Amira masih menunggu jawaban Anton dengan setia. Ia tahu sangat berat bagi Anton untuk mengungkapkan smeua masalah apalagi pada Amira. Gadis yang sejak dulu dicintainya dan selalu ia bully padahal Amira adalah anak sultan yang selalu menyamar menjadi gadis biasa.
"Aku sama sekali tidak ada niatan untuk membohongi siapapun. Awalnya aku memang mengikuti seleksi untuk mengikuti pendidikan kepolisian di Belgia karena Polisi Federal Belgia sebagai salah satu polisi terbaik di dunia."
"Bagus dong kalau gitu. Terus kenapa kau sekarang masih di sini? Bukannya kau seharusnya menyiapkan dirimu ya agar bisa lebih maksimal lagi dalam proses seleksi."
Anton tersenyum getir. Ia sama sekali tidak ingin mengungkapkan masalahnya pada Amira, namun Anton merasa akan lebih baik kalau dia bisa membagi ceritanya pada gadis yang kini sedang menyeruput teh lemonnya.
"Apakah kau mau mendengarkan ceritaku?'