Pulang sekolah sebelum eskul teaterku, dera sudah lebih dulu mengajakku untuk menemaninya kebelakang bengkel kejuruan dkv.
Heri yang memintanya berkumpul disana. Bascame rahasia band dera.
Dan disana sudah ada heri,satya,raffi juga taufan.
Sebenarnya kita semua kumpul disini untuk mengerjai taufan karena hari ini ultahnya. Habis sudah taufan oleh sahabat sahabatnya dikerjai diceplok dengan terigu namun nampak jelas taufan terlihat senangnya. Akupun tersenyum melihat keseruan mereka. happy b'day ya fan. Wish you all the best dari kita semua.
Sorry kita semua enggak punya cake b'day yang bagus buat lo.
Hanya ada beberapa donat nih yang dibeli dikantin sekolah ucap heri. Ini buat lo fan.
Heri memberikan beberapa donat dalam bok kecil untuk taufan namun sebelumnya heri sudah memakan satu buah donat dari bok itu dan membagi bagikannya pada sahabat sahabatnya, raffi dan satya masing masing sudah memakan sepotong donat ditangannya. Heripun memberikan donat padaku dan dera juga.
Tersisa beberapa potong donat baru diberikan pada taufan..
Taufanpun tertawa gemas dasar ya kalian. Kita patungan lo fan beli donat ini sama anak anak sahut heri.
Nih kado dari kita bertiga buat lo fan.
Jangan lihat harganya lihat manfaatnya ya fan.
Ini dari gua dan keita ucap dera semoga bermanfaat juga ya fan.
Dan akupun mengeluarkan sesuatu dari dalam tasku, ni fan sesuai pinta lo kemarin kado cewek cantik buat lo ucapku pada taufan. Semoga lo suka ya.
Taufan keheranan melihat kado kecil seukuran kotak sepatu yang kuberi.
Cewek cantik ucapnya ? iya fan didalamnya ada cewek cantik oke.
Btw kado sesungguhnya dari aku barengan sama dera ya,
sambil menunjuk kado dari dera dimeja.
Duh udah jam segini, waktunya aku eskul teater nih.
Semuanya aku duluan ya ucapku pada mereka semua.
Akupun pamit menuju ruangan teater. meninggalkan bandnya dera.
Sementara dera masih dibascame bandnya. Buka dong kadonya fan ucap heri didepan kita semua.
Penasaran deh gua kado dari keita,
Dera hanya menahan tawanya agar tak pecah. Karena dera sudah tahu kadonya keita.
Udah buruan sahut raffi buka fan.
Dan taufanpun membuka kado yang pertama dari keita.
Semuapun tertawa seketika melihat kado dari keita.
Lucu juga ya keita.. ucap heri bebarengan dengan raffi,
benar sih cewek cantik.
Tuh fan lo kan mau cewek cantik, udahkan kado dari keita. Begitu ucap heri.
Semuapun tertawa kembali.
Gokil sih keita.. Taufanpun tertawa iya sih ini emang cewek cantik tapi enggak boneka barbie juga.. Hhahaa.. tawa merekapun pecah kembali.
Diam diam satyapun tersenyum karena dari tadi satya hanya menyimak saja kelucuan sahabat sahabatnya.
Satyapun berguma dalam hatinya keita lucu juga.
....
Ruang teater,
Tepuk tangan untuk desinta begitu kak azam berkata,
ketika itu puput baru selesai membacakan salah satu puisinya kahlil gibran di depan kelas teater.
Lanjut keita ucap kak azam, ayok beri tepuk tangan yang meriah untuk keita agar lebih semangat membawakannya di depan kelas. Akupun melangkahkan kaki ku menuju depan kelas teater ini dan mulai membacakan sebuah puisi karya kahlil gibran..
CINTA YANG AGUNG
Adalah ketika kamu menitihkan air mata dan masih peduli terhadap nya.
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu
dan
kamu masih menunggunya dengan setia..
Adalah ketika kamu mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum,
lalu berkata " aku turut bahagia untukmu "
Apabila cinta tidak berhasil bebaskanmu ..
