Chereads / Azharu dan 4 Penjaga Suci / Chapter 36 - Serangan!!

Chapter 36 - Serangan!!

Alexander dan kawan-kawan telah berdiri dititik-titik yang di perkiraan tempat para Krœthās sering berbuat ulah.

Tim telah dibagi menjadi 3 kelompok dengan tiga titik berbeda. Alexander bersama Hagai dan Zura. Aquasye bersama Monner dan Shallman. Dan tentu saja para Moerndir saling berjaga bersama.

Alexander dan timnya menjaga titik timur pulau . Sedangkan Aquasye dan timnya di pusat kota. Dan para Moerndir berjaga di barat pulau.

Mereka berjaga sejak pagi hingga siang namun, masing-masing dari tim itu belum menemukan tanda-tanda kemunculan Krœthās atau monster lainnya yang sedang mereka incar.

"Sudah siang, aku belum merasakan ada aura aneh ataupun...." guman Alexander.

"Ya aku juga namun, kita tetap waspada Xander apapun bisa terjadi," sahut Hagai.

"Bagaimana Keadaanmu Zura, melihat sesuatu?" tanya Alexander pada jin dari lampunya itu.

"Belum, tapi dulu Anda pernah berkata pada Hamba, Jika mencari tempat persembunyian para Krœthās lihatlah matahari jika biasan cahaya memperlihat pelangi berbentuk lingkaran. Itu tanda mereka sedang melakukan pertemuan.." jawab Zura.

"A.... aku?" tanya Alexander bingung.

"A... itu maksud saya..."

"Tidak usah aku sudah tahu," sela Alexander.

"Sepertinya jika Khalil muncul dalam diriku dia pasti akan lebih hebat," keluh Alexander, dirinya sangat fruatasi karena tidak bisa menemukan apa-apa dan tidak mengetahui apapun tentang pencarian ini.

"Tidak juga menurutku, tidak begitu Alexander kamu hebat. Kamu hanya kurang pengalaman. Memang untuk bisa menjalani hidup kamu butuh bakat, tapi untuk bertahan kamu butuh pengalaman. Sabarlah Xander, aku akan membantumu.." ucap Hagai menghibur Alexander.

Alexander mengdongak kepalanya dan memandang Hagai namun, pria hipster itu merasakan perubahan pada sentuhan Alexander. Dan benar tubuh Alexander telah diambil alih lagi oleh Khalil.

"Hai Hm... hagai ya," sapa pria itu bengis pada Hagai.

"Khalil..." ketus Hagai.

"Mengapa berwajah begitu saat aku merasakan Aura sialan itu, Oclaska!!!" Pria itu melempar kan manaannya san menangkap seorang anggota Krœthās. hal itu terlihat dari orang yang memakai bros berbentuk sayap burung perak pada jubah sihirnya.

Pria itu langsung memakai topeng pada wajahnya dan menghampiri Krœthās yang telah tidak berdaya itu. Dia menginjak punggung Krœthās dan menanyakan banyak pertanyaan padanya.

"Mana kawanmu?" tanya Pria itu.

"Si... siapa kau!!?" tanya Anggota Krœthās itu ketakutan.

"Seseorang yang akan membunuhmu!!" jawab pria itu.

"Berikan jawaban akan pertanyaanku, dan nyawamu. Anakmu Tutila, istrimu Asye, lalu mama dan papamu agirna dan Agris akan baik-baik saja...." pinta pria itu dengan nada mengancam.

"Da... da... darimana ka... ka.. kau ta.. ta..u?" tanya orang itu gemetar ketakutan mendengar nama seluruh anggota keluarganya disebut oleh Khalil.

"Unjzire monchroz evanzenze..." ucap Khalil.

"Apa yang ma... ma.. mau kau ketahui?" tanya orang itu.

"Markasmu, nama ketuamu, lokasi pertemuan malam ini. apakah Krœthās memiliki hubungan dengan serangan Őçļəfa dan Ömėchůs, Dan apa tujuanmu untuk itu. Jika memang kalian, merupakan pelakunya..." jawab Kahlil jelas.

"Di Aqreta, namanya aku tidak tahu namun, dia dijuluki si angsa karena topeng bulunya. La... lalu untuk serangan Őçļəfa a... aku tidak tahu. Akan tetapi serangan Ömėchůs memang perbuatan kami untuk tujuan kami tidak diberitahu...." jawab orang itu.

"To... tolong jangan sakit keluargaku anakku mas... (Dar!!")" satu serangan dari Khalil berhasil membunuh orang itu dan melenyapkan tubuhnya dengan api.

"APA YANG KAU LAKUKAN!!" Hagai murka melihat kelakuan Khalil.

"Kau memang raja berdarah, tapi jangan nodai tangan Xander dengan sifat pendosamu itu!!" pekik Hagai.

"Berisik, jika bukan aku para petinggi anggota itu pasti akan membunuhnya bahkan, lebih parah keluarganya akan terkena masalah. Lebih baik dia mati sekarang, aku mempudah hidup keluarganya!!" bela Khalil.

