Chereads / Asmara / Chapter 4 - Bab 3

Chapter 4 - Bab 3

Siang itu ketika aku keluar dari kelasku bersama puput saat bel tanda pulang berbunyi, kita berdua melangkahkan kaki menuju mushola sekolah untuk melaksanakan solat dzuhur.

Kebetulan hari itu memang jadwalnya eskul teater setelah pulang sekolah jadi aku bareng puput dan sekalian menunggu alil.

Kita janjian didepan mushola. Namun tiba tiba dera berteriak dari lantai dua keitaaaaaaaaaaaaaaa.... panggilnya sambil senyum senyum tidak jelas dari sana.

Akupun berteriak kenapa de ?

tunggu disana aku kebawah sekarang ucapnya. Dasar dera selalu konyol begitu tidak jelas.. padahalkan dia bisa turun dulu kesini samperin aku baru ngomong, begitu pikirku. Thaaa.. iya apa dera, happy amat nih kelihatannya ada apa ? aku habis lolos audisi ucapnya. Audisi ? audisi apa lagi tanyaku, ituloh inget tidak yang kemarin aku ceritain ke kamu dan alil. Oh.. vokalis band ucapku. Ya bener banget tha..dengan mata berbinar binar dera berkata asikk akhirnya ada yang ngajakin gabung diband juga aku, itu artinya suaraku bisa disalurkan, enggak percumakan ikut eskul seni suara jadi tidak berakhir sia sia suara emasku ini duh senangnya. Padahal tahu enggak tha yang diseleksi anak anak seni suara sama bandnya itupun pilihan. Aku hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatku ini, alhamdullilah ya de selamat. Ya keita makasih. Dera begitu senang, saking senangnya dera tidak sadar kalau volume suaranya itu begitu kencang sampai sampai murid murid yang lewat menengok semua pada dera. Sudah sudah solat dulu sana ucap puput yang kemudian bergabung dengan aku dan dera. Tadi puput solat dzuhur duluan, sementara akukan disuruh tunggu dera dulu. Yasudah aku solat dulu ya de ucapku, eh tunggu tha ayok bareng ajak dera. put kalau kelas alil sudah keluar suruh tunggu gitu ya kita berdua solat dulu pesanku pada sinta. Oke deh tha timpal puput.

...

Dalam teater ini aku merasakan sesuatu yang berbeda. Seolah olah aku menemukan jiwaku disini, Aku merasa lebih hidup. disini aku merasa bisa menjadi diriku sendiri.

Membuat puisi, merangkai kata, belajar seni peran, berakting, bermain drama. Disini kita diajarkan cara berkonsentrasi yang sesungguhnya, berimajinasi, olah tubuh, olah gerak, olah vokal, bloking, observasi dll.

Disini juga aku merasa menemukan keluarga baru. Rasa kebersamaannya, kekeluargaannya, kekompakannya, ke care'an anak anaknya sangat luar biasa pokonya. Sama halnya seperti di eskul paskibra juga, hanya saja di paskibra lebih mengutamakan rasa disiplin yang tinggi. Beda dengan teater. Kita bebas mengekspresikan diri. Bukan berarti anak teater tidak disiplin, jangan salah merekapun amat sangat disiplin. Selalu tepat waktu dan konsisten dengan segala hal yang berhubungan dengan teater. Serta mereka selalu menjunjung tinggi sebuah komitmen. Satu hal di teater ini tidak boleh ada cinta lokasi bahasa gaulnya tuh cilok, eh maksud aku cinlok.

Sedangkan jika ada yang ketahuan pacaran, salah satunya harus keluar dari eskul ini. Wihh benar benar ya teater ini.

Padahal di eskul yang lainnya tidak apa apa loh.hehe, tujuan sebenarnya agar kita bisa benar benar fokus dan memang seharusnya menganggap semua anggota teater adalah saudara dan keluarga. Makanya tidak boleh ada hubungan asmara.

Di teater pun tidak ada senior dan junior, semua sama rata. Hanya saja kita harus menghormati yang lebih tua.

Benar benar asik dan menyenangkan menurutku berada di teater ini.

ya begitulah cerita sekilas soal kedua eskul yang aku ikuti disekolah ini.