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
Dan terbang kealam bebas lagi..
Ingatlah...
Bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tapi,,
Ketika cinta itu mati..
Kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..
MELAINKAN mereka yang tetap tegar..
Ketika mereka jatuh..
( Kahlil Gibran )
Riuh tepuk tangan bergema dalam ruangan ini, setelahku selesai membacakan bait bait puisi kahlil gibran.
Sungguh apresiasi yang luar biasa teman teman teaterku ini.
Bagus sekali keita teriak kak azam padaku. Next selanjutnya.
Wihh keren banget kamu baca puisinya tha ucap puput padaku, makasih put.
Kamu juga bagus banget tadi baca puisinya, eh enggak masih bagusan kamu tha seriusan deh.
Dan aku hanya tersenyum menanggapi puput disebelahku.
Tiba tiba ponsel ditasku berdering.
Akupun mengambil ponselku dari dalam tas. Setelah ku cek ternyata mamah menelponku, akupun minta ijin kepada kak azam untuk mengangkat telepon.
Dan akupun keluar dari ruang eskul teater.
Aku berdiri ditepi teras lantai dua diluar ruangan teater mengangkat telepon dari mamaku.
Ketika aku sedang berbincang bincang dengan mama di telepon, tanpa sengaja mataku melihat kearah depan dan sejurus kemudian kearah bawah tepatnya mataku terarah pada sebuah lapangan baskset yang memang ruangan teater itu lokasinya begitu pas berhadapan dengan lapangan basket disekolahku, hanya saja dari lantai dua.
Dan aku melihat sosok satya sedang mendrible bola basket sendirian melemparnya memasukannya kedalam keranjang basket. Entah kenapa aku menikmati pemandangan yang sedang kulihat ini.
Klik akhirnya telepon dari mamaku berakhir. Sesaat aku memperhatikan satya, entah satya sadar atau tidak ? ada aku yang memperhatikannya dari lantai atas.
Dan tanpa sadar akupun berkata jago juga dia main basketnya.
Ups ngomong apaan sih aku barusan..
Tiba tiba aku melihat sesesorang menghampirinya dibawah sana.
Siapa itu ya ? pikirku,
ketika itu satya sedang menyalimi punggung tangan laki laki separuh baya itu.
Dan satya tersenyum pada laki laki paruh baya itu, lalu mereka asik berbicara.
Terlihat begitu akrab sekali.
Aku baru sadar itu adalah seorang guru, namun guru apa ya ? aku baru melihatnya. Ada berapa banyak ya guru guru disekolah ini ? rasanya aku belum begitu hapal semua ucapku dalam hati. Hehe.
Akupun kembali bergabung kedalam ruang teater melanjutkan eskul teaterku dihari itu.
....
Selesai latihan teater,
Aku berjalan beriringan bersama puput menyusuri koridor kelas disekolah ini menuju pintu gerbang sekolah untuk pulang.
Dan puput ternyata sudah dijemput oleh kakak laki lakinya dengan sepeda motor matic yang sudah tidak asing sering kulihat.
Karena puput memang sering diantar jemput oleh kakaknya.
Tha mau bareng enggak sampai kosan ? ucap puput padaku. eh enggak usah puput, aku jalan kaki saja.
Ayok bertiga ajak kakaknya dekat ini kan tha di ujung jalan sana ? Makasih kak sahutku. Beneran nih sahut puput. Iya puput jawabku. Yasudah aku pamit pulang duluan ya tha..
Oke put, dah tha ucapnya.
Puputpun berlalu bersama kakaknya.
Akupun kembali melanjutkan langkah kakiku menyusuri trotoan dipinggir jalan ini, namun baru beberapa langkah aku berjalan.
Tiba tiba sebuah sepeda motor berhenti menghampiriku.
Ayok naik..! ajak seseorang itu kepadaku. Akupun menghentikan langkah kakiku, lalu menoleh padanya.. diapun berkata padaku, mau bareng enggak ? ucapnya.
