Chereads / Azharu dan 4 Penjaga Suci / Chapter 29 - Memperbaiki!

Chapter 29 - Memperbaiki!

Alexander menyadari jika dirinya tidak dapat terlihat namun, dia dapat merasakan jika dia sedang baik-baik saja.

Lalu Alexander mendengar suara ledakan, Akhirnya dia sadar jika ini adalah perang lima puluh ribu tahun yang lalu dengan suku Envlur.

"Itu artinya Hagai akan tiba di sini sebentar lagi, dalam 3... 2... sa.... tu!"

Dan benar seperti yang di perkirakan Hagai tejatuh tepa di hadapan dirinya yang masih berwujud kekuatan.

Saat itu dirinya melihat Hagai menemukannya tapi dia hanya menatap dan memilih tidak menyentuh menyentuhnya. Disaat dirinya bisa dan memiliki cukup tenaga untuk melakukannya.

"Dasar orang baik," guman Alexander.

Hagai tebaring lemas karena ledakan yang menghampirinya. Pria itu menyaksikan bagaimana sahabatnya itu kehilangan segalanya.

Alexander melihat bagaimana Hagai, di tinggalkan tunangannya dan semua keluarga serta para sahabatnya hingga harus hidup seorang diri selama 50 tahun lamannya.

Berpindah pada waktu lain Raja menemukan dirinya dan mengambilnya paksa dari tempat persembunyiannya. Dan Alexander bisa merasakan betapa seluruh tubuhnya sangat sakit saat Raja menariknya paksa seperti itu.

Raja mengurungnya di sebuah penghalang yang dibuat oleh para penyihir gelap. Lalu, waktu berpindah lagi dan dirinya menyaksikan pria yang dikenalnya sebagai itu melindunginya. Alexande melihat betapa menderitanya Hagai karena itu dan dia merasa sangat terenyuh dan sangat terluka melihat cara dia memperlakukan pelindungnya itu.

Waktu berpidah saat ketika dirinya telah memberi Hagai kekuatan yang luar biasa dan disitu Alexander menyaksikan. Bahwa hagai mengatakan dia akan melindungi dirinya.

"Aku akan melindungi Azharu!" tegas Hagai.

"Kenapa?" Saat itu Alexander menyaksikan wanita Athurma itu bertanya.

"Ada harga yang harus ku bayar untuk kekuatan ini, tidak mungkin Azharu memberikan ini secara gratis. Hanya kerena aku tidak memanfaatkanya, aku yakin Azharu ingin aku melepaskannya dengan kekuatan ini," mendengar jawaban Hagai membuat Alexander merasa bersalah.

Bukan karena itu dirinya memberi Hagai kekuatan itu murni adalah perintah dari Dewa dan Anugerah untuknya. Bukan, karena dirinya mengharapkan imbalan seperti itu.

"Kau tolol bukan, untuk tujuan itu kau dapat kekuatan ini. Kau dipilih karena kau baik, Azharu tidak selicik itu!" Alexander menyaksikan wanita Athurma itu membelanya.

"Siapa ya dia, nenek buyutnya Aquasye?" batin Alexander pernasaran.

Dirinya sangat senang karena wanita Athurma itu membelanga dan meluruskam maksudnya pada Hagai.

"Aku tahu, tapi setelah menerima kekuatan ini tidak mungkin aku hanya menggunakan untuk melindungi diriku sendiri. Aku harus melindungi Azharu juga," mendengar jawaban sahabat itu membuat Alexander terkejut sekaligus merasa gembira.

Alexander tahu jika, Hagai adalah orang yang baik. Namun, dirinya tidak pernah menyangka bahwa Hagai benar-benar sebaik ini.

"Kau tolol, biar kuberitahu ramalan Athurma padamu!" ujar wanita Athurma itu.

"Ramalan??" Alexander pernasaran.

"Aku tidak peduli dengan ramalan! Aku apapun itu aku akan..."

"Kau akan mendapatkan segalanya dengan kekuatan itu. Namun, karena engkau memilih membaktikan hidupmu pada Azharu. Kau akan kehilangan segalanya. Dan kamu akan kesepian dan mengalami rasa duka yang paling sakit dalam hidupmu!" Wanita Athurma itu menyela Hagai dan menjelaskan segalanya.

Alexander menyadari bahwa semua ramalan itu benar-benar terjadi di kehidupan nyata.

"Itu adalah resikonya, dan aku sudah siap! Terima kasih telah memberi tahu. Ada istana yang harus aku bobol, sekian." Alexander melihat Hagai meninggalkan danau itu lalu pergi menuju castil.

Dan Alexander menyaksikan segalanya, mulai dari castil yang hancur. Hidup Hagai yang penuh dengan pelarian duka demi, duka disaksikannya. Orang-orang terdekatnya yang mati akibat hagai yang mengabdikan hidup untuk dirinya.

