Mereka berdua duduk di kursi penumpang.
Xi Yan : "Besok hari sabtu, bagaimana kalau kita berkencan? Ada tempat yang ingin di kunjungi Suyu?"
Suyu yang sudah kembali tenang : "Aku tidak tahu mau kemana, aku akan mengikuti"
Xi Yan sambil mengosok rambut Suyu : "Oke.. Besok, jam 8 aku akan menjemputmu"
Suyu menjawab 'um' dengan suara imut dan kecil tampa sadar. Xi Yan yang mendengarnya tersenyum cerah. Tunggu waktunya meski lapar aku harus menunggu anak kucing ini terbiasa dengan hal ini.
Xi Yan : "Beri aku ponsel mu"
Suyu dengan patuh memberinya ponsel yang membuat Xi Yan menjadi semakin lembut. Setelah menukar kontak mereka sampai di tempat tujuan.
Jadi, setelah Xi Yan pergi. Suyu kembali ke apertementnya mandi dan langsung tertidur. Malamnya Suyu kembali demam.
...
Ke esokan harinya tepat jam 8 pagi. Xi Yan tiba di apertement Suyu, dia menekan bell tetapi tidak ada yang datang ini sudah ke-3 kalinya yang membuat Xi Yan gelisah.
Jadi Xi Yan menelpon, panggilan pertama tidak di angkat panggilan kedua suara serak Suyu terdengar.
Xi Yan dengan cemas : "Apakah kamu baik-baik saja!? Kamu sakit!? Aku sudah tiba"
Suyu dengan suara serak : ".. Mm.. Sandi.."
Lalu panggilan di akhiri dengan pesan masuk tiba. Xi Yan menekan kata sandi dan masuk, itu bersih dan rapi membuat orang terasa segar tapi Xi Yan langsung naik menuju ke arah kamarnya.
Di tempat tidur Xi Yan dapat melihat Suyu terbaring lemas di tempat tidur dengan wajahnya yang memerah dan alisnya mengkerut dan Xi Yan langsung mendekatinya.
Xi Yan menyentuh dahi Suyu, itu panas. Hati Xi Yan menjadi gelisah, panik dan sakit lalu Xi Yan cepat-cepat merawat Suyu.
2 jam berlalu panasnya turun, Xi Yan menghela nafas lega. Xi Yan turun membuat bubur untuk kekasihnya.
Setelah bubur jadi Xi Yan kembali ke kamar kekasihnya, Suyu baru membuka matanya dan terkejut melihat Xi Yan ada di sini. Suyu ingat bahwa dia demam dan mereka tidak jadi kencan pertama.
Xi Yan : "Bangun?"
Suyu mengangguk, Xi Yan langsung memberi Suyu suapan bubur. Awalnya Suyu menolak tetapi Xi Yan dengan tegas menyuapnya yang membuat Suyu mengalah.
Matahari meninggi, sekarang sudah jam 01:26 pm.
Xi Yan menyuruh Suyu meminum obat setelah makan dan menyuruhnya untuk kembali tidur. Tetapi Suyu hanya memejamkan mata.
Suyu : "Mm.. Aku ingin mandi..."
Xi Yan : "Baby, belum sehat. Setelah sehat baby boleh mandi"
Suyu tidak sadar di panggil baby. Suyu cemberut, tubuhnya terasa lengket karna berkeringat.
Suyu dengan mata berlinang air mata (lagi sakit) menatap Xi Yan : "Aku ingin mandi..."
Xi Yan yang hatinya di tusuk oleh tatapan itu tidak berdaya dan akhirnya menyerah.
Xi Yan : "Oke baby, aku akan siapkan airnya dan kamu tunggu disini"
Suyu menjawab dengan 'Um' dan Xi Yan langsung ke kamar mandi menyiapkan air hangat untuk Suyu. Kembali, Suyu pun mandi Xi Yan duduk di kursi belajar Suyu mengutak-atik ponsel.
Ketika Suyu selesai mandi, ia lupa membawa bajunya jadi Suyu keluar dengan hanya jubah mandi.
Ketika suara pintu terbuka manik Xi Yan menatap pintu kamar mandi yang terbuka. Xi Yan terdiam di tempat dengan pemandangan di depannya.
Suyu yang baru saja keluar dengan jubah mandi membuat Xi Yan tampa sadar menelan air liurnya.
Rambut Suyu masih basah ada tetesan air jatuh ke pipinya lalu meluncur ke bawah dari leher yang putih, tulang selangka yang terlihat putih halus mengoda, meluncur ke dadanya yang seksi terus turun kebawah ketempat privasi.
Sekali lagi Xi Yan meneguk air liur, dia tidak bisa memalingkan wajahnya dan hidungnya gatal. Xi Yan memegang hidungnya, dia tahu dia mimisan.