Mendadak aku kaget sesaat, belum sempat aku menjawab tawarannya..
Seseorang itu kembali membuka suaranya, enggak usah kebanyakan mikir deh tha.
Ayok buruan naik pintanya padaku.
Akhirnya aku terduduk sudah dijok belakang sepeda motornya dan dibonceng olehnya. Masih sedikit kaget, bisa ngomong juga orang ini ternyata ucapku dalam hati.
Seseorang dengan sepeda motor yang memboncengku melaju meninggalkan sekolah, dijalan dia tetap diam membisu begitu juga denganku.
Namun siapa sangka, sejurus kemudian dia malah membelokan sepeda motornya menuju rumah sakit islam yang tidak jauh letaknya dari sekolah kami.
Lah kok kesini ? tanyaku padanya.
Diapun menjawab temenin aku makan dulu ya, eh..? kataku refleks.
Iya sekalian kamu makan juga memangnya kamu enggak lapar ? kamu belum makan kan dari pulang sekolah tadi ? tanya nya padaku. Terus langsung eskul teater.
Aku sudah makan siang kok tadi dikantin. jawabku, Makan apa ? makan cilok sahutnya kembali..
Eh kok kamu tahu aku makan cilok ? jawabku.
Iya.. tadi aku lihat kamu dikantin.
Aku hanya terdiam.. Diapun segera memarkirkan sepeda motornya diparkiran rumah sakit ini.
Kitapun langsung menuju kantin rumah sakit ini,
Diapun kembali membuka obrolan padaku. Kamu sudah seringkan makan disini ya bareng dera sama alil ? tanyanya padaku.
Iya jawabku dengan senyum, dari mana kamu tahu ? kataku.
Belum juga dia menjawab.. akupun kembali menimpalinya, jangan bilang tahu dari dera ya ? Diapun mengangguk.
( pasti bingung ya kenapa dikantin rumah sakit makannya ? ya karena aku, dera, alil memang suka makan disini.
Selain harga makanannya terjangkau untuk kami anak anak kosan dan banyak pilihan menu lainnya, serta tidak jauh dari kosan kami tempatnya.
Sudah begitu kantin rumah sakit ini buka sampai malam,
Bukan hanya kita bertiga saja yang sering makan disini.
Teman teman sekolah kamipun bahkan sampai kakak kakak kelas banyak yang sering makan disini.
Pertama kita tahu kantin rumah sakit ini justru dari kakak kelas kak herman anak osis.
Ya mungkin karena sesama anak kosan jadi saling memberi tahu. Begitu sekilas ceritanya )
Akhirnya kita berduapun duduk di sebuah bangku di kantin rumah sakit. Dan dia memesan dua mangkuk soto dan dua gelas es teh manis.
Tidak lama soto kamipun datang, ayok dimakan ucapnya.
Aku masih terdiam, ini beneran enggak sih lirih batinku berkata.
Kenapa dia tiba tiba baik sama aku ? Kok diam saja keita, ayok dimakan nanti keburu dingin sotonya!
Akupun melihatnya, dia menambahkan kata katanya tenang aja aman kok enggak ada racunnya. Eh Iya jawabku singkat.
Kita berdua makan bersama dan saling terdiam satu sama lainnya..
Yang aku rasa terasa kikuk dan canggung sebenarnya,
Hanya menikmati soto yang ada dihadapan masing masing.
Sesekali dia menatapku dan tersenyum :)
Dalam hatiku, bisa tersenyum juga nih orang.. dan akupun hanya tersipu malu malu, persis seperti gadis dalam roman picisan.
....
Didepan kosan,,
Sampai juga didepan kosan.
Akupun turun dari boncengannya, makasih ya ucapku. satya tersenyum melihatku.
Aku pulang dulu ya tha katanya. Iya jawabku. Dan satyapun melaju bersama sepeda motornya.
Aku hanya memandanginya dari jauh melihat punggungnya yang semakin menjauh dan menghilang.
