Chereads / Azharu dan 4 Penjaga Suci / Chapter 35 - Krœthās!!

Chapter 35 - Krœthās!!

"Krœthās!! Bagaimana mungkin mereka semua sudah mati hingga pada akarnya," elak Hagai kesal.

"Tapi benar sungguh, aku melihatnya!!" ujar Zura panik.

"Mengapa kalian begitu panik, apakah Krœthās itu?" tanya Alexander santai.

Melihat wajah santai Alexander, sontak membuat dua orang itu menunjukan wajah datar mereka penuh dengan tatapan kemarahan.

"Tuan, bukankah semua ingatanmu sudah ku kembalikan?" tanya Zura.

"Lalu?" tanya Alexander.

"Huh.... Iran punya Isis. Maka Azthari punya Krœthās," terang Hagai.

Mendengar jawaban Hagai, Alexander terkejut dan langsung mengingat semua kenangannya saat menjadi Khalil Azthari dan membunuh mereka semua.

"Apa!! tunggu... bukankah! Organisasi teroris itu sudahku musnakan saat aku menjadi Khalil!!" ujar Alexander.

"Dasar idiot," cetus Sallman datar.

"Hoi," tegur Aquasye.

"Apa!!" ucap Shallman dengam tatapan sinis.

"Lupakan saja," ujar Auqsye mengalihkan wajahnya.

"Hm..." Shallman langsung tersenyum angkuh melihat Ratu Athurma itu yang tidak berani padanya.

Padahal sebenarnya Aquasye hanya menahan emosinya. Sedangkan Hagai yang menyadari hal itu hanya bisa terdiam dan menerangkan banyak hal tentang Krœthās pada Alexander.

"Jadi Krœthās itu adalah sebuah organisasi teroris dan komunis disaat yang sama. Mereka sangat membenci sistem yang di terapkan oleh Raja. Ya Walaupun memang sistemnya banyak yang salah, tapi cara mereka memerangi sisten itu sangatlah kejam..." terang Hagai.

"Contohnya?" tanya Alexander pernasaran.

"Hm... ya larangan mendapatkan fasilitas negara bagi warga tidak bayar pajak. Padahal kebanyak warga yang tidak bayar pajak adalah warga yang miskin. Lalu, sistem kasta dimana masing-masing penyihir harus melakukan apa yang mereka inginkan dan seterusnya... semacam itulah!! Dan juga larangan bersekolah untuk para anak yang ayahnya tidak mau mengabdi sebagai tentara perang!" terang Hagai.

Mendengar kerterangan dari Hagai ekspresi wajah Alexander langsung berusah seakan-akan ada seseorang yang merasuki tubuhnya.

"Apa yang salah dari itu, begini bagaimana bisa sebuah negara maju. Jika para rakyat tolol sialan itu tidak bayar pajak. Dan warga miskin di Azthari pasti bisa membayar pajak mereka hanya berbohong saat tidak punya uang.... aku bisa melihatnya. Mereka korupsi padahal penghasilan mereka besar. Kamu terlalu naif Ommathius!!" jawab Alexander ketus.

"Alexander..." tegur Hagai, dirinya sangat mengenal gaya bicara angkuh dan kasar itu.

"Kau tahu siapa aku, berhentilah pura-pura Ommathius!!" jawab Alexander dengan nada ketus.

"Khalil?" tanya Hagai.

"Ya, siapa lagi Khalil Azthari yamg tampan, terkenal, pintar, cerdas dan juga sangat-sangat...."

"Bpltak!!" sebuah tamparan buku telempar ke arah wajah Alexander.

"Hoi sialan, beraninya kau membuatku jadi perawan tua dasar bajingan tengik!!" bentak Aquasye kesal saat melihat ekspresi angkuh dari tunangannya yang sialan itu.

"Aqua?" pria itu terkejut.

"Ya, ini aku..., kau bilang saat itu kita bisa!! Mana buktinya bajingan bisa apa? Bisa mati!!" bentak Aquasye kesal.