.....

esok harinya, dipagi hari yang amat cerah secerah hati kami bertiga saat berjalan menyusuri trotoan menuju kesekolah,

Derapun membuka suaranya :

Keita pulang sekolah nanti temani aku latihan band ya please..

Saat itu dera yang sedang asik mengetik sms di ponselnya. Males ah de, aku mau ngerjain tugas bahasa indonesia pulang sekolah nanti ucapku.

Jadi keita aja yang diajakin aku enggak nih sahut alil pada dera.

Tuh ajakin alil aja de. Ih alil kan bukannya pulang sekolah mau belajar kelompok kan nanti ? oiya aku lupa. ada tugas kelompok matematika ya, jawab alil.

Please tha ayolah.. temenin aku ya rajuk dera padaku, duh aku mau ngerjain tugas bahasa indonesia de, ih tugas bahasa indonesia nya kan masih bisa besok di kerjainnya tha, toh di kumpulin nya juga minggu depan ini kan. Kerajinan amat sih tha, Jadi please..please.. ya temenin aku nanti oke, derapun mengedipkan matanya padaku.

Haduhhh... yaudah iya deh kalau maksa gini. Nah gitu dong keitaku yang manis, cantik dan lucu tapi masih manis, lucu dan cantikan aku ya..hahaha, bersedia menemani sahabatmu yang satu ini. Kita pun tertawa bersama. Dasar dera selalu saja bisa membuat suasana mendadak menjadi lucu karena tingkah laku nya..

.

disekolah,

Aduh ucapku sambil menepuk jidat, saat aku sudah sampai dikelas dan duduk disebelah puput. kenapa tha tanya puput. Tempat pensilku tidak terbawa lupa tertinggal diatas meja belajar tadi put.

Aku pinjam pulpen dong put. Kamu punya duakan ya ? puput pun menyodorkan pulpen nya, namun saat aku hendak menulis nama di sampul buku ku, ternyata pulpennya tidak nyata.

Put pulpen kamu habis sepertinya nih.. Iya habis ternyata tha, duh maaf ya.

Yasudah enggak apa apa deh put. Aku kebawah dulu ya beli pulpen di koprasi sekolah. Buruan loh tha jangan lama lama mumpung belum bel tanda masuk. Oke puput ucapku.

Akupun melangkah kan kakiku menuju koprasi sekolah yang terletak dibawah dekat mushola sekolah.

Setelah aku membeli pulpen dan hendak membayar nya, aku merogoh saku dibaju seragamku mencari lembaran uang disana. Namun sial yang terjadi uangnya tidak ada. Haduh... uangnya ketinggalan lagi dan akupun teringat sesuatu, uangnya kan disimpan dalam tempat pensil. Duh tempat pensilnya kan tidak terbawa, uangnya juga ketinggalan fix deh istrahat aku enggak bisa jajan gumaku dalam hati. Hmm.. aku harus ke kelas alil nih pikirku, tiba tiba ada seseorang di belakangku yang sedang membeli pulpen juga dan berkata pulpennya dua ya bu berkata pada ibu penjaga koprasi, sama dia sambil menunjuk ku dan orang itupun membayarnya. Akupun menoleh kearahnya melihat siapa dia dan diapun berlalu begitu saja pergi dari hadapanku.

Belum sempat aku mengucapkan terimakasih. Dalam hatiku berkata : bukan kah dia orang yang pernah ku tabrak waktu itu saat di koridor kelas ?, akupun keluar dari koprasi berniat untuk mengejarnya. Namun bel tanda masuk berbunyi. Akhirnya akupun mengurungkan niat mengejarnya dan berlari secepat kilat menuju kelasku.

.

istirahat time..

Makasih lil, alil memberikan sebungkus cilok padaku saat istirahat di kantin sekolah. makan napah tha pesan apa gitu jangan Cuma beli cilok sama es teh manis doang sahut alil.

Lah alil aja makan cilok ucapku yang sudah duduk disebelahku, aku lagi pesan ketoprak itu kata alil. mau ke toprak juga aku pesanin ya sahut alil. enggak usah lil, ini saja aku pinjam uang kamu dulu. Ya ampun tha kaya ama siapa aja sih kamu, pakai aja kali enggak usah pinjam pinjam segala.