"Sudah ya," cela pria itu lalu meninggalkan Hagai dan Zura.

"KHALIL!! KEMANA KAU KEPARAT!!" Hagai memanggil pria itu kesal.

"Gawat, Tuan akan membuat masalah!!" ucap Zura.

Mendengar ucapan Zura sontak ekspresi wajah Hagai langsung berubah. Pria hipster itu menjadi panik dan langsung mempertanyakan maksud dari ucapan jin dari lampu itu.

"Apa maksudmu!!?" tanya Hagai cemas.

"Tuan Khalil...."

Disisi lain....

Khalil berdiri di depan markas berada di Aqreta dan Langsung mendobrak pintu Aqreta itu.

"BRAK!!!"

Kahalil menyerang semua penjaga itu langsung dengan satu dengan manaa dan menghindari semua serangan para penjaga itu demgan sempurna.

Bagaikan sebuah robot sensor Khalil bergerak menghindari serangan tanpa cela dan membalas mereka dengan serangan yang luar biasa hanya dengan satu petikan jari.

"Weal!!" Seketika seluruh tubuh para penjaga berubah menjadi tanah dan lenyap.

"Hahaha!!!" Khalil tertawa melihat kematian yang begitu banyak dihadapannya.

"Hoi!!! Hanya segini 500 tahun aku melihat lebih dari ini!!" Teriaknya Angkuh, tatapan mata Khalil mulai bengis aura membunuh telah memenuhi tubuhnya dan membuatnya yang terlihat seperti iblis.

"Hoi!!! Si Angsa tunjukan batang hidungmu bedebah!! Aku akan membunuhmu!!" tantang Khalil sambil berteriak keras-keras.

"Dar!!" tiba-tiba sebuah serangan datang yang dengan satu tangan langsung ditepis oleh Khalil dan membalas serangan itu. Namun, serangan Khalil langsung ditangkap dengan satu tangan.

"Hahaha... boleh juga Mances!!" ujar Khalil tersenyum bengis dibalik topengnya.

"Goermirce.., Uazhru marchesssie?" sambut orang itu.

"Goesches mochos, lopqherde!!" jawab Khalil bengis.

Dan Kedua orang itu pun saling bertarung hingga tidak satu pun yang berhasil mengenai serangan lawannya masing-masing.

"Ku tarik kata-kataku, kau lebih hebat dari pendahulumu!!" ucap Khalil bengis.

"Anda terlalu memuji," balas orang itu menyerang Khalil.

Dan pertarungan pun terus belangsung di antara mereka dengan tidak adanya kelemahan pada masing-masing individu. Kekalahan pada sala satu pihak hanya akan terjadi jika sala satu dari mereka ada kehabisan tenaga lebih dulu.

Sedangkan disisi lain Hagai langsung syok berat ketika mendengar jika Khalil akan memebobol markas Krœthās sendirian.

"Sudah 500 tahun dan dia tetap tolol seperti dahulu ya...." ringis Hagai.

"Jangan Khawatir Tuan pasti akan menang seperti biasa..." hibur Zura.

"Ya, tapi dia menggunakan tubuh Alexander. Dan stamina Alexander tidak begitu bagus..." sahut Hagai kesal.

"Apa!!!" Zura terkejut.

"Apa yang harus kita lakukan, a.. aku tidak tahu dimana posisi Aqerta bagaimana cara kesana dengan kau yang tidak digunakan oleh sihir!!" Zura panik.

"Pergilah lebih dahulu, ajak yang lainnya aku akan menyusul!!" perintah Hagai.

"Lalu kau bagaimana!!?" tanya Zura panik.

"Humile anmotua Ommathius, Hum enamo Uazhru!! Aku akan sampai tepat waktu..." jawab Hagai dengan tatapan dingin.

Di sisi lain para perempuan yang berharga dalam hidup Alexander sedang menghadapi pertarungan mereka sendiri.

"Hahaha! Kalian tidak tahu siapa aku? Akulah Monner!! Setan kecil seperti kalian tidak bisa menyentuhku Hahahahaha....." Monner mengoceh dan mencaci musuhnya sambil terus-terus menusuk tubuh musuhnya yang sudah mati itu.

Melihat Monner dengan karakter yang berbeda Shallman dan Aquasye hanya terdiam sambil saling menatap.

"Jika Alexandar mempertanyakan hal itu itu salahmu," ucap Shallman.

"Sial!!" umpat Aqusye.

Intro...

Oclaska : mantra ledakan atom

Unjzire, monchroz evanzenze : Pencabut nyawa keluargamu.

Unjzire : Nyawa

monchroz : pencabut

evanzenze : Keluargamu

Goermirce.., Uazhru marchesssie?: Selamat datang, Azharu bagaimana keadaamu.

Goermirce : Selamat datang ( hormat)

Uazhru : Dewa Azharu

marchesssie : bagaimana keadaanmu ( sopan)

Goesches mochos, lopqherde!!

Goesches : penuh semangat

mochos : Baik ( Kasar)

moerchess : Baik ( sopan)

lopqherde : majulah ( kasar)

Lueqerthie : majulah ( sopan)

sekian...