"Kau tetap menarik dan cantik seperti dulu ya.... aku jadi ingat saat pertama kali Ayahmu membawamu kemari!!" ujar pria itu.

"Khalil!! Ha.... keluar dari tubuhnya sekarang juga!!" pinta Aquasye kesal.

"Tida... tidak," tolak pria itu.

"Kenapa!!?" tanya Aquasye kesal.

"Sebagai seornag raja tidak akan kubiarkan anak ingusan yang merupakan reinkarnasiku ini menganggung kelalaianku yang kurang cekatan memusnahkan mereka!!" jawab pria itu.

"Kau itu!!" maki Aqusye kesal, sebenarnya dia senang bahwa pria yang dia cintai ada dihadapannya sekarang hanya saya. Dirinya tidak mau jika itu lewat tubuh orang lain.

"Terserah, hoi Uthari!!" tunjuk pria itu.

"Ya," jawab Monner takut, ini adalah kali pertama dirinya melihat sosok Alexander menjadi sangat berbeda yang dimana Alexander yang dia kenal adalah pria ramah dan lembut serta baik dan rendah hati.

Yang secara mendadak berubah menjadi pria angkuh, kasar dan menyeramkan. Namun, dirinay tetap bisa merasakan aura kebaikan yang sama.

"Umella!!" pria itu melemparkan mantra pada Monner, dan merubah Monner menjadi seperti seleranya.

"Ini baru wajah seorang Uthari, Yhusiner apa kabar?" sapa pria itu, rupanya dia mengembalikan jiwa utharinya pada tubuh Monner.

"Hamba baik, Yang Mulia..." jawab wanita cantik itu menunduk berlutut hormat.

"Baiklah, gadis manis sekarang carikan aku para sialan itu dan bawa aku pada mereka saat menemukannya!!" pinta pria itu.

"Siap melayani Anda, Tuanku Azharu yang agung!!" jawab wanita itu dan langsung pergi meningalkan tempat itu.

"Kau apakan Uthari polos itu, Khalil!! Tidak tahukah kamu Alexander sangat mencintai wanita itu!" pekik Hagai kesal.

"Diamlah Ommathius, apa kau punya hak biacara denganku!!" ucap pria itu Angkuh.

"Maaf Tuan..." sindir Hagai.

"Alexander memang memusnahkan 4 Penjaga sialan itu tapi, akulah yang langsung membunuh mereka. Asal kau tahu saja...." terang pria itu.

"Kau tahu apa yang membuatku benci padamu Khalil, kesombonganmu itu!!" bentak Aquasye.

"Lalu mengapa kau tidak menikah setelahku mati? Jika kau tidak suka-sifatku banyak pria lebih baik dariku," tanya pria itu.

"Karena ketika kau melembut bahkan hangatnya sinar maraharipun akan kalah darimu Khalil," jawab Aqusye.

"Meski aku tidak tahu kamu seperti itu karena cinta atau kewajiban seorang pasangan.." ujar Aquasye dengan nada sendu.

"Drama..." cetus Shallman.

"Hoi Khalil kelu..."

"Seorang Peramal tidak boleh bicara saat tidak diminta!! Apakah kau tidak punya etika, sepertinya kebaikan anak ini membuat kalian menjadi Angkuh!!" sela pria itu.

"Tuanku, Azharu se...."

"Diam Zura...." sela pria itu.

"Jadi... Ommarhius apa yang..., kau menangis?" pria itu tekejut melihat Hagai yang menangis.

"O.... Tuan Hagai!" Aura pada tubuh Alexander sedikit demi sedikit kembali dalam tubuhnya dan mengusir jiwa Khalil Azthari.

Alexander pun kembali pada tubuhnya dan dirinya bingung dengan suasana mencekam dan kejadian yang terjadi sebelumnya.

"Tuan!" Alexander terkejut.

"Xander?" Hagai bertanya-tanya.