Akupun melangkah masuk menyusuri halaman kosan dan tiba tiba terdengar suara dera dari atas balkon lantai dua didepan kamar kita.
Ciyee yang pulangnya dianterin satya sahut dera..
Akupun menengok keatas dan melihat dera. Apaan sih de jawabku.
Ciyeee.. suara dera terdengar begitu kencang dan berteriak memanggil alil yang diiringi langkahnya masuk kedalam kamar.
Aliiiil..... tahu enggak keita di anterin satya. Dasar dera ucapku,
Setelah aku sampai dikamar, alil dan dera masih saja menggodaku. Duh kalian apaan sih kataku.
Tadi aku ketemu satya dijalan terus dia ngajakin pulang bareng, ucapku menjelaskan pada mereka. Oooo.. jawab mereka berdua tetap dengan menggodaku.
Akupun menyimpan tas dan meraih handukku yang menggantung di tempat gantungan handuk dan melangkah menuju kamar mandi untuk segera membersihkan diri.
Setelah selesai mandi dan menggunakan pakaian.
Aku meluruskan tubuhku yang terasa sedikit pegal ditempat tidur,
Sementara alil sedang menggambar dimeja belajarnya.
Dan dera yang datang dari lantai bawah baru saja masuk kamar dengan membuka suaranya.. " lapar nih " ucapnya, kemudian mengajak aku dan alil cari makan yuk kekantin rumah sakit.
Yuk.. sahut alil.
Kalian berdua aja ya ? aku masih kenyang. sahutku,
Masih kenyang apa? tanya mereka kompak. Tadi aku sudah makan jawabku.
Kamu kapan makannya tha ? tanya alil padaku, kan pulang sekolah tadi langsung eskul teater, dikantin sekolah saja hanya makan cilok.
Tadi pulang eskul makannya ucapku,,
Derapun menatapku seolah ingin mencari tahu dimataku, pulang eskul ya ? ucapnya.. hayo tadikan pulang eskul kamu dianterin satya.
Berarti ??.. kamu makan sama satya ya..??jawab dera.
Apaan sih de, Hayo ngaku aja, benarkan ?timpal alil. dan aku hanya tersenyum menanggapinya
Tha ih jawab sahut dera.. Iya, jawabku.
Analisa dera tepat sekali.
Eh.. gimana ceritanya ?,
Kasih tahu ucap dera penasaran.
Ya tadi pulang eskul ketemu satya dijalan terus dia ngajak makan.
Ciyeeeee.. asikk... goda dera dan alil kembali kepadaku.
Ketemu dijalan apa memang janjian pulang bareng ? dera terus saja menggodaku. Ih apaan sih dera, yeay..yeay.. enggak mau ngakukan sama kita lil.
Duh beneran deh ketemu dijalan ucapku sambil ngeloyor pergi kebawah.
Terdengar alil dan derapun tertawa bersama, dasar sahabat sahabatku.
....
Lusa, saat latihan band.
Masih tetap seperti saat kemarin pertama kali aku ikut menemani dera latihan dengan band sekolah.
Aku hanya terduduk dipojok belakang studio melihat heri, satya, taufan, raffi dan dera.
Berlatih band menyanyi dan memainkan alat music.
Akupun melihat kesekitarku, sekilas aku memperhatikan satya dia sedang memetik gitarnya. Memainkan melodi.
Keren juga ucapku dalam hati.
Satyapun melihatku, aku mengalihkan pandanganku pura pura tak melihatnya. Namun ekor mataku masih bisa menangkapnya jelas sudah satya tersenyum melihatku.
Derapun menarik aku untuk ikut bergabung sekedar mengajakku menari nari kecil bersama.
Aku menggerakan tubuhku menemani dera yang sedang loncat loncat menari ketika taufan menyanyikan lagu yang berjudul " Angin dari dewa 19 "
Yang disambung kemudian dengan lagunya teh melly goeslaw " Bagaikan langit " oleh dera.
Satya tersenyum menatapku, akupun merasa jadi kikuk seketika. Jadi malu..hehe.
🌷🌷🌷