Telinga Xi Yan memerah tapi wajahnya datar, matanya jangan di tanya lagi itu mata yang lapar.
Suyu yang tidak menghiraukannya atau lebih tepatnya karna sesama pria jadi tidak apa, itu membuat pria Xi Yan menderita setelah itu dia pergi ke toilet untuk membersihkan darah dari hidungnya lucky!
Setelah Suyu memakai baju, Suyu duduk di pinggir tempat tidur memegang ponsel. Xi Yan yang telah keluar dari toilet mendekati Suyu dan duduk di sebelahnya.
Xi Yan tidak bisa menahanya jadi dia hanya bisa memeluk Suyu dengan kedua tangannya melingkari pinggang Suyu dan dagunya berada di bahu Suyu.
Suyu tertegun dan wajahnya sedikit memerah dia terlihat acuh tak acuh memainkan ponselnya tetapi ia sadar. Xi Yan menghelai nafas, nafas hangat menyentuh bagian leher Suyu yang sensitif membuatnya ingin menyusut.
Xi Yan : "Jika saja aku tidak datang dan tida membuat janji pada mu hari itu, apa yang terjadi pada mu hm?"
Suyu : "Aku akan memanggil temanku, biasanya"
Xi Yan : "Lalu apa gunanya kekasihmu? Aku kekasih mu sekarang, jika baby sakit atau memerlukan sesuatu panggil aku, jangan memanggil teman-teman mu oke?"
Suyu mengangguk tidak biasa berbicara karna tindakan intim dan bau harum dari pria di sebelahnya membuat dia tidak bisa bergerak.
Xi Yan cemberut dengan nada manja : "Ini membuat ku khawatir, uh.. Aku ingin kompensasi"
Suyu yang mendengar nadanya yang manja di tambah suara magnektiknya tidak bisa tidak tersipu.
Suyu menoleh sambil berkata : "..Kompensasi?"
Wajah kedua orang tersebut berdekatan hanya tinggal 2 centimeter lagi mereka akan berciuman. Tapi Suyu hanya menatap mata Xi Yan yang dalam dan Xi Yan yang melihatnya tidak bisa tidak ingin menciumnya.
Jadi, Xi Yan mencium bibir Suyu dan ya tubuh Suyu kaku hendak berbicara sayangnya memberi Xi Yan kesempatan untuk menerobos masuk kedalam menyapu bersih seluruhnya, seakan ingin memakannya utuh. Suyu hampir tidak bisa bernafas karnanya.
Tapi ini membuat Suyu lengah, Xi Yan yang tampa sadar menjelajah pinggang halus Suyu. Suyu yang tersadar mencoba melepas belengu ini.
Xi Yan tidak melepaskannya tetapi semakin maju.
Suyu : "..Mm.. Berhenti.."
Suyu mengerang membuat mata Xi Yan dalam. Suyu sudah terbaring di kasur dan Xi Yan mendominasinya di atas, adengan ini persis sama di uks berbedanya adalah tangan nakal Xi Yan sedang mengerogoh di balik baju Suyu.
Suyu ingin menangis! Dia tidak pernah seperti ini dalam hidupnya oke! Dia menjadi takut dengan orang ini, orang ini ingin memakannya!
Suyu memberontak tapi karna dia baru pulih tenaganya lemah, jadi Suyu mau tak mau menangis. Xi Yan yang ingin menyerang lebih, melihat kekasihnya menangis tindakan Xi Yan berhenti, pemandangan ini membuat hatinya sakit.
Suyu : "Hiks.. Hu.. Hu..."
Oke! kali ini Suyu benar-benar menangis karna takut, lihatlah betapa laparnya orang yang berada di depannya ini (masih diatas) baru satu hari mereka resmi!
Xi Yan panik melihat Suyu menangis jadi dia menjauh darinya duduk di pinggir kasur dan merasa kesal tidak bisa menahan nafsu ini.
Xi Yan menundukan kepala : "Maaf.. Aku.. Aku... Itu.."
5 menit kemudian, tidak ada jawaban dari Suyu. Xi Yan menoleh ke belakang melihat Suyu yang tertidur lelap di tempat tak bergerak. Mulut Xi Yan bergerak.
Xi Yan mengubah posisi tidur Suyu agar nyaman, mungkin karna obat dia langsung tertidur tampa menghiraukan kekasihnya yang ada di dekatnya yang sudah tahu sedang menahan lapar.
Melihat Suyu yang tertidur lelap dan mengemaskan, Xi Yan menyentuh pipi halus Suyu. Mata Xi Yan menampilkan emosi nostalgia.
Xi Yan : "Aku jadi ingat pertama kali bermitra dengan mu, itu 2 tahun yang lalu di musim panas, perpustakaan.."