Chereads / Asmara / Chapter 2 - Bab 1

Chapter 2 - Bab 1

GOBRAS, JAWA BARAT JUNI 2007

Masa putih abu abu,

Yeay...

Akhir nya aku menjadi murid sma juga. Aku bersorak dalam hati,masa yang tak pernah terbayangkan sebelum nya olehku.

Berada dalam masa dimana yang kata orang orang itu terasa begitu indah, berwarna dan penuh kejutan.

Dan yang pasti akan berkesan selamanya dalam hidup.

Orang orang yang pernah melewatkan masa putih abu abu pasti akan setuju denganku.

Masa putih abu abu itu adalah masa yang paling indah, karena kita menginjak masa remaja.

Masa remaja itu hanya ada sekali dalam hidup kita.

Masa dimana kita sedang mencari jati diri bagaikan larva panas didalam gunung berapi yang meletup letup dan siap untuk meledak kesegala arah.

Karena kita sedang mencari dan terus mencari siapakah diri ini? kita sedang menikmati sebuah proses yang tuhan anugerahkan untuk kita rasakan.

Baik atau buruk kita sendirilah yang menentukan, siapa dan bagaimana kita? kita sendirilah yang mampu menciptakan warna warni dalam kanvas hidup kita. Sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, akan ada sesuatu yang membawa perubahan dalam hidup.

Karena sesuatu itu yang telah memberi inspirasi dalam segala hal.

Dan disinilah ceritaku dimulai...

🌺🌺🌺

Aku mengecek namaku berkali kali dimading ini,

ternyata namaku tidak muncul muncul juga,mungkin ada yang salah ku pikir. Akupun kembali mengecek namaku, namun ternyata namaku tetap tidak ada dipengumuman itu.

Raut kekecewaan tergambar jelas di wajahku.

Akupun mempercepat langkah kakiku menyusuri koridor kelas mencari seseorang,

dimana sih alil? pikiranku sedang tidak menentu,akhirnya di persimpangan koridor kelas aku menabrak sesuatu, buggg... aduh,,

maaf..maaf ucapku pada seseorang itu. Laki laki itu hanya melihatku sekilas dan berlalu begitu saja.

Aku terus mencari sosok alil ternyata dia ada dikantin sekolah.

"Aliiiiiiiiil...."teriakku. Dia menolehku,

"Hai keita..!!" sapanya Padaku,

Kekantin enggak bilang bilang sih? kataku,

"Lah akukan sudah sms kamu keita,"

masa sih? jawabku cepat padanya. Akupun mengecek sms alil ternyata memang alil sudah mengirimiku pesan tadi.

"Akukan haus taa.." tadi aku bilang ku tunggu dikantin ya ucap alil padaku. Sorry lil jawabku enggak sempet cek sms hehe..

"Gimana nih taa lolos enggak dijurusan dkv?" ( desain komunikasi visual ) tanya alil padaku.

Seketika itu akupun kembali teringat tujuanku mencari alil untuk apa?

"Aku enggak lolos lil, gagal masuk kelas dkv deh.."

hmm padahal ini baru awal menjadi murid putih abu, namun aku sudah ditolak jurusan.

Hanya karena aku tidak begitu menguasai bidang gambar.

Aku akui aku memang tidak berbakat dalam hal menggambar.

Padahal aku begitu ingin masuk jurusan dkv, tapi ya sudahlah tidak apa apa ucapku pada alil.

Duh..duh.. sudah dong taa jangan cemberut gitu, senyum dong pinta alil padaku :)

"Aku pesankan es teh manis ya taa?" ucap alil.

Ponselku berdering, ternyata mama meneleponku,akupun mengangkat teleponku.

"Iya mama.." ucapku dalam telepon genggamku ini,

"Gimana keita hasil seleksi jurusannya kamu lulus tidak nak?"

Maaf mama, aku tidak lulus seleksi dijurusan dkv.

Dengan lembut Mamaku berkata enggak apa apa nak,kamu tidak lulus juga.. Jangan sedih gitu dong nada suaranya sayang, terdengar suara diseberang sana dari nyokapku alias mamaku tercinta memberi semangat padaku

"Orang yang sukses itu adalah orang yang pernah gagal, jangan takut untuk gagal. Kegagalan adalah sukses yang tertunda, tetap semangat dan berpikir positif selalu ya taa" begitu mamaku memberi nasihat. Tumben tumbenan kata kata bijak keluar dari mulut mama ucapku.

dengan nada bercanda pada mama.

"Aku enggak apa apa kok mama"

"Iya keita..mamah tahu kamu.!"

