Segera Ibnu menelepon body guard yang sudah Ibnu rasa sesuai dengan keinginan salma juga Ibnu. Justru salma belum sreg karena Masih terlalu cepat menurut salma. Salma pun bingung, hingga ketika salma tiba- tiba ke teras depan .salma mendengar khotbah sholat jumat yang berbunyi "Kalau kalian sedang di jahatin orang, lebih baik minta ke Allah untuk orang tersebut tobat. Karena Allah lah pemilik hati yang bisa di bolak balik olehNYA."
Merasa tertampar oleh khotbah sholat jumat, akhirnya salma sholat dhuhur dan setelah sholat dhuhur salma meminta ke pada Allah agar di berikan jawaban atas masalah yang di alaminya. Salma pun memohon yang terbaik untuk menjadi jodohnya, karena yang paling tahu jawaban atas jodohnya adalah Allah SWT.
Tak lama Ibnu kembali menelepon Salma, menanyakan keadaan salma juga memberitahu kalau body guard untuk menjaga Salma segera tiba.
~
"Permisi, bu Salma ada?"
"Sebentar ya mas, silakan masuk dan dari Mana mas ini?"
"Dari kantor Body Guard Center."
"Neng, ada yang cari."
"Siapa mbak?, jam 6 malam ini"
"Nggak tahu, coba mbak lihat dulu."
"Semoga bukan dia."
Di ruang tamu, salma melihat tamu yang di maksud mbak. Ternyata body guard yang di maksud Ibnu. Salma pun menyuruh masuk dan langsung memberikan tugas untuknya.
Tugas pertamanya adalah, menjaga Salma selama pergi ke venue. sampai di venue salma juga body guardnya sama-sama melihat sekeliling. Salma pun segera menyelesaikan hal kecil-kecil yang tinggal sedikit lalu salma mengajak body guardnya makan malam meskipun telat di waktu makan.
"terima kasih ya bu, sudah mengajak Saya makan,"ucap body guard salma
"iya sama-sama ya, oh ya Saya panggil kamu siapa ya?"
"panggil Aja kaka," ucap body guard salma sambil pergi mengambil minuman yang baru saja tersedia.
"Bagus namanya, kenapa memilih kerjaan body guard?"
"Karena kebutuhan hidup bu, keluarga Saya butuh Saya. semua adik saya Masih sekolah."
"semoga dengan Saya pakai jasa kaka, bisa Bantu kaka ya?"
usai melewati Hari yang melelahkan, salma di antar pulang oleh body guardnya. tidur pun kini di lakukan salma agar esok hari dapat bangun dengan fresh.
~
tiba-tiba, salma tidur tak tenang. tidur menghadap ke kanan juga Kiri sambil nyebut jangan-jangan. hingga akhirnya salma tersadar dan dahinya berkeringat. tanpa menunggu lama, salma pun segera minum dan menghapus keringat salma.
ibu salma pun segera keluar kamar untuk menenangkan salma yang masih shock. hingga ibu salma bertanya pada Salma, apa yang terjadi.
"Ada apa sayang?"
"Iya baik-baik saja kok, hanya saja Salma bermimpi kalau ada yang mengejar-mengejar salma untuk bunuh Salma."
"Apa? ya Allah kamu mimpi seperti itu sayang."
"ya udah minum air putih dulu ya."
orang tua salma pun menemani mengambil minuman keluar kamar. Tak berselang lama ada suara keras di kamar salma. di lihat sekeliling belum di temukan hingga ada Batu yang juga kertas di pojokan dekat jendela.
salma langsung membuka kertas itu dan pada kertas itu bertuliskan. "hati-hati karena jika aku tidak bisa mendapatkanmu, maka laki-laki manapun tidak akan bisa mendapatkanmu juga."
salma langsung membuang kertas ke sembarang arah sambil lari menuju kamar dan Naik ke kasur lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Apakah gue salah menolak dia,apakah salah gue cintanya sama orang lain?"
