Namun sekarang, dia disini bukan semata-mata karena urusan sepele seperti itu. Melainkan selesai menghadiri undangan Lan Qiren, bersama para pemimpin sekte lain untuk membicarakan siapa yang pantas menjadi Pemimpin seluruh kultivator—Xiandu, selepas kematian Jin GuangYao.
Dan keputusan akhirnya diserahkan pada Lan WangJi. Sebab dia satu-satunya, yang masih bisa diandalkan setelah kekacauan di Kuil Guanyin belum lama ini.
Dianggap satu-satunya, mungkin beberapa orang akan berkata berlebihan. Tapi kalau mereka melihat kondisi para pemimpin sekte setelah kejadian itu pasti akan lebih mengerti.
Jiang Cheng yang masih terluka parah di organ dalamnya, Jin Ling yang masih terlalu muda dan minus pengalaman, Lan XiChen yang masih terguncang dengan kematian Jin GuangYao, dan dirinya yang beralasan masih belum benar mengurus sektenya sendiri membuat Lan Qiren membuka pertemuan mendadak setelahnya.
Lan Qiren sendiri sebenarnya sempat diajukan menjadi Xiandu, namun akhir-akhir ini kesehatannya memburuk sejak Lan WangJi dan Wei WuXian sempat menghilang seminggu. Bersama.
Mungkin para kultivator belum mengetahui hubungan baru diantara kedua lelaki itu. Kecuali yang ikut berada di insiden Kuil GuangYin, tentu saja. Namun, separah apapun tindakan mereka berdua di belakangnya, Lan Qiren tetap mengerahkan beberapa murid untuk mencari Lan WangJi selama seminggu itu. Sebab dunia kultivasi benar-benar membutuhkan kehadirannya, setidaknya di situasi seperti ini.
Beruntung keduanya ditemukan di sebuah kedai yang tak jauh dari Sungai Caiyi, setelah lima hari. Dan para murid hanya diam menyaksikan Lan WangJi duduk setegap biasanya sambil menuangkan arak untuk Wei WuXian di salah satu meja.
Saat itu, Wei WuXian tertawa. Dia menunjuk-nunjuk sebuah mangkuk berisi sup pedas sambil memberi tatapan menggoda ke arah Han GuangJun yang ada di hadapannya.
"Kalau kau kutantang makan yang ini, bagaimana?" tanya Wei WuXian. Dan Lan WangJi menjawab "Mn," walau setelahnya terinterupsi oleh beberapa murid Lan Qiren yang datang mencari.
Mereka menyampaikan pesan Lan Qiren. Singkat, padat, dan jelas. Dan Lan WangJi anehnya hanya diam sampai Wei WuXian berkomentar dengan senyum pengertian di wajah.
"Kenapa murung? Hahaha..." tawa Wei WuXian. Dia lalu menangkup sebelah tangan di depan mulut. Mendekat. Dan berbisik. "Kita kan sudah kawin lari dua hari lalu... jadi tak masalah kan. Kau bisa bilang ke ayah mertua apa adanya dan tanya juga apakah disana bisa menerima kondisi kita. Lagipula, mereka yang membutuhkanmu. Bahkan seluruh dunia kultivasi. Bukan sebaliknya," dan Lan WangJi menatapnya agak tak percaya dengan kata-kata yang baru saja keluar. Itu terdengar mudah sekali. Tak seperti kenyataannya. "...dan oh? Bukannya ssmboyanmu adalah datang kemanapun kekacauan terjadi? Aku mengizinkanmu kok... jangan khawatir berlebihan padaku. Bukannya kau tahu serulingku sudah kembali—"
"Wei Ying," sela Lan WangJi. Tampak khawatir dan tak setuju dengan segala ocehan Wei WuXian.
Para murid tetap menunggu keputusan Lan WangJi sekalipun sempat bertatapan penuh tanda tanya.
"Aku akan ikut denganmu ke Gusu, hm? Walau hanya akan berkeliaran di sekitar Yun Shen Buzhi Chu," kata Wei WuXian berusaha meyakinkan. "Kau tahu kan... aku tidak mau membuat kondisi beliau semakin parah di dalam sana. Tapi aku punya firasat baik tentang ini."
Wajah Lan WangJi tetap datar, "Apa?"
Wei WuXian berbisik seperti tadi, "Ayah mertua sudah tahu pernikahan kita..." dia tersenyum ke Lan WangJi saat itu. Senyum yang lebar sekali. "Kenapa aku bisa tahu? Karena aku melihatnya memandang ke sembarang arah saat insiden Kuil Guanyin selesai. Dia mencari-carimu! Tapi aku sudah menculikmu sambil membayangkan wajah kesalnya. Pasti beliau tidak perlu menebak lagi siapa pelaku yang mengajakmu menghilang. Haha.."
Wei WuXian menjauh dan kembali ke postur duduk biasa setelahnya. Dia menyumpit polong-polong teratai yang disiram bumbu pedas dari mangkuk dengan santainya. Membiarkan Lan WangJi diam, berpikir sejenak, sebelum menoleh ke para murid itu.
"Boleh aku tahu seperti apa kondisi Xiong-zhang?"
Salah satu dari murid itu membungkuk dengan kedua tangan bertaut. "Ze-Wujun hampir tidak pernah keluar dari Hanshi, Han-GuangJun. Beliau sepertinya sedang menenangkan diri sejak pulang dari insiden di Kuil Guanyin."
"Paman?"
"Akhir-akhir ini beliau hanya menghabiskan waktu untuk istirahat kalau tidak berjalan sebentar di sekitar Jingshi. Beliau terus mengirim pesan dimana Anda selama kami masih di perjalanan."
"SiZhui?"
Memang agak aneh kalau dalam perjalanan mencari Han-GuangJun malah tidak ada sosok yang diasuhnya selama enam belas tahun itu.
Murid yang tadi melirik temannya sebentar sebelum menjawab, "SiZhui mendapat hukuman kurungan sejak bertemu dengan Anda sebelum pulang bersama Jenderal Hantu Wen Ning—"
"Apa?" Wei WuXian refleks menyela, "Kenapa bisa? Apa salahnya?" tanyanya marah.
"Dia tidak mengatakan kemana Han-GuangJun dan Yiling Laozu pergi setelah bertemu di tengah hutan itu," jelas si murid. Tatapannya agak gelisah. "Dan dia dianggap berbohong untuk melindungi—"
"Apa-apaan itu!" Wei WuXian mendengus pelan. "Kami berdua memang tidak pernah mengatakan tujuan kami sebelum berpisah. Dia juga tidak bertanya macam-macam jadi tidak mungkin berbohong!"