Dea cukup terkesiap, kepalanya otomatis mundur saat Abi menyentuh helaian rambutnya yang legam.
"Sori, aku mengambil ini dari rambut kamu."
Dea melirik tangan Abi yang memegang sehelai daun kering. Entah datang dari mana itu daun sampai bisa berada di rambutnya. Secara spontan, Dea memegang dan mengusap-usap rambutnya sendiri. Siapa tahu saja akan ada daun-daun kering lainnya menempel lagi.
Abi terkekeh melihat reaksi Dea. "Nggak ada apa-apa lagi. Rambut kamu udah bersih."
Mengabaikan soal daun kering, Dea mulai membereskan alat tulisnya. Mengerjakan soal membuatnya lupa waktu. Ini sudah melebihi jam makan siang. Dia bergegas memasukkan semua perlengkapan ke dalam tas secara sembarang.
"Nanti malam gue kirim tugas ke email," ucapnya sembari mencangkolkan tas ke pundak. "Gue cabut duluan." Dea berdiri, dan memeluk modul yang dia bawa.
"Kita keluar sama-sama saja."