Laki-laki yang sejak tadi memandang ke arah kedai dan melihat keakraban antara Amira dan Anton kini masuk ke dalam mobilnya mengikuti Anton yang kini meninggalkan kedai menuju arah selatan. Laki-laki tersebut penasaran dengan kedekatan Anton dan Amira.
"Selain menyebalkan kau ternyata pandai juga menggoda laki-laki Amira. Kau bahkan rela malam-malam begini menemui laki-laki di luar rumahmu. Seharusnya kau kan menerima dia di rumah dan membiarkan orang tuamu tahu dan melihat laki-laki itu agar kau selamat. Hah, itupun kalau kau memang ingin mendapatkan laki-laki baik. Kalau kau hanya berniat untuk mempermainkan perasaanmu saja, itu tidak masalah."
Khalid yang kini uring-uringan segera memukul kemudinya. Ia tersenyum lalu menggelengkan kepalanya heran dengan sikapnya yang aneh. Ia merasa ada hal yang tidak beres padanya yang kadang merindukan Amira dan membencinya, kadang pula ia rindu pada Mawar Jingga dengan segala kelebihannya.