Chereads / Mencintaimu Dalam Diam / Chapter 20 - Chapter 19

Chapter 20 - Chapter 19

Arvino terdiam ketika dirinya sudah sampai dirumahnya sendiri dan saat ini sedang berada dibalkon kamarnya. Dalam suasana dinginnya malam sambil menghirup udara segar, Arvino menggenggam ponselnya dan menatap layarnya dengan miris.

Saat ini, ia sedang menstalker akun Instagram Aiza yang terkunci oleh privasi yang dilakukan gadis itu. Sudah tiga tahun yang lalu ia mengikuti akun Instagram seorang Aiza namun sungguh disayangkan jika gadis itu tidak mengkonfirmasi pertemanannya. Tak hanya itu saja, untuk akun Facebook pun Aiza sudah melakukan hal yang sama pada Arvino.

Suara derap langkah kaki yang berasal dari belakang membuat Arvino menoleh dan mendapati Devian berjalan kearahnya.

"Sorry aku masuk tanpa permisi. Tapi tenang, Aku tidak membobol rumahmu. Ada Pak Bowo, Assiten rumah tanggamu yang bukain pintunya."

"Sudah biasa. Santai saja."

Devian menggaruk ujung alisnya dan berdiri disamping Arvino. "Salah sendiri. Aku menghubungimu tapi kau tidak meresponnya. Ngapain sih? Mikirin gadis itu?"

"Segitunya ya sampai terlihat diwajahku yang tampan ini?"

"Ck!" decak Devian. "Lebih tepatnya terlihat wajah layu yang perlu kecupan pasangan halal supaya wajahmu segar kembali."

Arvino menghela napasnya. "Sudah tiga tahun, tapi dia terus menghindar."

Devian menatap Arvino dengan sinis "Bagaimana dia tidak menghindar jika kamu masih saja terlihat membawa banyak wanita kesana kemari. Cobalah untuk sendiri tanpa seorang wanita untuk diajak jalan. Contohnya seperti diriku." lontar Devian dengan sok.

"Memang ada yang mau jalan denganmu?"

"Banyak!"

"Tapi bukan wanita yang kamu maksud selama ini kan?" tebak Arvino lagi.

Selama ini, Devian sudah menceritakan sosok Adila yang ia kagumi bahkan ia kejar namun tidak memberitahukan nama wanita itu mengingat Devian memiliki prinsip untuk tidak mengumbar sosok wanita tersebut terlebih dahulu dan hanya sebatas cerita kalau dirinya ada menyukai seorang wanita.

"Em iya sih. Tapi-"

"Apa bedanya denganku? Cih! Sudahlah, kamu tidak perlu menyombongkan diri." Kesal Arvino. "Balik soal tadi." Arvino berdeham.

"Aku tidak habis pikir mengapa gadis itu tidak menghiraukanku bahkan mengabaikanku. Jika dilihat dari kedua matanya, aku merasa jika tatapannya itu benar-benar menyukaiku. Ini bukan sekedar tingkat kepercayaan diriku yang kelewat pede.. ini mengenai tatapannya yang tidak bisa berbohong."

"Sudah aku bilang Vin, bagaimana dia akan menyukaimu jika kamu masih terlihat bersama wanita lain?"

"Aku sengaja melakukannya."

"Apa katamu?" Devian mengerutkan dahinya tidak percaya. "Kamu sengaja tapi kamu sendiri merasa heran kenapa dia tidak tertarik padamu. Apa kamu sudah gila?"

Arvino menarik kedua sudut bibirnya. "Iya. Aku benar-benar sudah gila karena sosoknya yang terus membayangi isi pikiranku. Sudah 3 tahun aku tidak pernah mengencani para wanita."

