Chereads / In Pursuit of love / Chapter 3 - bab 3

Chapter 3 - bab 3

"Gue nggak salah denger nih? Salma masih suka sama gue yang baru sadar akan perasaan gue ini?"

"Gue harus temuin Salma," ucap Ibnu sambil melangkah menuju kursi salma.

Ketika akan melangkah ke kursi salma, Salma meninggalkan kursinya untuk tak lagi mengobrol dengan boy lagi. Tak lama Salma meninggalkan boy, salma melihat Ibnu yang ada di hadapannya kini. Tanpa pikir panjang, salma berlari kecil menuju Ibnu dan langsung memeluk Ibnu dengan erat. Pelukan salma pun mengalirkan rindu yang lama telah di pendam keduanya selama ini. Tapi, Ibnu tersadar kalau pelanggan salma menggoda mereka berdua dan Ibnu berusaha mengingatkan salma untuk tak memeluknya. tapi salma Tak peduli dan melanjutkan memeluk Ibnu.

~

"Sal! Gue nggak akan menyerah buat dapat cinta lo, selama lo belum menikah lo bebas sal," ucap boy sambil meninggalkan cafe+toko buku salma.

Ibnu juga salma pun hanya menoleh dengan sinis lalu salma berkata dengan boy " lo

jangan harap bisa rebut gue dari Ibnu,"

Boy pun melenggang dengan kesal setelah mendengar ucapan salma pada boy.

Di lain tempat, bunda Ibnu ternyata bertemu dengan seseorang yang bunda whatshap beberapa hari lalu saat Ibnu sedang sibuk memikirkan salma.

"Terima kasih lho Pak sulaiman, sudah mau bertemu dengan Saya," ucap bunda Ibnu pada laki-laki setengah tua yang ada di hadapan bunda Ibnu

" Saya yang harusnya terima kasih, sudah mau bertemu dengan saya pensiunan tua renta ini."

"Ah papanya salma merendah, Pak sulaiman mah pensiunan biasa tapi berhasil membangun perusahaan setelah pensiun. Bukan rahasia umum lagi."

"Alhamdulilah Bu rezekinya di situ, jadi ada apa nih Kita ketemu?"

"Ayo ajak anak-anak Kita ketemu, Saya lihat kok Ibnu semakin nggak karuan Pak setelah salma cuekin."

"Oh soal salma juga Ibnu, Saya setuju saja bu. Kapan maunya? Saya usahakan," ucap papa salma pada bunda Ibnu.

~

Di lain tempat, di rumah Ibnu. Ibnu senyum-senyum saat memegang ponselnya dan sesekali melihat sekitar rumahnya.

Saat melihat di rumah hanya ada Ibnu seorang dan Tak lama ada voice note masuk ke whatshap Ibnu. Ternyata voice note dari bunda dan berkata "kalau bunda ada sesuatu buat Ibnu, lalu bunda bertanya apakah Ibnu ingin titip sesuatu untuk bunda bawa pulang?"

Ibnu pun menjawab kalau tidak perlu apa-apa, hanya perlu bunda pulang karena Ibnu punya sesuatu juga yang mau di bicarakan.

Usai menerima voice note dari bunda, Ibnu segera masuk ke kamar dan melanjutkan whatshap antara Ibnu dan Salma.

Hingga, pembicaraan keduanya mengarah pada pernikahan juga hubungan yang akan LDR dan soal Boy.

Semuanya di bicarakan dengan Ibnu juga salma.

Hingga salma menyadari apa yang baru saja di ucapkan oleh Ibnu. Yaitu LDR( jarak jauh), tanpa berlama-lama salma langsung to do point pada Ibnu.

"Jadi, Kita bakalan pacaran jarak jauh?"

"Lo yakin nggak akan selingkuh dari gue?" tubi-tubi pertanyaan dari salma pada ibnu

"Kan cuman australia, gue yakin lo bakalan nyamperin gue."

"Pede amat sih, kali ini gue mau nyamperin lo. Kan gue udah dapetin lo jadi, nggak perlu kali ya gue nyamperin lo," jawab bercanda salma pada Ibnu

~

Tak lama di rumah salma, papa datang.Setelah salma tak melihat dari pagi sampai tadi pukul 7 malam.

Papa pun tiba-tiba datang sambil mencium pipi salma, sangat tumben sekali tapi salma berusaha Tak mencurigai gelagat papa Hari ini.