Duka demi duka, dialami Hagai selama sepuluh ribu tahun. Menyaksikan teman, sahabat mati di depan matanya. Mengalami pengkhianatan dan siksaan selama hidupnya.

Namun, Alexander tidak pernah menyaksikannya menangis. Hagai hanya menundukkan kepalanya setiap kali dirinya tidak dapat menahan emosinya.

Alexander juga merasakan dan menyaksikan bagaimana awal Hagai tidak memiliki kekuatan. Raja menjebak Hagai dengan racun. Dan menghisap kekuatan Alexander dengan sangat banyak. Hingga dirinya merasakan sakit yang luar biasa.

Dia menyaksikan bahwa Hagai menahan lukanya, dan berjalan menghampirinya lalu, menatapnya dengan penuh lirih.

"Jangan mati Azharu, kita sudah bersama selama ini. Aku tidak bisa kehilanganmu, hidupku sudah banyak kehilangan dan aku sudah berpengalaman untuk itu. Akan tetapi, aku tidak memiliki pengalaman untuk hidup tanpa dirimu. Kau seonggok kekuatan besar yang menyala,"

Alexander merasakan sakit yang luar biasa dalam pada seluruh tubuhnya dan kini hatinya pun terasa sakit. Melihat sahabatnya harus beeduka sekali lagi karena dirinya yang tidak sanggup bertahan.

"Mungkin ini, bisa mencegah kematianmu sahabatku.." Alexander melihat Hagai mendekati dirinya. Bibirnya mengucapkan sebuah kata-kata tanpa suara.

Namun, Alexander bisa melihat dan merasakan. Jika, seluruh tubuhnya mendapatkan kekuatan yang luar biasa.

"Jadi inikah sebabnya, kamu tidak memiliki kemampuan sihir lagi Hagai. Kamu memberikan kekuatanmu padaku!" Batin Alexander.

Alexander menyaksikan dirinya kembali utuh dan Dirinya yang menyerang seluruh pasukan kerajaan itu karena Hagai yang tidak sadarkan diri.

Seluruh pasukan itu tewas ditangannya, itulah kali pertama dirinya melakukan pembunuhan. Dirinya sangat terluka menyaksikan Hagai yang tidak memberikan tanda-tanda bahwa dirinya masih dapat membuka matanya saat itu.

Sehingga dia memberikan tubuh yang tidak bisa di serang dengan kekuatan sihir dan kekuatan fisik yang dapat melenyapkan para penyihir.

Namun, meskipun telah menerima kekuatan itu Hagai masih tidak memberikan tanda-tanda akan kondisi yang membaik. Alexander sangat hancur melihat kondisi Hagai.

Sampai dirinya melihat wanita yang sama dengan yang Hagai temui sepuluh ribu tahun menghampirinya dan menyembuhkannya dengan sebuah mantra.

Hagai terbangun dan wanita tersebut memeluknya erat. Lalu membawa Hagai dan Azharu ke Athurma disitulah awal perang antara Athurma dan kaun Azthari.

Alexander menyaksikan perang ribuan tahun itu dengan kilas yang sangat cepat. Bagaimana mereka membuat perjanjian untuk tidak memeras kekuatan lalu,para kaum Azthari tetap melanggarnya.

Dengan menciptakan 4 penjaga suci yang terus menghisap kekuatannya. Alexander merasakan sakit yang luar biasa. Namun, para kaum Athurma tidak bisa marah karena pada saat itu dirinya sendirilah yang memberikan izin agar kekuatannya diambil. Karena dirinya tidak ingin Hagai terluka lagi.

Hagai yang mengetahui hal itu meminta Dewa agar memberikan dirinya yang hanya kekuatan saat itu wujud sebagai manusia.

Namun, saat menerima wujud sebagai manusia sifatnya berubah. Menjadi seenaknya dan naif. Hagai selalu memberinya peringatan. Akan tetapi, dirinya selalu mengabaikan peringatan itu.

Lalu dia bertemu dengan Renaya dan berpacaran. Hagai selalu mengikuti mereka berdua dari belakang diikuti wanita Athurma itu bersamanya.

Rupanya wanita Athurma adalah Uthari yang diciptakan Hagai saat dirinya tenggelam dan berharap untuk diselamatkan. Namun karena dirinya memiliki wujud seperti kaum Athurma. Uthari itu resmi menerima kependudukan sebagai warga Athurma.

"Jadi aku berkencan dengan Renaya sebelum aku menikahi Ethalind. Apa yang terjadi, mengapa aku menikahi perempuan sinting itu??" Alexander bertanya-tanya.

Apakah yang terjadi antara Azharu dan Renaya saat itu?

Apa yang membuat Azharu menikahi Ethalind?