Semenjak saat itu Xi Yan memperhatikan Suyu, Suyu selalu pendiam dan kehadirannya sangat redup seperti hantu, dia baik dalam berkerja sama dengan orang lain dan selalu di hormati oleh siswa lain karna kepintaran dan keramahannya.
Dia tahu Suyu sangat menyukai susu melon karna setiap datang ke sekolah dia selalu membawa susu melon dan roti rasa cokelat.
Di setiap pelajaran dia akan mengambar atau menulis sesuatu di kelas atau melamun seakan dunia adalah miliknya sendiri.
Saat istirahat dia pasti tidur, tidak pernah makan siang kecuali 3 temannya yang memaksanya makan bersama. Terkadang dia membawa bekal makan siang tetapi dia hanya memakan sedikit dan sisanya di makan oleh 3 temannya yang lain.
Pemuda itu sangat kurus, kalau di kasih banyak makanan daging tebal akan kenyal. Awal pemikiran ini membuat Xi Yan terkejut, sejak kapan dia perhatian seperti ini?
Akhirnya dia mengerti sesuatu ternyata dia suka dengan pemuda cantik itu meski masih ada rasa benci.
Ada waktu dimana pemandangan itu membuat rasa bencinya hilang dan memudar mengantikan rasa posesif dan suka.
Waktu itu lebih tepatnya Suyu sering berkerja atau mengerjakan pr yang baru di dapat menuju ke atap sekolah.dia sering berada di sana dan terkadang dia tertidur melewatkan waktu pelajaran sampai sore hari.
Ketika aku mencarinya untuk berdiskusi tentang tugas kelompok, aku tidak menemukannya di mana pun dan aku bertanya pada teman dekatnya.
Andy : "Mungkin dia ada di atap cari saja di sana, dia selalu berada di sana kalu sudah mendapatkan pekerjaan rumah yang baru"
Xi Yan pergi ke atap dan mendapatkan sesuatu yang langka. Xi Yan mendekatinya.
Ada seorang anak muda yang duduk bersandar di pagar. Matanya tertutup menampilkan wajah lembut yang tertidur pulas dengan bibir yang terbuka sedikit dan suara dengkuran seperti anak kucing. Kepalanya sedikit miring dan rambut hitam di terpa angin memiliki kesan lembut di mata Xi Yan.
Xi Yan berjongkok dia melihat buku di pangkuan pemuda itu dan beberapa buku berceceran di lantai.
Xi Yan cukup lama menatap pemuda yang tertidur lelap itu, tampa sadar menyentuh wajah pemuda cantik itu. Kulitnya halus dan lembut membuat hati Xi Yan geli, dia bisa merasakan dagingnya tipis Xi Yan sangat tidak puas.
Melihat anak muda yang ada di depannya dan mengingat tentang kebiasaannya Xi Yan memutuskan untuk merawat anak ini.
Jadi, Xi Yan menunggu Suyu bangun sampai matahari terbenam. Suyu bangun dan terkejut dengan kehadiran Xi Yan, dia terkejut karna Xi Yan tersenyum lembut di bawah sinar sunset memberi kehangatan dan ketampanan.
Suyu terpana dengan pemandangan itu, siapa pun yang melihatnya dengan teliti Xi Yan sangat tampan. Jika orang tidak melihatnya yang berada di bawah kacamata itu mereka akan mengira itu ilusi sekilas.
Jika saja Xi Yan saat itu melepaskan kacamatanya itu akan menjadi ribuan fotografer memotretnya dari segala arah lalu mengabdikannya di kamar atau di pajang di pameran dengan menuliskan tema jangan melihat di jamin mimisan.
Xi Yan merasakan tatapan di depannya : "Bangun?"
Suyu kembali : "Ah.. Ya.."
Xi Yan : "Aku datang mencarimu untuk tugas kelompok kali ini"
Suyu : "Oh.. Maaf aku hampir lupa"
Xi Yan tersenyum : "Tidak apa.. Aku tahu ketua sedang banyak kerjaan tampak lelah jadi aku tidak ingin menganggu ketua tidur, sangat nyaman tertidur di atap ketua?"
Suyu yang mendengar kata 'tertidur di atap' tersipu malu, akhir-akhir ini dia sangat lelah dan hanya tidur selama 3-4 jam. Sekarang karna kebiasaannya dia pergi ke atap rencana mengerjakan dengan tuntas tertunda karna dia tertidur dan ketahuan oleh wakil kelasnya sendiri.
