Chereads / ISTRI SEORANG SUPERSTAR / Chapter 29 - MEREKA TIDAK BERHAK ATAS URUSAN HATI

Chapter 29 - MEREKA TIDAK BERHAK ATAS URUSAN HATI

Alana menurunkan kelopak matanya dan berkata dengan suara teredam, "Aku minta maaf Ken."

Ken mengangguk dan memaafkannya, ia kemudian mengelus lembut puncak kepala Alana dengan penuh kasih sayang, entah kenapa ada perasaan hangat menyelimuti hatinya, mengingat kenyataan bahwa beberapa bulan lagi ia akan menjadi ayah, Ken terharu.

"Ken, pergilah mandi, kamu harus ke lokasi syuting bukan?"

"Aku tidak akan syuting hari ini," balasnya cepat dan tegas.

"Memangnya kamu boleh izin lagi?"

"Lagipula kalau aku pergi hari ini aku tidak akan fokus."

"Kamu harus profesional Ken, aku bahkan akan mengalami hal ini secara berkala, aku mendapat info dari internet bahwa lumrah perempuan hamil muda mengalami sepertiku, bahkan ada yang sampai menjelang persalinan."

Ken ternganga mendengar penjelasan Alana.

"Benarkah?"

"Iya, lagipula ada Bibi Mer dan pelayan lain, mereka pasti akan menjagaku dengan baik."

"Baiklah kalau begitu, aku mandi dulu."

Alana hanya mengangguk, setelahnya Dokter Yola datang untuk memeriksa saat Ken sedang mandi, untungnya Dokter Yola pergi sebelum Ken keluar kamar mandi.

"Apa Dokter Yola sudah ke sini?"

"Sudah."

"Apa katanya?"

"Istirahat total dan memakan makanan yang bergizi, Dokter Yola juga memberiku beberapa obat dan vitamin untuk ibu hamil."

"Kamu harus mendengarkan apapun nasihat Dokter Yola, itu untuk kebaikanmu dan bayi kita."

Mendengar hal itu Alana terharu.

"Iya Ken, apakah kamu menyayanginya?"

"Tentu saja, dia darah dagingku Alana, bagaimana aku tidak menyayanginya?"

Alana diam-diam menggerakkan bibirnya membentuk senyuman, pada saat itulah ia mengungkapkan kegembiraannya.

Ken kemudian pamit karena Jordi sudah menunggunya di bawah, Alana hanya mengangguk, namun ia sangat terkejut saat berbalik lagi dan mencium keningnya, mengelus puncak kepalanya berganti mengelus lembut perutnya yang di dalamnya ada buah cinta mereka, Alana jadi terharu dan ingin menangis.

"Setelah ini mandilah dan sarapan, aku akan menelfonmu selagi aku senggang."

Alana tak bisa berkata apa-apa selain mengangguk dan tersenyum, ia masih sangat terkejut dengan perlakuan Ken. Ken melambaikan tangannya dan keluar dari kamar.

***

"Amanda bilang kamu akan jumpa pers besok pagi, benarkah?"

"Iya Jord, tentu saja mengenalkanmu dan bilang bahwa Alana harus ke luar negeri untuk urusan lain, beberapa Kenike sudah mengetahui bahwa Alana telah menjadi manajerku beberapa hari yang lalu dan entah kenapa mereka justru tidak suka."

Jordi mengerutkan kening.

"Benarkah? Tapi kenapa?"

"Mereka seakan mencium kedekatanku dengan Alana, sepertinya itu hasil keisengan kakak tirinya Alana kemarin, hingga mereka ramai menyerbu akun media sosialku karena mereka tidak setuju. Sejak beberapa media mengeluarkan artikel tentang berakhirnya hubunganku dengan Viola, baik Kenike atau Chiafriends sepakat untuk menjodoh-jodohkan kami, terkadang hal itu juga membuatku tidak nyaman, aku hanya menganggap Chia sebagai adik."

"Jangan terlalu memikirkan itu, mereka memang fansmu tapi urusan hati tetap kamu lah yang paling berhak atas dirimu sendiri."

Ken mengangguk setuju, pada saat itu porsche hitamnya sudah tiba di lokasi syuting dan ia kaget saat beberapa awak media sudah ramai berkumpul di sana.

"Ada apa lagi ini?" batinnya.

Beberapa bodyguard Ken yang berada di mobil lain bersama Amanda segera mengamankan Ken dari kerumunan para wartawan.

