Chereads / Have A Sticky Boyfriend. BL / Chapter 2 - 2. Menjadi kekasih.

Chapter 2 - 2. Menjadi kekasih.

Suyu terdiam seakan dunia menjadi berhenti, tunggu. Ia tidak menyangka bahwa dia sedang di kejar oleh wakil kelasnya!

Jadi, Suyu tidak tahu harus bagaimana? dia berdiri diam di sana seperti patung. Menatap Xi Yan dengan linglung, Xi Yan yang melihatnya merasa dia lucu.

Xi Yan : "Aku tidak memaksa mu, aku akan menunggu jawaban mu"

Suyu : "Aku..."

Xi Yan : "Jangan menjawabnya dengan cepat, aku akan sabar menunggu"

Suyu : "Aku.."

Suyu pingsan dan jatuh kedepan beruntungnya Xi Yan menangkapnya dalam pelukannya dengan cepat, Xi Yan terkejut. Tubuhnya terasa panas, Suyu demam!

Jadi, Xi Yan mengendongnya seperti tuan putri. Beruntungnya, banyak siswa yang sedang ke kantin jadi  mereka tidak terlihat. Jika tidak gosip menyebar.

Ketika Suyu bangun hari sudah sore, Suyu duduk matanya masih setengah terbuka, kepalanya masih sedikit pusing.

Xi Yan : "Bagaimana kabar mu?"

Suyu menoleh matanya sedikit kabur tapi dia tahu itu Xi Yan. Xi Yan mengambil segelas air putih.

Suyu : "Maaf.. Aku merepotkan mu"

Xi Yan memberinya segelas air : "Minumlah, ini tidak merepotkan"

Suyu meminumnya sampai habis, Xi Yan duduk di kursi di sampingnya sambil tersenyum. Suyu terlihat mengemaskan kalau lagi sakit dan linglung.

Oh! Tentu Suyu ingat dia pingsan dan di tolong oleh wakil kelasnya sendiri dan dia ingat dia belum menjawab tentang pengejaraannya. Suyu menoleh ke arah Xi Yan.

Rahang tegas, alis tebal tajam, hidung kurus, ada tahi lalat di sudut kanan bawah mulutnya, bibir merah darah, kulit gandum yang sehat, manik biru pucat yang tajam tidak terlalu terlihat karna dia memakai kacamata, jika terlihat dari kejauhan Xi Yan tampak rata-rata tapi setelah melihat dari dekat dia terlihat tampan.

Itu ketampan yang tersembunyi, Suyu melihat kebawah itu tepat bagian dadanya. Di balik baju dia tahu bahwa itu kekar Suyu merasa iri dengan tubuh seperti itu dan dia menjadi cemberut.

Xi Yan yang tidak tahu apa yang sedang di pikirkan Suyu hanya melihat mata hitam yang cantik.

Suyu : "Hm.. Bolehkah aku bertanya?"

Xi Yan : "Silahkan"

Suyu : "Kenapa kau ingin aku menjadi kekasih mu? Aku sadar, aku tidak semenarik yang lain terlebih masih banyak wanita dan pria di luar sana"

Suyu : "Bukan berarti aku narsis atau apa hanya, aku merasa transparan tampa warna dan aku juga tak menduga bahwa wakil kelas ternyata suka anak lelaki. Dan..."

Xi Yan : "Dan?"

Suyu menatap matanya yang dalam, telinganya sedikit merah.

Suyu memalingkan muka : "Dan.. Anda terlihat tampan pastinya banyak orang yang menyukai anda"

Xi Yan yang melihatnya dari tadi merasa hatinya bergetar.

Xi Yan : "Hm.. Saya hanya menyukai anda, saya menyukai anda dari awal tahun ajaran pertama"

Suyu terkejut. Hah? Apa? Dari pertama kali masuk sekolah menengah atas? Hah? Aku sadar aku tidak peka oke. Tapi aku merasa itu.. Tidak bisa di jelaskan.

Jadi Suyu terdiam beberapa saat. Terkadang dia menatap Xi Yan dan terkadang menundukan kepala, pikirannya kacau.

Xi Yan : "Tidak perlu terburu-buru, aku akan sabar menunggu"

Suyu menatapnya, Xi Yan tersenyum padanya dan tatapnya di balik kacamata terlihat lembut. Oh.. Aku juga pernah mendengar bahwa wakil kelas itu dingin dan sederhana, tidak banyak pengemar seperti Tian Yu atau Lu An.

Kalau saja kacamatanya tidak di pasang pasti pengemarnya melebihi mereka berdua, ya.. Ketampanan yang tersembunyi.

Suyu ingat bahwa Xi Yan dan dia sendiri telah lama menjadi ketua dan wakil kelas, wakil kelas memang sering bertangung jawab dan tegas.

Kerja sama dengannya juga baik dan nyaman seakan aku punya teman yang memiliki ide yang sejalan oke, dia juga pintar meski aku rengkarnasi aku tahu bahwa wakil kelas sebenarnya lebih pintar dari pada aku sendiri.

Awal pertama menjadi mitra, dia memang terlihat agak dingin ya, aku tidak peduli tapi itu bohong kalau aku tidak melihatnya.

Entah sejak kapan dia sedikit perhatian dan hangat. Tapi aku tak ingat itu. Kami sering mendapatkan tugas kelompok bersama dia selalu perhatian tapi aku rasa dia sama dengan yang lain.

Ku pikir sikapnya hanya menganggap seperti teman yang dekat, meski tidak sedekat dengan 3 temanku yang lainnya..