Suyu : "..Aku terlalu ngantuk, jadi tertidur. Sudah sore besok kita akan mengerjakannya di sini"
Xi Yan : "Oke.."
Musim panas itu Xi Yan terus berada di sisi Suyu dan terus menjaganya tampa kesadaran Suyu. Awalnya Suyu menolak tetapi karna ekspresi Xi Yan Suyu mau tidak mau menerima semua yang orang itu berikan padanya.
Pada akhirnya ini menjadi kebiasaan Suyu dan Xi Yan, tidak ada yang melihatnya ada pun mereka hanya akan berkata mereka sangat dekat atau teman baik.
Seiring berjalannya waktu, Xi Yan terkadang mencuri pandangan atau mencoba mendekat pada Suyu. Suyu pasti dia tidak merasakan hal aneh lainnya.
Hanya teman Suyu yang sangat peka terhadap lingkungannya Andy. Andy sudah menebak hal ini bahwa Xi Yan menyukai Suyu bahkan mengejarnya meski Suyu tidak peka atau sudah biasa dengan keintiman dari Xi Yan.
Tian Yu dan Lu An melihat ini merasa ada yang aneh tetapi terkadang mereka mengabaikannya atau 'oh.. Mereka sangat dekat' atau 'mitra yang baik'
Teman Xi Yan yang bernama Guo Feng sudah tahu hal itu lebih awal, dia selalu mengoda mereka berdua tetapi selalu diabaikan dan terkadang dia ngobrol bersama Andy tentang mereka berdua.
Di saat istirahat Xi Yan akan menyiapkan makanan untuk Suyu dan Suyu memakannya. Saat Suyu haus Xi Yan pasti duluan bertindak membelikannya dan membuat Suyu tidak bisa membeki sendiri.
Di saat Suyu tertidur di perpustakaan atau di atap, Xi Yan pasti memandangnya sampai wajah Suyu berlubang.
Atau menyentuh pipinya, kalau tidak memotretnya dan menyimpannya di ponsel tampa sepengetahuan pemilik.
Di kamar Xi Yan anda dapat melihat ratusan foto dan albun di penuhi oleh wajah Suyu yang lagi tidur atau melamun. Ini seperti Fanboy gila.
Xi Yan benar-benar jatuh cinta dengan Suyu dan Suyu menganggap dia sebagai teman.
Suyu tidak pernah mendapatkan perhatian begitu banyak dari seseorang, baru kali ini dia dapat merasakan kasih sayang seseorang (Xi Yan) apa lagi dia adalah teman kelasnya.
Jadi Suyu menganggapnya sebagai kasih sayang saudara laki-laki atau teman kelas.
Ini berlanjut sampai mereka naik ke kelas tiga. Suatu kejadian yang membuat Xi Yan marah, cemburu dan kesal.
Xi Yan benci karna Suyu dekat dengan seseorang yang membuat Xi Yan ingin merobeknya beruntung dia memiliki pengendalian diri.
Saat ia sadar akan perasaannya sendiri kini ia yakin dia sudah jatuh cinta pada Suyu dan rasa benci yang mendalam padanya dulu kini berubah menjadi kasih sayang dan perhatian.
Benar kata Guo Feng 'Benci jadi cinta' semakin membenci orang itu semakin dia akan mencintainya. Alasan itu membuat dia merasa bersalah dan senang.
Setelah melihat Suyu yang dekat dengan orang lain ia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya tetapi selama seminggu dia tidak bisa! Tidak, dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaannya pada Suyu!
Pada akhirnya ia lari meminta saran pada temannya Guo Feng, tentu Guo Feng membantunya.
Akhirnya ia bisa mengungkapkannya dengan surat yang isinya sangat aneh dan selalu lupa menulis kepada siapa dia mengirimnya.
Dan akhirnya menjadi sekarang, meski ia menjadi kekasih Suyu tetapi itu tidak sepenuhnya. Dia memilikinya tetapi belum memiliki hatinya. Xi Yan akan berusaha untuk mendapatkan hatinya Suyu.
Dia akan melakukan apa saja untuk Suyu selama itu adalah Suyu.
Suyu sekarang tertidur di kasur dan Xi Yan memutuskan untuk bermalaman di apertement Suyu sekaligus menjaganya takut dia akan demam lagi.