"Ya, ini aku!!" jawab Alexander yang bingung dengan apa yang terjadi.

Mendengar jawaban Alexander, sontak Hagaipun langsung memeluk Alexander dengan erat.

"Mengapa, apa yang terjadi dan dimana Monner? Monner!!" tanya lalu panggil Alexander.

Dan jiwa Monner yang di ganti dengan jiwa Yhusiner pun langsung kembali seperti semula dan mengahmpiri Alexander.

"Ya, Tuanku.." jawab Monner lembut.

"Kemanakah kamu pergi tadi?" tanya Alexander dengan nada cemas.

"Tuanku, tadi Raja Khalil datang memasuki tubuh Anda lalu membuat banyak kekacauan dengan kata-katanya yang angkuh dan kejam..." jawab Monner.

"A... apa!!" Alexander terkejut.

"Bukan salahmu," ucap Hagai menenang Alexander.

"Lalu mengapa kau menangis?" tanya Alexander.

"Karen aku tahu jiwa kamu akan kembali jika aku begitu, Xander..." jawab Hagai tersenyum.

"Ya, dan kau berhasil!!" ucap Alexander semeri ngah.

Alexander langsung melirik kearah Aquasye dan menghampirinya. Dia mengatakan pada Aquasye memang benar dengan apa yang dikatakannya. Bahwa dalam tubuhnya ada jiwa Khalil yang masih hidup.

"Aquasye, ternyata kau benar..." ucap Alexander.

"Tentu saja...." jawab Ratu Athurma itu angkuh.

"Bagaimana cara mengusirnya?" tanya Alexander ingin mengakhiri hal ini.

"Khalil mengatakan tidak akan pernah oergi sebelum semuanya berakhir. Dia bilang semua kesalahan akan ditebus dan semua musuh akan mari oleh tanganya sendiri. Dia tidak akan mewarisi atau memberi beban kepada generasi selanjutnya. Jadi selama musuh-musuh belum dikahalahkan Khalil akan tetap di tubuhmu," jawab Aqussye.

"Jadi Krœthās ini musuh terberat Khalil ya...." guman Alexander.

"Terberat tidak, banyak ulah iya.... 500 tahun kami hidup porak-poranda karena konflik dan masalah serta perang kecil yang mereka timbulkan. Mulai dari sihir hingga politik terjadi perang dan ketidakpercayaan satu sama lain. Serangan monster dan semuanya, dan itu adalah beban terbesarnya sebagai Raja yang baru dilantik. Dia memang angkuh tapi itu hanya untuk menyebunyikan ketakutan dan kenaifannya. Berbeda denganmu Alexander Khalil tidak ingin terlihat baik didepan banyak orang karena dia takut dimanfaatkan...." terang Aqusye.

Melihat sosok Aqusye yang berbeda saat membicarakan Alexander. Membuat dirinya sadar betapa beartinya sosok pria angkuh itu baginya.

"Sebegitu berartinya kah, Khalil bagi kamu?" tanya Alexander.

Mendengar pertanyaan Alexander wajah Aqusye pun memerah dan dia menjadi salah tingkah.

"A... bukan maksudku ya aku hanya melihatnya jadi..." ucap Aquasye malu-malu.

"Na Hum moer nllie," ucap Alexander tersenyum manis didepan Aqusye.

"Hoi!!" Aqusye pun kesal dan meninggalkan Alexander.

"Besok pagi-pagi kita akan mencari organisasi sialan itu." ujar Ratu Athurma itu lalu meninggalkan ruang tamu.

"Baik-baik..." sahut Alexander tersenyum.

Intro...

Na: amat/ sangat

Hum: kata dasar dari aku

Humile : saya

nille : mencintai setiap detik

moer : kamu yang tercinta.

jadi artinya

Saya sangat mencintamu cintaku...

untuk ep selanjutnya Author akan sering-sering bahas bahasa Azthari ya guys hahaha....