Kamu selalu punya cara untuk mengatasinya disaat hal tidak menyenangkan terjadi padamu.

Mama.. hanya ingin mengingatkannya kembali.

"Tetap semangat ya anak mama"

Pulang nya nanti hati hati dijalan nya sama alil, Mama tunggu dirumah. Klik teleponpun berakhir.

Nah itulah nasihat dari mamaku,sampai sekarang kata kata itu selalu terpatri dalam ingatanku dan menjadi motivasi untukku.

Karena aku percaya untuk menjadi sukses itu punya cara dan jalannya sendiri sendiri.

Setiap orang mendapatkan porsinya tersendiri dalam dirinya yang diberikan tuhan.

Kita dibekali kekurangan dan kelebihan masing masing untuk saling melengkapi dalam mewarnai dunia ini.

Awalnya waktu tes seleksi pengambilan jurusan entah kenapa aku tertarik saja dengan jurusan dkv.

Ternyata alilpun sama denganku memilih dkv. Namun tuhan berkata lain..

Alil lolos dijurusan pilihannya, sementara aku tidak.

Alhasil akupun dimutasi jurusan dan masuklah sudah aku dijurusan tekstile yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehku.

Oia lupa, aku sama alil itu sahabatan dari smp.

Alil gadis yang terlihat judes tapi aslinya baik banget

Sudah tiga tahun lebih aku mengenal sosok alil, sahabat baikku yang kalem dan berhati lembut ini.

Orang tua kitapun sudah saling mengenal masing masing, sudah seperti sodara bahkan.

Maka dari itu setelah kelulusan smp kita memutuskan masuk sekolah smanya barengan lagi disekolah yang sama.

Dan setelah kita cek beberapa sekolah sma dan smk.

Akhirnya sekolah kejuruan inilah yang kita pilih.

Karena menurut aku dan alil sekolah kejuruan ini unik dan beda dari sekolah kejuruan lain nya.

Tapi problemnya sekolah kejuruan ini letaknya begitu jauh dari rumah kita berdua.

Dan keadaan tidak memungkinkah kita untuk pulang pergi ke sekolah, alhasil kita berdua memutuskan untuk mengekos disana. mencari kos kosan yang letaknya tidak jauh dari sekolah kita. Dengan persyaratan dan beribu nasihat dari orang tua kita masing masing, akhirnya orang tua kita berdua mengijinkan kita untuk mengekos didaerah dekat sekolah.

🌺🌺🌺

"Lil kita cari makan siang yuk!" ajak aku pada alil yang sedang duduk diruang tv dan asik menonton ftv siang.

Kita berdua habis beres beres kamar kosan dan kita berdua satu kamar.

Maklumlah karena permintaan orang tua kami.

Katanya kita berdua harus saling menjaga disaat jauh dari keluarga, siapa lagi kalau bukan kita yang melindungi satu sama lainnya. Wajar sih.. terkadang kekhawatiran orang tua itu sering kali berlebihan, padahal anak anaknya sudah tumbuh menjadi gadis remaja. ( tenang saja mama,papa.. kita pasti bisa menjaga diri baik baik.

Dan terimakasih untuk kepercayaan nya ) alilpun meraih remote yang tergeletak dimeja dan mematikan tv.

Ayook ajak alil padaku..!

"Siang siang gini enaknya makan apa ya lil?" tanyaku pada alil,

Hmm..

"Gimana kalau kita makan soto ayam?" sahut alil,

Boleh juga tuh.. Ucapku menimpali,

ketika kita sedang berjalan menuju pintu gerbang.

Tiba tiba didepan pintu gerbang kita melihat seseorang yang nampak sedang mencari sesuatu.

Dan seseorang itupun menyapa kita berdua.

"Hai.. kamar kosan disini masih ada yang kosong enggak?" tanya dia pada kita berdua.

Duh.. tulisan di plang itu belum dicabut ya?

Pasti Amamet lupa deh ucapku sambil melirik papan kecil yang menggantung di depan pagar.

Sudah penuh deh kaya nya sahut alil pada orang itu.

Orang itupun menarik napasnya dalam, hmm.. Nampak raut wajah yang sedikit kecewa, seolah ia lelah dan penuh harap tentang kosan ini.

"Ya bagaimana ini ku kira masih ada yang kosong," aku sudah cari kesana kemari tapi belum menemukan kosan yang kosong.

Btw kamu sekolah dimana tanyaku pada seseorang itu.

Aku baru masuk di sekolah kejuruan negeri tiga.

Oh.. sama kalau begitu kita berdua juga baru masuk di sekolah itu ucapku.