Lalu papa hanya berkata "kalau siap, Papa akan ngasih kejutan buat salma."

"Salma bingung maksudnya apa tapi salma Tak menghiraukan, paling hanya kejutan biasa." ucap Salma dalam hati

Keesokan harinya, Ibnu dan bunda siap-siap berangkat ke tempat yang bunda tuju. Hingga Ibnu pun cerewet pada Bunda yang aneh, ketika mengajak pergi ke Ibnu karena tak seperti biasanya.

Dalam mobil, Ibnu sedari tadi cerewet hingga bunda terlewat ke tempat yang di tuju.

"Ibnu, tempatnya terlewat tuh."

"Mana bunda?"

"Itu tadi cafe Plum."

"Oh ok, Ibnu putar balik tapi, benar bunda nggak lagi dekat sama laki-laki. Terus mau ngenalin laki-laki itu ke Ibnu kan," timpal Ibnu dengan pertanyaan bertubi-tubi.

~

Sampai di cafe, Ibnu merasa makin aneh dengan kehadiran salma juga papanya. Karena, sungguh hal ini Tak biasa.

Tak lama, Ibnu pun masuk bersama bunda. Bunda sesekali melirik Ibnu dengan tersenyum menggoda Ibnu dan Ibnu hanya bisa menyenggol bunda.

Begitu pun dengan salma, hanya bisa tersenyum pada Papanya. Lalu keduanya menjadi canggung, karena pertama kali makan bersama keluarga masing-masing. Sesekali salma hanya melirik dan sesekali keduanya tersenyum.

"Jadi, sebenarnya ada apa? Kenapa Ibnu ada di sini pa?"

"Jadi sal, kalian kan selama ini saling diam. Makanya papa juga bunda Ibnu berniat buat kalian baikan," jawab papa salma dengan antusias.

"Tapi, Kita ada kendala om juga bunda,"jawab Ibnu cepat

"Apa itu?"

"Ibnu dapat tugas kantor di australia dan salma Masih belum jawab apa mau LDR atau nggak."

"Kalian tunangan aja, mau kan?"

"Jangan harap bisa, karena salma milik gue," ucapan boy yang tiba-tiba datang

"Lo ngapain sih ke sini?" ucap Salma ketus

"Sal, cuman gue yang bisa bahagiain lo. Bukan dia yang telat."

"Nggak ada kata telat, gue emang sengaja buat dia sadar," jawab salma dengan percaya diri .

"Tapi dia nggak pantas dapat cinta lo, cuman gue sal yang pantas. Lo suka gue dari SMA kan?"

"Apaan sih lo bro! Pergi nggak lo, Sebelum gue teriakin lo maling," usir Ibnu pada boy

~

Kurang dari 5 menit, boy pun pergi dari situ tapi Masih dengan tatapan kesal.

"Itu dulu boy,sekarang sudah berbeda. Gue suka sama yang lain. Dia Ibnu sahabat gue," jawab salma sambil mengandeng Ibnu.

"Siapa sih dia? Ganggu banget."

"Orang gila, nggak nyangka dia bakalan seperti itu.dia psikopat, serem," ucap Salma.

"Ya udah kalian cepet lamaran," timpal bunda Ibnu

"Mau tapi, Ibnu mau ke Australia."

Salma pun menjadi sedih, apalagi ada boy yang baru saja berniat memisahkan keduanya. Semakin membuat takut salma.

"Kita harus ngelakuin apa ya biar jera boy?" tanya Ibnu

"Lapor polisi biar dia jera," pinta bunda Ibnu

"Semoga bisa ya," ucap Salma

~

Tak lama bunda Ibnu juga papa Ibnu berpamitan, lalu hanyalah salma juga Ibnu di cafe.

Di cafe, salma juga Ibnu serius membahas soal lamaran. Hingga, tiba-tiba membahas Masa lalu ketika salma suka datang ke New zealand.

Dimana salma buat Ibnu terlalu agresif, sehingga tanpa harus berusaha panjang pasti akan mendapatkan salma.tapi, kenyataanya nggak. Ibnu harus berurusan dengan boy Chandra laki-laki dari Masa lalu salma.

Seketika, salma merasa bersalah kenapa harus sekarang sadar kalau Ibnu Tak bisa tanpa Salma.

Penyesalan memang selalu datang belakangan, kalau datang di awal bukan penyesalan.