Aku ingat waktu itu kami mendapatkan tugas pasangan penulisan tugas laporan kelas dan beberapa hal, kami berada di perpustakan selama 3 hari. Aku selalu berkerja keras dan selalu lupa tentang diri sendiri, terkadang kalau ada tugas seperti itu dia akan merawatku..

Ku pikir itu hanya karna mitra jadi itu wajar, tapi setelah mengingat hal yang lain aku sadar dan ini tidak terduga, aku hanya selalu mengira ini sebagai mitra, ini kerja kelompok.

Oke, jadi Suyu merasa sedikit tidak nyaman, tapi selama dia berada di dunia ini dia selalu merasa terasimgkan meski ia telah bersama dengan teman pemilik lama tapi dia belum pernah mendapatkan perhatian seperti itu meski tampa sadar.

Apakah aku harus menerimanya? Aku tidak pernah berpacaran sebelumnya dan tidak pernah ada yang ku sukai meski aku tahu aku menyukai lelaki.

Seseorang seperti ini sangat sulit di dapatkan tetapi ada rasa takut ini terasa seperti pertemanan, selama akhir dunia banyak penghianat di sekitarnya dia tidak ingin kecewa atau merasakan hal itu lagi. Tapi ia juga takut kalau suatu hari nanti Xi Yan seperti penghianat itu.

Meninggalkan dirinya..

Suyu juga merasa dia tidak nyaman atau merasa kasihan karna hanya ada sepihak. Bagaimana mencobanya kali ini? Mungkin hari yang membosankan ini bisa di lewati.

Jadi, Suyu memilih untuk menerima Xi Yan dan mencoba untuk menyukainya, meski ada rasa takut. Suyu tidak tahu mata Xi Yan semakin dalam dan Suyu tidak akan tahu bahwa hari-harinya nanti akan menjadi begitu sulit.

Suyu menatap Xi Yan : "Aku.. Er.."

Xi Yan : "Ya?"

Suyu duduk keluar dari selimut, kakinya bergantung di udara dan dia menghadap Xi Yan yang duduk di kursi samping tempat tidur, mereka hanya berjarak beberapa centi.

Suyu : "A-aku tidak tahu tentang pacaran dan aku belum pernah menyukai seseorang sebelumnya jadi aku akan mencoba menyukaimu.."

Suyu menunduk : "Itu.. Apakah kamu tidak apa-apa? Tentu kamu bebas memilihnya"

A-aku terlalu gugup!

Xi Yan : "Jadi..apa kamu mau menerimanya?"

Suyu semakin menunduk, telinganya merah tampa sadar entah itu malu atau tersipu. Suyu mengangguk.

Xi Yan dia senang akhirnya bisa mendapatkan Suyu meski dia akan mencoba Suyu menyukai dia tidak, harus mencintainya dan dia pasti akan sepenuh hati mencintainya juga.

Suyu mencuri pandangan singkat sambil menundukan kepala, Xi Yan yang melihatnya hatinya terasa ada yang mengelitiknya.

Suyu : "Apakah tidak apa?"

Xi Yan : "Maka aku akan berusaha"

Xi Yan berdiri, Suyu menatapnya. Matanya bulat seperti anak kucing yang membuat Xi Yan ingin menciumnya.

Xi Yan mendekati Suyu, Suyu tampa sadar mundur, Xi Yan tetap maju (disengaja) dan tampa sadar Suyu terbaring di kasur dengan Xi Yan yang ada di atasnya.

Jantung Suyu berdebar dan dia menjadi linglung. Ini kesempatan Xi Yan mencium bibir merah itu, bibirnya manis semanis gula. Suyu yang merasa ada yang basah di bibirnya melebarkan matanya dan sadar apa yang terjadi. Jadi secara reflek Suyu ingin mendorong jauh tapi itu tidak berhasil.

Xi Yan dengan cepat menangkap tangannya di sisi kepala Suyu dan melanjutkan ciumannya.

Xi Yan menghisap bibirnya, Suyu menjadi kaku. Lalu dia mengigit bibir bawah Suyu dan Suyu mengerang.

Lidah Xi Yan menyerang menjerat, menghisap, dia memakannya semua dengan rakut membuat Suyu lemas dan hampir tidak bernafas memberontak pun tidak berdaya hanya mengerang lemas membuat Xi Yan semakin semangat.

Tapi Xi Yan dengan enggan melepaskannya jika berlanjut itu berbahaya untuk Xi Yan karna mereka sedang berada di uks.

Nafas mereka terengah-engah, dahi mereka bertemu. Mata Suyu berkabut dan wajahnya sedikit memerah itu tampak mengoda. Bibir Suyu bengkak dan mati rasa karna Xi Yan yang rakus menjelajahinya dan menghisapnya terus.

Xi Yan menahan iblis di dalam dirinya, dia menjiati bibirnya dan mencium sudut  mulut Suyu dan bangkit berdiri.

Suyu masih linglung tapi dia cepat sadar dan kembali duduk menundukkan kepala wajahnya memanas.

Ini pertama kalinya ia berciuman! Dan itu enak dan manis. Wajah Suyu menjadi semerah tomat. Xi Yan yang melihatnya tidak tahan dengan kegemasan Suyu jadi dia hanya bisa memeluk suyu ke dadanya.

Xi Yan : "Mulai sekarang kamu milik ku"

Suyu tampa sadar menjawab 'Um' membuat Xi Yan ingin memakannya tetapi dia hanya mencium dahinya. Jika ia terus begini mereka tidak akan bisa pulang.

Xi Yan membawa Suyu pulang dengan mobilnya.