Dea menghampiri Tata yang sedang duduk bersila di atas selasar dengan beberapa anak lain. Dea tahu, mereka pasti sedang disibukkan oleh tugas sebelum ujian dimulai. Yap akhirnya, perjuangan mereka akan segera sampai pada titik akhir. Dea yang paling bisa menghela napas lega saat dia sudah siap dengan pertempuran sesungguhnya untuk mengajukan proposal skripsi.
"De, lo senyum-senyum aja. Bantuin kita dong," protes Tata. Tugas kali ini dilakukan per kelompok. Abi meminta anak-anak untuk melakukan sebuah penelitian kecil dan dengan penelitian itu harus bisa diubah menjadi teorema simbolik seperti apa yang sudah dibahas di beberapa pertemuan. Tugas Dea sebenarnya sudah selesai. Dia cuma disuruh mensurvei ke lapangan langsung dan mencatat beberapa data yang dibutuhkan untuk diolah teman-temannya. Namun, ketika harus mengubah kejadian nyata menjadi simbolik-simbolik yang rumit, anak-anak pada mengeluh kesulitan.