Lain kali makanya teliti periksa lagi tasnya jangan sampai ketinggalan tempat pensilnya, goda alil padaku.

Namanya juga manusia pasti ada lupanya lil ucapku memelas bercanda.

Pesanan ketoprakpun datang. Alil sedang asik menyantap ketopraknya. Dera datang menyodorkan sebungkus roti yang dibeli dari warung kantin, nih tha. Thanks de, loh kamu enggak makan juga de, enggak ah lagi malas makan. Derapun hanya memakan roti yang sama denganku, dan meminum segelas es jeruk.

Btw puput mana nih beli rujak kok setahun ya lama banget kataku.

Siapa yang lama? im coming.. ngantri nih rame banget yang beli rujaknya tadi. Ayok nih rujaknya bareng bareng kata puput, mantap nih siang gini makan rujak derapun menyomot sepotong mangga dari wadah rujak puput. Hmm.. lidahnya dera melet melet keaseman, aku dan alil hanya tertawa.

Pandanganku pun teralih karena melihat seseorang melintas di depan meja makan kita, namun ternyata orang itu sudah tidak ada lagi perginya cepat banget pikirku. Hayo lagi nyariin siapa tha tanya dera.

Guys tadi aku kaya nya lihat cowok itu deh, cowok siapa tanya alil. ituloh cowok yang membelikan aku pulpen tadi di koperasi.

Aku tidak tahu namanya, aku belum bilang makasih soalnya. Mana sih kata dera, sudah pergi kayanya de. Anak kelas berapa memangnya tha tanya dera padaku.

Enggak tahu de ucapku. Kalau gitu anak jurusan apa ? dera sayang, aku kan bilang tidak tahu. Yasudah kalau nanti dia ada kasih tahu aku ya kata dera sambil meminum es jeruknya.

Kenapa harus kasih tahu kamu de ? puput berkata. Namun alil yang menjawabnya neng puput dengerin ya dera itu banyak tahu soal orang orang disekolah ini.

Apalagi cowok cowok nya hampir hafal dia, dera bisa tahu adanya cowok cowok keren dari kelas dan jurusan mana saja. Hahaha tawa dera terdengar renyah.. nah alil pintar banget sih ucap dera. Oh begitu ucap puput. Dan aku hanya menyimak mereka saja karena sedang asik mengunyah cilok.

...

Pulang sekolah dera begitu antusiasnya menungguku saat bel tanda pulang berbunyi, dera sudah standby didepan kelasku.

Tha ayok ajak dera padaku, kita enggak pulang kekosan dulu apa de. Memangnya enggak ganti baju dulu tanyaku. Dera hanya menggelengkan kepalanya.

Dan menyodorkan sweater padaku yang diambilnya dari dalam tasnya, pakai ini aja. Aku bawa dua ucapnya. Yaelah inikan sweater aku yang dijemur sahutku, hehe.. peace tha sambil tangannya membentuk hurup v, sory aku mengambilnya tak bilang tha ucap dera. Sweater kamu juga sudah aku semprotkan minyak wangi. Ampun dah dera ini wangi banget, padahal wanginya pewangi pakaian juga sudah cukup menurutku. Ya enggak apa apa tha biar lebih wangi dan dera pun tersenyum merajuk. Haduh dasar dera celetukku, selalu enggak kuat bikin aku ketawa. Ayok tha kita sudah ditungguin di parkiran sekolah.

kitapun melangkahkan kaki menuju parkiran sekolah. setelah turun dari tangga langkah kaki dera terhenti dan berbelok ke toilet perempuan. Kok ketoilet sih de, bentar tha aku mau menyisir dulu, bedakan tipis dan sedikit pakai lipgloss. Derapun mengeluarkan peralatan tempurnya dari dalam tas nya, ah ganjen ya kataku emangnya mau ketemu siapa sih de ? Biar fresh aja gitu tha derapun tertawa, mau pakai juga enggak tha ? derapun menyodorkan alat tempurnya padaku.. Enggak ah deh.

Ih keita setidaknya nih pakai lipgloss aja. Malas ah de, dikit saja tha.

