Sepasang alis Abel saling bertautan mendengar pernyataan laki-laki yang saat ini duduk di sampingnya. Jika Dani bilang seperti itu, lalu dengan siapa ia hamil? Padahal jelas-jelas Dani adalah orang yang sudah mengambil keperawanannya.
Sungguh, dia orang pertama itu. Namun kenapa sekarang dia tidak mengakuinya? Perasaan Abel kembali dipenuhi kegelisahan, sakit di dalam hati hingga membuatnya sesak.
"Kamu jangan bercanda, Bel. Sumpah aku nggak mungkin bikin kamu hamil. Laki-laki macam apa aku kalau sampai menghamili gadis SMA sepertimu?" Dani kembali berkilah.
Abel menepiskan tangan Dani dari dekatnya. Ia merasa jijik karena laki-laki yang selama ini dianggap dewasa, ternyata tidak jauh dari kata seorang pecundang.
"Terus kamu pikir aku tidur sama banyak cowok?" Abel bertanya dengan suara lirih.
"Bukan gitu," sahut Dani.