"Ken, siapa sebenarnya Alana?"

"Iya Ken, Apa dia kekasihmu yang baru?"

"Ken, apakah karena itu juga kamu memecat Kak Nella?"

"Ken...."

Kilatan kamera dan mikrofon yang tak terhitung jumlahnya didorong ke wajahnya, meski ia selalu mengalami hal seperti ini, tetap saja Ken merasa risih apalagi ini menyangkut Alana, ia bersyukur Alana tidak ikut bersamanya hari ini.

Dua bodyguard Ken mendorong wartawan ke samping agar Ken bisa melewati jalan di depannya dan Ken segera masuk ke rumah yang disewa oleh PH untuk keperluan syuting.

Setelah Ken masuk dengan aman, giliran Jordi dan Amanda yang diserang wartawan.

"Mas Ken, akan melakukan klarifikasi besok pagi, terimakasih," ujar Amanda yang kemudian masuk ke mobil bersama Jordi.

Di dalam, Ken ternyata sudah ditunggu oleh sutradara dan produser, ia kemudian disuruh duduk untuk menjawab beberapa pertanyaan menyangkut Alana.

"Ken, rating sinetron kita beberapa hari ini menurun."

"Lalu? Itu salahku?" Ken bertanya balik dengan kesal karena mereka selama ini selalu memojokkan dan memaksa Ken ini dan itu demi mempertahankan rating.

"Beredar artikel tentag kamu dan Alana makan di private dining room di sebuah restoran mewah, apa itu memang benar?"

"Iya, aku juga punya kehidupan pribadi dan aku rasa itu tidak melanggar kontrakku di sinteron ini."

"Aku tahu Ken, tapi fans tidak menyukai itu dan berakibat buruk pada sinetron kita."

"Kamu harus keluar untuk klarifikasi sekarang juga," tegas Sutradara.

"Aku besok akan melakukan jumpa pers dan aku akan menjelaskan semuanya, lagipula Alana sudah tidak bekerja padaku, dia ada urusan keluarganya di luar negeri."

"Baguslah, bila perlu umumkan sekalian bahwa kamu dan Chia berpacaran," paksa sang produser.

"Pak Leo, aku tidak setuju, aku tidak suka gimmick, meski itu akan menaikkan rating kita lagi," bantah Ken tegas.

Sorot matanya berubah sangat dingin, Ken berani menentang mereka karena salah satu perusahaannya ikut terlibat mendanai sinetronnya dalam jumlah yang sangat besar.

"Tapi Ken...."

"Tidak Pak, atau aku akan keluar dari sinetron ini dan tidak masalah jika dikenai denda, lagipula salah satu perusahaanku juga ikut berinvestasi di proyek ini."

Mata dinginnya menyapu sutradara dan produser yang tiba-tiba memucat, detik berikutnya salah satu dari mereka langsung bersuara.

"Jangan Ken, kamu harus tetap di sinetron ini, kami tidak akan memaksamu lagi."

"Terimakasih."

Percakapan itu berakhir dan mereka semua kembali melakukan syuting, dan seperti biasa syuting berjalan lancar, hingga tak terasa hari sudah siang dan mereka semua break untuk makan siang.

Amanda dan Jordi segera kembali dan menghampiri Ken, namun Ken justru sibuk menelpon Alana.

"Alana, bagaimana keadaanmu?"

"Obat yang diberikan Dokter Yola tadi pagi membuatku lebih sehat, kalaupun mual dan muntah juga tidak separah tadi, apa kamu di sana sudah makan?"

"Baguslah, belum aku baru saja break syuting dan langsung menelponmu, aku khawatir."

"Aku baik-baik saja Ken, Bibi Mer melayaniku dengan sangat baik, aku juga baru selesai makan siang dan minum obat."

"Aku senang mendengarnya, baiklah kalau begitu sampai ketemu di rumah."

Percakapan berakhir dan Ken begitu kaget saat megetahui Jonas ada di belakangnya.

"Sejak kapan kamu ada di sini Jo?" tanyanya kaget.

"Baru saja. Ken, apa kamu dan Alana tinggal satu rumah? Sebenarnya apa hubungan kalian? Aku jadi ikut penasaran."

"Sudahlah, aku lapar Jo, ayo kita makan dulu!" kilah Ken.

Jonas mengangguk dengan kecurigaan yang msaih memenuhi pikirannya.