istirahatlah di rumah kalau kamu sedang tidak enak badan, aku bisa meminta Ari untuk menemaniku di sini."

Alana menggeleng.

"Baiklah, kabari aku kalau terjadi sesuatu. Aku ke ruang wardrobe dulu."

"Iya."

Ken kemudian pergi ke ruang wardrobe bersama Chia yang menggamit lengan Ken, meski begitu Ken tidak pernah mempermasalahkan sikap Chia, dan itu membuat Alana sangat tidak suka.

Setelah berganti pakaian yang sudah disiapkan oleh pihak pengguna jasa, Ken bersiap pemotretan tunggal terlebih dulu, setelahnya barulah pemotretan couple bersama Chia, mereka saling berpelukan dengan arahan fotografer, dan Alana akui Ken dan Chia memang terlihat sangat serasi satu sama lain, pantas saja banyak sekali penggemar mereka yang mendukung untuk menjalin hubungan serius di dunia nyata.

Memikirkan hal itu membuat Alana pusing, apalagi tugas dia sebagai manajer adalah mendukung artisnya agar tetap eksis dengan lawan main yang begitu disukai fans, maka ia menekan sedikit egonya dan bersikap profesional.

Alana yang saat ini dipasrahi Ken untuk memegang ponselnya, bertugas untuk mengabadikan momen itu di ig story milik Ken, apalagi fans selalu meminta bts pemotretan, dan ia berusaha menurutinya.

Ken menghampiri Alana kembali saat pemotretan selesai.

"Bagaimana Alana apa kamu sudah memvideonya tadi?"

"Sudah."

Alana kemudian menyerahkan ponselnya kembali kepada Ken dan masih tanpa ekspresi, hal itu membuat Ken tidak nyaman, ia tidak tahan untuk tidak bertanya.

"Kamu kenapa sih Alana?"

"Tidak apa-apa Ken, memangnya kamu melihatku bagaimana?" Alana kembali sewot.

"Kamu seperti menghindar dan sangat kesal denganku."

"Sok tahu."

Ken menatap Alana tak percaya, jujur ia juga sangat kesal dengan sikap Alana yang seperti ini.

"Apa kamu tidak nyaman bekerja denganku? Aku janji akan berubah mulai besok."

Rasanya Alana ingin tertawa melihat wajah Ken yang memohon sepeti itu.

"Aku sangat menyukai pekerjaan ini Ken."

"Lalu?"

"Tidak apa-apa, sudah jam setengah satu, kamu harus kembali ke lokasi syuting, jangan lupa besok kamu ada JFW di JCC."

"Oke aku pergi dulu, by the way masakanmu tadi malam enak, pulang dan istirahatlah, jaga kesehatanmu." Ujar Ken sembari mengelus lembut puncak kepala Alana.

Setelahnya ia masuk ke mobil management yang di dalamnya sudah ada Chia dan Ari. Alana tertegun sesaat mendapati perlakuan Ken yang begitu manis, entah kenapa ia jadi ingin menangis.

Melihat mobil Ken sudah melaju lebih dulu, Alana kemudian masuk ke mobil Jordi. Di dalam mobil ia berusaha mengerjap-ngerjap matanya agar tidak menangis, namun pada kenyataannya air matanya jatuh juga.

"Kamu kenapa Al?" tanya Jordi khawatir.

Alana segera menghapus air matanya lalu memaksakan tersenyum.

"Aku baik-baik saja."

"Aku janji tidak akan memberitahu Ken, kita sahabat Al."

Mendengar pernyataan Jordi sekaligus tatapannya yang tulus, air mata Alana jadi semakin liar hingga tak bisa lagi ia tutup-tutupi.

Jordi segera mengambil tisu dan memberikannya pada Alana.

"Terimakasih Jord."

Jordi mengangguk, ia menunggu cerita dari Alana.

"Aku tahu pernikahanku ini tidak akan selamanya, tapi kenapa aku begitu bodoh dan mencintanya?" aku Alana semakin terisak.

Jordi memelankan laju mobilnya, entah kenapa ia semakin prihatin dengan Alana, berbeda dengan Amanda, hanya dia yang tahu bahwa pernikahan Alana dan Ken hanyalah pernikahan kontrak atas dasar paksaan dari Oma Riana, maka ia tidak begitu kaget atas pengakuan Alana.

"Kamu tidak salah Al, harusnya Ken juga mencintaimu, kamu sangat baik dan lebih baik daripada Viola."

Alana menggeleng cepat, ia kemudian mengusap air mata dan ingusnya dengan tisu yang Jordi taruh di depannya.

"Tapi nyatanya Ken lebih mencintai Viola sampai detik ini."

"Kamu yakin? Bukannya Ken dan Viola sudah putus sejak kalian menikah?"

"Iya mereka memang putus, tapi tadi malam Ken menghubunginya dan mereka baikan, itu kenapa hari ini aku tidak fokus mengerjakan apapun."

"Aku akan bicara pelan-pelan pada Ken, aku sudah biasa menasihatinya, semoga kali ini dia akan mendengarkanku."

Terimakasih Jord, aku senang memiliki teman sepertimu."

"Sama-sama Alana, kamu orang baik, aku hanya ingin kamu bahagia bersama Ken."

Alana mengangguk dan memaksakan tersenyum, pada saat itu mobilnya sudah tiba di Green Garden.

"Istirahatlah! Tenangkan dirimu."

Alana kembali mengangguk lalu turun dari mobil, ia kembali masuk ke kediaman Ken dengan segala kesedihan yang belum ingin lepas dari hatinya.