Sini deh menghadap aku, eh dera malah memakaikan lipgloss dibibirku. Aduh dera enggak mau ah, akupun meraih tisu di tasku dan menghapus lipglossnya. Dera hanya tertawa melihatku, keita..keitaa jadi cewek itu harus sedikit dimake up biar terlihat cantik. Biar ada cowok yang nempel ucap dera.

Duh dera, aku sudah cantik kok tak perlu dimake up juga jawabku sambil bercanda. Ya..ya.. kamu mah memang sudah cantik dari lahir tha. Dengan mata yang belo, dan hidung yang mancung itu serta alis yang tebal. Bersyukur banget ya kamu keita celoteh dera padaku.

Tapi tetap akulah pokonya yang paling cantik dan derapun mengedipkan matanya sambil tertawa bercanda. Ya deh kamu cantik juga de, gimana kamu aja deh dera asal kamu senang ucapku diiringi tawa juga.

Memang sudah biasa gurauan kita begini. Sudah ah buruan deh dera katanya sudah ditungguin ucapku sejurus kemudian.

Tidak lama ponsel dera berbunyi, bentar heri.. ya aku lagi jalan keparkiran nih ucap dera. Teleponpun segera ditutup. Aku hanya pasang wajah dengan mimik muka yang meledek dera. Tuh kan kata aku apa de. Ayok buruan ucapku, kitapun menuju parkiran sekolah.

Nah itu dia sahut seseorang disana yang memanggil dera. Derapun mempercepat langkah kakinya, dan aku hanya mengekornya dari belakang. Sorry lama ucap dera pada mereka. Ya enggak apa apa dera jawab salah satu dari mereka. Maklum ko pasti perempuan itu dandan dulu di toilet.

Eh enggak ko timpal dera. Itu apa ada bedak yang tidak rata di pipi, sambil menunjuk pipi kiri dera oleh seseorang yang tadi berkata pada dera. Derapun refleks tangannya memegang pipinya dan mengusap sisa bedaknya. Sementara aku dibelakang nya dera menahan tawa.

Teman teman band dera yang lain tertawa. Enggak usah dibedak dera kamu sudah cantik kok ucap seseorang yang dari tadi berkata. Dan dera jadi tersipu malu.

Oiya lupa nih kenalin sahabat kosanku sahut dera mengenalkan ku pada mereka. Keita kan kata mereka. Kalian sudah tahu aku ? tanyaku pada mereka. Ya tahulah kalau makhluk makhluk cantik di sekolah ini pasti kita tahu, tapi aku enggak tahu kalian jawabku pada mereka polos.

Yasudah makanya biar tahu sekarang kenalan deh ucap salah satu dari mereka sambil mengulurkan tangannya. Aku taufan vokalis laki lakinya, ini rafi di drum, ini satya di melodi, dan ini heri di bass. Taufan yang memperkenalkan satu persatu teman teman bandnya, dan mereka tersenyum menyapaku, kecuali satya yang hanya diam saja.. Keita sahutku.

Salam kenal ya keita ucap mereka padaku. ( oh cowok yang ngomong dari tadi ke dera tuh heri nama nya, ucapku dalam hati. ) ayok berangkat ajak heri pada mereka.

Taufan, heri dan satyapun menstarter sepeda motornya masing masing. tha kamu sama satya ya dibonceng nya ucap dera. Hah ?kataku, ayok kata satya padaku yang memang dari tadi hanya dia yang terlihat tidak ramah alias jutex banget.

Sementara dera diboncengi heri, taufan dengan rafi.

Dan ke kikukan pun terjadi. Aku dibonceng sama orang yang baru ku kenal.

Aku mencoba berbasi basi pada satya namun jawabnya datar banget. Ngeselin enggak tuh, satya tipekal orang kalau ditanya nyahut seperlunya, kalau tidak ditanya dia diem aja. heuheu..aku menggerutu pelan.

Mending dibonceng tukang ojek sekalian aja kalau gini, enggak kenal juga seenggak nya tukang ojek lebih bisa bersikap ramah.

Apa sahut satya padaku dan mendadak mengerem kan motornya

Ups,, ternyata satya dengar padahal aku ngomongnya pelan banget ucapku dalam hati. Akupun hanya diam tak menggubris suara satya.

Anggap saja suara angin yang berdesir.hehe.

🌷🌷🌷