Tak lama salma pun mendapat telepon dari body guardnya dan meminta ijin untuk boleh menjaga Salma di rumahnya. tanpa banyak kata, salma langsung memperbolehkan body guardnya datang ke rumah tapi salma kaget kenapa bisa tahu body guardnya. sementara body guardnya tidak di rumahnya saat kejadian.
selain itu, salma pun meminta body guardnya untuk jangan memberitahu Ibnu agar Ibnu bisa istirahat dan cepat sembuh.
~
Dengan sigap body guardnya menjawab kalau tidak bisa menjamin. karena ini pun demi kebaikan bersama dan body guard tersebut merasa perlu melibatkan Ibnu untuk menyelesaikan setiap masalah yang akan terjadi. salma pun Tak bisa berbuat banyak dan hanya terdiam sambil memasrahkan diri pada Allah.
~
esok harinya Salma tertidur dengan menggunakan mukena dengan alas sajadah. salma pun bangun dan menelepon Ibnu untuk menemaninya pergi ke rumah sakit. karena salma merasa butuh ke psikater.
"lo yakin mau ke psikater?" tanya Ibnu pada salma.
"yakin nggak yakin lagi pula demi kebaikan bersama."
"ya udah gue temenin tapi sama body guard ya."
"iya, by the way Kita yakin butuh satu Aja body guard?"tanya Salma pada Ibnu
"gue sih yakin Kita butuh lebih dari satu tapi siapa lagi kandidatnya?"
"kalau gue pengen pilih kandidat yang terakhir, meskipun serem karena sering tidak sengaja melihat dia."
"yakin kandidat terakhir, soalnya gue pun udah Cari yang lain lagi dan dapat yang ok menurut gue."
"yakin gue, semoga nambah body guard buat gue nyaman ya."
"aamiin, ya udah Mandi gih dan siap2."
"enak aja nyuruh gue mandi, gue udah selesai Mandi dan siap-siap. sekarang gue di jalan mau kerumah lo."
"oh udah cakep, sama mantan gue cakepan siapa?"
"mantan lo yang Mana?"
"itu biba, anak tingkat 1 jaman kuliah."
"Mana sih, lo ngarang punya mantan kali," goda salma pada Ibnu
"ah lo, nggak asik."
" hahaha ngambek nih ye, gue kagak peduli mantan lo yang levelnya biasa. secara kan gue yang paling ok."
" pede banget sih lo."
"biarin, oh ya gue seneng Deh lihat lo udah kayak biasanya. senyum terus ya sayangnya aku."
"ih lo sengaja ceritanya, bentar lo bilang apa? aku?"
"segitu bucinnya lo sekarang sama gue," goda salma pada Ibnu
"iyalah bucin sama calon istri gue kan boleh dong."
Tak lama salma pun datang dan datang pula body guard yang satu lagi. untuk kesekian kalinya pun salma merasa pernah melihat body guard sebelumnya.
tapi, salma berusaha menghilangkan akan pikiran itu.
akhirnya, salma juga Ibnu berangkat dan para body guard mengikuti di belakang salma juga Ibnu. berulang kali, salma memegang erat tangan Ibnu. ibnu pun merasakan tangan salma dingin juga kecemasan. dengan sigap Ibnu pun menatap mata salma dengan dalam sambil berkata"tenang ada gue di sini yang bakalan menjaga lo."
Salma pun hanya bisa diam dengan mata yang berkaca-kaca lalu memeluk erat Ibnu.
Tak lama orang tua salma memberi pesan singkat kalau ada paket dari seseorang dan isinya undangan pernikahan antara salma juga boy.
boy langsung menyuruh body guard untuk Cari tahu siapa pengirimnya dan segera temukan pengirimnya dalam hidup atau pun Mati.
salma yang membaca semakin menangis dengan histeris lalu segera Ibnu melajukan mobilnya untuk segera membawa salma ke rumah sakit.