"Wow! Rekor buatmu!" ejek Vino. "Kamu-"

"Aku serius!" kesal Arvino. "Secara tidak langsung aku belajar dari Aiza. Aiza sosok wanita yang baik-baik. Sopan, menjaga Auratnya bahkan batasannya terhadap seseorang yang bukan mahramnya. Aku benar-benar menginginkannya menjadi calon istriku Vin. Aku menginginkannya sebagai Ibu dari anak-anakku yang Soleh ataupun Solehah. Aku memantaskan diri terlebih dahulu untuk berubah menjadi yang lebih baik supaya Allah memberiku jodoh yang baik pula."

"Tapi, bagaimana dengan semua wanita yang mendekatimu?"

"Mereka yang mendekatiku. Bukan aku yang mendekati mereka." Arvino menghela napasnya. "Aku bisa apa jika Allah mentakdirkan diriku memilik wajah yang tampan dan disukai banyak kaum hawa?"

Masa bodoh jika saat ini Devian menganggapnya sombong. Tapi jika dilihat, Devian hanya meresponnya biasa-biasa saja mengingat wajah yang dimilikinya juga tampan seperti Arvino.

"Kalau begitu kamu tinggal jelasin sama mereka supaya kamu tidak mau memberi harapan."

"Aku sudah menjelaskannya tapi mereka tetap saja mendekatiku."

"Itulah yang membuat Aiza menghindarimu terus Vin."

Arvino menyunggingkan senyumnya. "Dan artinya dia marah."

"Terus?"

"Secara tidak langsung dia cemburu." ucap Arvino lagi. "Cemburu tanda cinta."

"Sekarang aku tau satu hal." lontar Devian dan membuat Arvino menatapnya serius. "Kamu harus meninggalkan para wanita yang mengejarmu dan mulailah untuk mengejar Aiza. Menurut cerita yang aku dengar dari Reva dan Fikri, Aiza adalah sosok yang penyendiri dan tidak pernah pacaran. Mungkin, dia tidak memiliki pengalaman menerima seorang pria untuk menjalin hubungan dengannya tapi diamnya itu adalah cara dia menganggumimu dan mencintaimu dalam setiap ucapan doanya pada Allah."

Devian mengecek jam dipergelangan tangannya kemudian menepuk pundak Arvino. "Satu jam lagi aku akan dinas malam dirumah sakit. Aku harus pulang untuk bersiap-siap. Jangan lama-lama galau. Saranku, lebih baik kamu cepat bertindak sebelum dia dihalalin pria lain." goda Devian yang membuat Arvino panas dengan hatinya.

"Usaha dong buat kejar cintanya dan dimulai untuk tidak menjadi Playboy lagi. Wajah tampan itu memang takdir dan karunia dari Allah. Tapi gunakanlah untuk memikat para wanita kemudian pilih yang baik lalu segera menghalalkannya. Bukan digunakan untuk ajang pamer apalagi menjadi playboy gonta-ganti pasangan. Percuma tampan tapi tidak baik apalagi nyakitin hati wanita."

Arvino diam termangu bahkan mengabaikan Devian yang berjalan kearah pintu kamarnya untuk keluar. Namun, sebelum pria itu memegang kenop pintunya, Devian kembali berkata.

"Kamu harus ingat Vin." lontar Devian. "Berharap sama manusia memang mengecewakan. Tapi, berharap sama Allah pasti tidak akan mengecewakan. Contohnya sekarang. Aiza berharap kamu adalah pasangan halalnya. Tapi melihatmu adalah seorang playboy, secara tidak langsung dia sangat kecewa Vin."

Dan itu sangat masuk akal bagi Arvino saat ini.

"Akan lebih baik jika mengagumi seseorang tanpa harus diumbar kemanapun. Tapi mendoakannya dan berharap pada Allah agar seseorang tersebut adalah jodohnya. Seperti tentang Aiza terhadapmu."

🖤🖤🖤🖤

Wah Devian bisa bijak juga ya wkwkwkkw 😆

Terimakasih sudah membaca. Sehat terus buat kalian ya.

With Love

LiaRezaVahlefi

Instagram: lia_rezaa_vahlefii 🖤