Kami bertigapun berbincang bincang sesaat.

(Aku dan alilpun berpikir sejenak,kita berduapun berdiskusi sebentar.. Atas rasa kemanusiaan dan melihat keadaan.

Aku juga alil percaya, orang ini anak yang baik, sudah begitu dia satu sekolah dengan kita. Anaknya juga kelihatan asik dan nyambung dengan kita.

Akhirnya kita berdua sepakat mengajak dia ngekos bareng)

Gini deh sahut alil, kamu mau ikut ngekos barengan kita enggak?

Kebetulan kamar kos kita luas masih cukup kalau untuk bertiga.

Diapun tanpa banyak babibu akhirnya setuju sekamar bareng kita.

Oke dari pada aku harus bulak balik cari kosan lagi begitu katanya.

Kitapun mengajak dia kedalam kosan, Memberi tahukan Amamet penjaga kosan kami dan menjelaskan peraturan kosan disini, serta memberi tahu ruangan ruangan yang terletak dirumah kosan yang cukup besar ini kepadanya.

Ini ruang tamu..

Lanjut kedalam ada ruang tv bersama. Dan di tengah tengah ada dapur besar, kamar mandi tamu dan meja makan bersama ( ya siapa tahu mau masak boleh banget disini.. "tapi kalau kita enggak kepikiran buat masak,beli aja biar praktis" ucapku.. betul enggak lil? bener banget jawab alil hehehe.. ) sebelah kiri ada tangga untuk keatas dan sebelah kanan ada kamar tiga dibawah Kebetulan sudah penuh semua, ini kamarnya Akalih anak sodaranya ibu kosan yang kebetulan sekolah disini,sebelahnya ada kamar lagi sahabatnya Akalih.

Mereka berdua tinggal disini, sekarang kelas dua belas di sma delapan.

Dan ini kamar Amamet penjaga kosan ini. Sebenarnya ini kosan perempuan. Terkecuali untuk Akalih dan Aagi, mereka juga sekalian membantu Amamet untuk menjaga perempuan perempuan yang mengekos disini.

Sementara untuk yang mengekos kamar kosannya ada di lantai atas plus kamar mandi didalam kamar masing masing begitu Alil menjelaskannya.

Dikosan ini kebetulan hanya kita bertiga murid sekolah kejuruannya, sisanya kebanyakan dari murid perempuan sma delapan.

Ya karena memang kosan ini terletaknya diujung jalan yang tidak begitu jauh dari sma delapan.

Meski lumayan jauh tapi tidak jauh jauh amat letaknya dari sekolah kejuruan negeri tiga.

Masih bisa dijangkau oleh jalan kaki, atau kalau sedang malas jalan bisa naik angkot paling sekitar dua atau tiga menit sampai depan gerbang sekolah. sedangkan berjalan kaki sekitar sepuluh menitan. Mau gimana lagi? kita menemukan kosannya disini.

Karena kos kosan yang dekat sekolah kami rata rata sudah penuh.

Untung saja kosan disini tersisa satu kamar yang besar, tadinya kamar besar ini adalah kamar ibu kosan.

Dan akhirnya bisa dikoskan juga setelah Amamet menelepon ibu kosannya.

Dari pada tidak dipakai katanya.

Ibu kosan kami namanya ibu dewi, beliau orangnya baik sekali.

Dan selalu mengunjungi anak anak kosan dua minggu sekali.

Akhirnya kitapun satu kamar kosan bertiga..

Ini Dera namanya.

Tapi lebih suka dipanggil de katanya. Dera ini ternyata anak jurusan tekstile sama seperti aku.

Namun kita berbeda kelas.

Aku kelas tekstile satu dan dera tekstile dua.

Sementara alil kelas dkv dua.

Dan disini persahabatan kita bertiga dimulai.

Kita bertiga selalu kemana mana bareng,beli makan bareng,jalan jalan bareng,belajar bareng,curhat bareng,ketawa bareng,nangis bareng,mandi bareng (eh ini enggak termasuk ya..haha) pergi dan pulang sekolah bareng.

Awal awal masuk menjadi murid kelas sepuluh baru sama pada umumnya seperti anak kelas sepuluh disekolah lainnya.

Tidak langsung belajar..

hanya perkenalan sekolah,perkenalan guru guru pengajar kelas dari jurusannya masing masing beserta kegiatan ekstrakulikuler yang tersedia di sekolah ini (bahasa kerennya eskul) dan belajar mengenal teman teman baru satu sama lainnya.

🌷🌷🌷

🌷🌷🌷